Pakar IPB: Tanaman Pangan Ini Cocok bagi Penderita Diabetes dan Obesitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dosen IPB University Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Prof Evy Damayanthi mengatakan, pemanfaatan sumberdaya alam tanaman pangan masih menjadi perhatian terutama bagi bidang kesehatan. Tanaman porang sebagai pangan fungsional sering diteliti manfaatnya untuk mengatasi penyakit, seperti diabetes dan jantung.
Ia menyebutkan, pengujian manfaat porang bagi kesehatan sudah cukup banyak. Terutama dari jurnal internasional di China, namun jurnal dari Indonesia masih terbatas. Hal ini ia sampaikan dalam Seminar Nasional Episode-174 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Ikatan Sarjana Wanita Indonesia terkait prospek cerah bisnis aneka produk pangan berbasis porang, suweg, walur, dan iles-iles, beserta khasiat ampuhnya bagi kesehatan dan kecantikan (3/11/2021).
“Porang, suweg, walur dan iles-iles merupakan tanaman dengan famili yang sama namun masih memiliki kekhasan masing-masing. Beberapa jenis tanaman tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Ketua Dewan Guru Besar IPB University ini.
Menurutnya, porang atau iles-iles memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin dan alkaloid yang cukup tinggi. Pati dalam tepung porang biasanya dihidrolisis dan dilakukan pemurnian untuk memperoleh glukomanan.
Manfaat porang, lanjutnya, erat kaitannya sebagai komponen bioaktif pangan, fitokimia, atau nutraceutical. Porang harus diolah terlebih dahulu menjadi tepung karena mengandung kristal kalsium oksalat yang dapat menimbulkan gatal-gatal. Porang dapat menurunkan kolesterol sehingga membantu menurunkan risiko pada penderita diabetes.
“Jadi kalau kita pecah antara glukosa dan manosa, sebetulnya adalah monosakarida yang menghasilkan kalori. Namun dalam bentuk (konfigurasi) D saja maka akan bagus untuk menurunkan kolesterol. Kalau rutin kita makan akan terjadi resistensi insulin, demikian juga dengan radikal bebas yang terus menerus,” katanya.
Menurutnya, glukomanan dapat memperbaiki kontrol glikemik bagi penderita diabetes. Penurunan kadar glikemik harus dibarengi dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat. Glukomanan dalam tepung porang juga memiliki potensi terapeutik untuk gangguan resistensi insulin.
“Khasiat lainnya adalah dapat meningkatkan penyerapan zat gizi pada usus kecil sehingga sensitivitas insulin meningkat. Kandungan glikemik turun secara bertahap setelah mengonsumsi biskuit glukomanan secara rutin. Dampaknya, kadar gula darah lebih terkontrol,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa zat tersebut juga mampu memperbaiki profil lipid pada penderita obesitas. Suplemen dari konyaku glukomanan efektif menurunkan kadar kolestrol jahat dalam darah. Sehingga risiko penyakit pembuluh darah seperti jantung dan stroke ikut menurun.
“Ternyata porang ini dapat membantu penurunan berat badan. Jadi karena mekanisme porang ini mampu menyerap air membentuk massa yang kental atau gel sehingga lambung kita akan merasa penuh. Karena merasa penuh, otak kita tidak akan meminta untuk mengonsumsi (makanan) lagi,” tambahnya.
Sebagai anti obesitas, porang dapat mengabsorbsi gula dan lemak lebih rendah. Suplemen glukomanan efektif untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas dalam kurun waktu empat bulan. Bahkan kandungan gizi, mineral dan vitaminnya tidak berubah. Glukomanan juga mampu mengatasi sembelit bila dikombinasikan dengan probiotik.
“Bagi industri kecantikan, campuran tepung porang dan bengkoang mampu meningkatkan kadar vitamin C sehingga dapat mencerahkan wajah. Selain itu bisa menghilangkan jerawat dalam bentuk pembersih wajah,” tuturnya.
Ia menyebutkan, pengujian manfaat porang bagi kesehatan sudah cukup banyak. Terutama dari jurnal internasional di China, namun jurnal dari Indonesia masih terbatas. Hal ini ia sampaikan dalam Seminar Nasional Episode-174 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Ikatan Sarjana Wanita Indonesia terkait prospek cerah bisnis aneka produk pangan berbasis porang, suweg, walur, dan iles-iles, beserta khasiat ampuhnya bagi kesehatan dan kecantikan (3/11/2021).
“Porang, suweg, walur dan iles-iles merupakan tanaman dengan famili yang sama namun masih memiliki kekhasan masing-masing. Beberapa jenis tanaman tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Ketua Dewan Guru Besar IPB University ini.
Menurutnya, porang atau iles-iles memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin dan alkaloid yang cukup tinggi. Pati dalam tepung porang biasanya dihidrolisis dan dilakukan pemurnian untuk memperoleh glukomanan.
Manfaat porang, lanjutnya, erat kaitannya sebagai komponen bioaktif pangan, fitokimia, atau nutraceutical. Porang harus diolah terlebih dahulu menjadi tepung karena mengandung kristal kalsium oksalat yang dapat menimbulkan gatal-gatal. Porang dapat menurunkan kolesterol sehingga membantu menurunkan risiko pada penderita diabetes.
“Jadi kalau kita pecah antara glukosa dan manosa, sebetulnya adalah monosakarida yang menghasilkan kalori. Namun dalam bentuk (konfigurasi) D saja maka akan bagus untuk menurunkan kolesterol. Kalau rutin kita makan akan terjadi resistensi insulin, demikian juga dengan radikal bebas yang terus menerus,” katanya.
Menurutnya, glukomanan dapat memperbaiki kontrol glikemik bagi penderita diabetes. Penurunan kadar glikemik harus dibarengi dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat. Glukomanan dalam tepung porang juga memiliki potensi terapeutik untuk gangguan resistensi insulin.
“Khasiat lainnya adalah dapat meningkatkan penyerapan zat gizi pada usus kecil sehingga sensitivitas insulin meningkat. Kandungan glikemik turun secara bertahap setelah mengonsumsi biskuit glukomanan secara rutin. Dampaknya, kadar gula darah lebih terkontrol,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa zat tersebut juga mampu memperbaiki profil lipid pada penderita obesitas. Suplemen dari konyaku glukomanan efektif menurunkan kadar kolestrol jahat dalam darah. Sehingga risiko penyakit pembuluh darah seperti jantung dan stroke ikut menurun.
“Ternyata porang ini dapat membantu penurunan berat badan. Jadi karena mekanisme porang ini mampu menyerap air membentuk massa yang kental atau gel sehingga lambung kita akan merasa penuh. Karena merasa penuh, otak kita tidak akan meminta untuk mengonsumsi (makanan) lagi,” tambahnya.
Sebagai anti obesitas, porang dapat mengabsorbsi gula dan lemak lebih rendah. Suplemen glukomanan efektif untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas dalam kurun waktu empat bulan. Bahkan kandungan gizi, mineral dan vitaminnya tidak berubah. Glukomanan juga mampu mengatasi sembelit bila dikombinasikan dengan probiotik.
“Bagi industri kecantikan, campuran tepung porang dan bengkoang mampu meningkatkan kadar vitamin C sehingga dapat mencerahkan wajah. Selain itu bisa menghilangkan jerawat dalam bentuk pembersih wajah,” tuturnya.
(mpw)