Pakar UGM Bagikan 8 Kunci Menjaga Gula Darah Tetap Stabil bagi Penderita Diabetes

Sabtu, 06 November 2021 - 14:40 WIB
loading...
Pakar UGM Bagikan 8 Kunci Menjaga Gula Darah Tetap Stabil bagi Penderita Diabetes
Universitas Gadjah Mada (UGM). Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Salah satu hal yang harus diperhatikan bagi penderita diabetes adalah pemilihan menu dan mengatur pola makan. Bagaimana cara menjaga agar gula darah tetap stabil dan tidak melonjak, kuncinya ada pada pola makan dan menu makanan yang dikonsumsi setiap hari.

Hal tersebut diungkapkan Dosen dari Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Lastdes Cristiany Friday.



Dilansir dari laman resmi ugm.ac.id, Sabtu (6/11/2021), Pakar Kesehatan UGM Lastdes Cristiany Friday, membagikan 8 poin penting agar penderita diabetes dapat mengatur gula darahnya tetap stabil.

Berikut 8 Kunci mengatur pola makan dan menu makan bagi penderita diabetes:

1. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah
Menurut Lastdes, diabetes disebabkan gangguan produksi insulin sehingga gula darah cepat naik dan tidak stabil. Agar gula darah tetap stabil, konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah.

2. Tetap perhatikan kebutuhan kalori
Meski diet gula, penderita diabetes harus tetap memperhatikan kebutuhan kalori terlebih dahulu. Sayangnya, 60 persen penyumbang kalori adalah karbohidrat, padahal makanan berkarbo umumnya memiliki kandungan glukosa yang tinggi.

“Kebutuhan kalori tergantung dari berat badan, tinggi badan, jelas kelamin, usia,” ujar Lastdes saat mengisi acara di Radio Indonesia Sehat UGM pada Kamis, 3 September 2021, dikutip Tempo dari ugm.ac.id.



3. Susun pengaturan dan pola makanan
Setelah memperhatikan kebutuhan kalori, kata Lastdes, barulah pengaturan makanan disusun dengan memperhatikan indeks glikemik. Indeks glikemik sendiri ditentukan berdasarkan kandungan karbohidrat dan kandungan seratnya. Makanan tinggi serat lazim memiliki indeks glikemik lebih rendah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2280 seconds (0.1#10.140)