4 Kisah Perjuangan Mahasiswa Lulus Cumlaude, Nomor 3 Sambil Jadi Kuli Bangunan

Minggu, 07 November 2021 - 22:42 WIB
loading...
4 Kisah Perjuangan Mahasiswa Lulus Cumlaude, Nomor 3 Sambil Jadi Kuli Bangunan
Wisudawan terbaik. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ada banyak orang yang berpikir bahwa anak yang memiliki kekurangan tidak mempu mengenyam pendidikan hingga jenjang tinggi. Padahal, banyak orang yang berhasil mengenyam pendidikan tinggi dengan hasil belajar memuaskan meskipun dihalangi kesibukan lain.



Berikut adalah beberapa kisah perjuangan mahasiswa yang mampu lulus dengan peringkat cumlaude, dilansir dari berbagai sumber.

1. Driver Ojol yang Lulus dengan Segudang Tropi
Mahasiswi sekaligus driver ojek online berinisial LSS berhasil mengantongi predikat cumlaude dan Sarjana Hukum Terbaik di kampusnya, Universitas Diponegoro. Melansir sumber, LSS mulai aktif menjadi driver ojol sejak semester 5.

Ia mengaku bahwa pekerjaan ini Ia lakoni guna mencari uang tambahan untuk kegiatan kampus karena ayahnya sedang dalam kondisi kurang sehat. LSS beranggapan bahwa pekerjaan ini sekaligus ajang dirinya melatih mental.

Meskipun dibarengi dengan bekerja, gadis 22 tahun ini tetap aktif dalam mengikuti kegiatan kampus, terutama di ajang debat. Ia banyak mengantongi penghargaan dari lomba debat yang kerap diikutinya bersama tim.



2. Lulus ITB dengan Predikat Cumlaude
Dihalangi kendala ekonomi tidak membuat CW, anak seorang pekerja serabutan, menyerah menggapai mimpi. Berbekal beasiswa Bidikmisi yang diterimanya, CW berhasil lulus dari Program Studi Teknik Material (FTMD) Institut Teknologi bandung dengan IPK Cumlaude, 3.72.

Ia mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki latar pendidikan yang tinggi. Salah seorang pamannya lah yang menginspirasi CW untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Selama menjadi mahasiswa, Ia juga bekerja untuk membiayai kehidupannya.

Ia pernah membuka jasa laundry ketika duduk di tingkat satu, dan aktif di berbagai kegiatan kampus. Ketika naik ke tingkat yang lebih tinggi, CW mulai aktif mendalami keilmuan yang Ia pelajari dengan mengikuti berbagai perlombaan. Melansir sumber, Ia berkata bahwa motivasi utama untuk semangat belajar adalah keinginannya untuk membanggakan kedua orangtuanya.

3. Anak Petani Lulus dengan IPK 3,88
Mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Administrasi Bisnis dengan inisial IPP berhasil lulus dengan predikat cumlaude dan IPK 3,88. Ia merupakan anak seorang petani di Desa Woro, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Menurut sumber, Ia mengaku harus berjuang keras agar bisa mengenyam bangku perkuliahan. Selepas SMK, Ia sempat mengalami kesulitan finansial untuk melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.

Setelah berhasil terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro pun, Ia masih harus melakoni berbagai pekerjaan serabutan untuk membiayai kehidupannya di kota tersebut. Mulai dari penjaga toko hingga kuli bangunan, semuanya dilakoni sambil tetap fokus pada pelajarannya.

Karena ketekunannya, IPP berhasil mendapat beasiswa dari Kabupaten Rembang. Saat ini, Ia sedang menempuh pendidikan S2 di universitas yang sama.

4. Cumlaude dengan IPK 3.99
Berasal dari keluarga sederhana, D berhasil meraih predikat cumlaude dengan IPK 3.99 dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah. Perjuangannya untuk meraih prestasi tersebut tidak mudah.

Kedua orangtuanya yang merupakan buruh tani dan asisten rumah tangga dan kondisi keuangannya membuat D harus mencari cara untuk tetap bisa menempuh pendidikan dengan segala keterbatasannya. Ia mendaftar program beasiswa bidikmisi untuk membantu biaya pendidikan, dan bekerja dimana saja untuk membantu biaya kehidupannya.

D mengaku pernah menjadi guru les, jualan online, hingga menjadi karyawan toko. Kini, kabarnya Ia tengah melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1427 seconds (0.1#10.140)