Unpad Masuk Peringkat Universitas Terbaik 192 Regional Asia versi QS AUR 2022
loading...
A
A
A
BANDUNG - Universitas Padjadjaran (Unpad) meraih capaian signifikan pada pemeringkatan QS Asia University Rankings (AUR) 2022 berdasarkan pengumuman yang dirilis, Selasa (2/11). Tahun ini, Unpad berada pada peringkat 192 di regional Asia dan peringkat ke-7 di tingkat nasional.
Peringkat Unpad pada QS AUR 2022 mengalami peningkatan yang baik setelah sebelumnya berada pada posisi 238 di QS AUR 2021. Kenaikan ini menjadi titik tolak Unpad untuk bangkit kembali, setelah empat tahun sebelumnya, peringkat Unpad terus mengalami penurunan.
Data yang diperoleh Kantor Internasional Unpad menunjukkan, pada pemeringkatan QS AUR 2018, peringkat Unpad pada QS AUR berada pada posisi 176. Peringkat tersebut merupakan yang terbaik bagi Unpad sejak masuk sistem pemeringkatan pada 2014 silam.
Namun, di tahun selanjutnya, peringkat Unpad menurun pada posisi 225 di 2019 dan mencapai posisi terendah pada posisi 238 di 2021. “Alhamdulillah peringkat Unpad meningkat dibanding pada QS AUR 2021,” kata Rektor Unpad Rina Indiastuti dalam keterangan resminya, Rabu (3/11/2021).
Menurut dia, parameter penilaian pada QS AUR lebih kompleks dibandingkan dengan QS WUR. Ada 11 parameter penilaian, yaitu reputasi akademik, reputasi lulusan, rasio mahasiswa, jumlah dosen bergelar Doktor, indeks sitasi, publikasi per fakultas, jejaring riset internasional, internasionalisasi fakultas, jumlah mahasiswa asing, jumlah pertukaran mahasiswa dalam negeri, serta jumlah pertukaran mahasiswa luar negeri.
Dari 11 parameter tersebut, Unpad memiliki keunggulan pada parameter reputasi akademik (peringkat 127), reputasi lulusan (peringkat 113), dan internasionalisasi fakultas (115).
Rektor menjelaskan, membaiknya peringkat Unpad sejalan dengan keberhasilan program internasionalisasi yang dilakukan Unpad. Hal ini ditandai dengan meningkatnya reputasi akademik, partisipasi dosen asing, dan kualitas lulusan di mata pengguna.
Tiga parameter yang unggul tersebut sejalan dengan upaya yang sudah dilakukan Unpad melalui program Pradja Brata dan PIRSA. Melalui dua program tersebut, sebagian besar fakultas sudah semakin produktif dalam meningkatkan kinerja internasionalisasi.
Peringkat Unpad pada QS AUR 2022 mengalami peningkatan yang baik setelah sebelumnya berada pada posisi 238 di QS AUR 2021. Kenaikan ini menjadi titik tolak Unpad untuk bangkit kembali, setelah empat tahun sebelumnya, peringkat Unpad terus mengalami penurunan.
Data yang diperoleh Kantor Internasional Unpad menunjukkan, pada pemeringkatan QS AUR 2018, peringkat Unpad pada QS AUR berada pada posisi 176. Peringkat tersebut merupakan yang terbaik bagi Unpad sejak masuk sistem pemeringkatan pada 2014 silam.
Namun, di tahun selanjutnya, peringkat Unpad menurun pada posisi 225 di 2019 dan mencapai posisi terendah pada posisi 238 di 2021. “Alhamdulillah peringkat Unpad meningkat dibanding pada QS AUR 2021,” kata Rektor Unpad Rina Indiastuti dalam keterangan resminya, Rabu (3/11/2021).
Menurut dia, parameter penilaian pada QS AUR lebih kompleks dibandingkan dengan QS WUR. Ada 11 parameter penilaian, yaitu reputasi akademik, reputasi lulusan, rasio mahasiswa, jumlah dosen bergelar Doktor, indeks sitasi, publikasi per fakultas, jejaring riset internasional, internasionalisasi fakultas, jumlah mahasiswa asing, jumlah pertukaran mahasiswa dalam negeri, serta jumlah pertukaran mahasiswa luar negeri.
Dari 11 parameter tersebut, Unpad memiliki keunggulan pada parameter reputasi akademik (peringkat 127), reputasi lulusan (peringkat 113), dan internasionalisasi fakultas (115).
Rektor menjelaskan, membaiknya peringkat Unpad sejalan dengan keberhasilan program internasionalisasi yang dilakukan Unpad. Hal ini ditandai dengan meningkatnya reputasi akademik, partisipasi dosen asing, dan kualitas lulusan di mata pengguna.
Tiga parameter yang unggul tersebut sejalan dengan upaya yang sudah dilakukan Unpad melalui program Pradja Brata dan PIRSA. Melalui dua program tersebut, sebagian besar fakultas sudah semakin produktif dalam meningkatkan kinerja internasionalisasi.