Asah Empati dan Solidaritas Mahasiswa, LSPR Gelar Proyek Kemanusiaan–LSPR Peduli
loading...
A
A
A
JAKARTA - LSPR Communication & Business Institute, berkolaborasi dengan Indonesia Resilience (IRES) melaksanakan program kegiatan “Proyek Kemanusiaan – LSPR Peduli” untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan bencana, krisis dan isu kemanusiaan bagi generasi muda di Indonesia.
Proyek Kemanusiaan - LSPR Peduli merupakan sub program dalam kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) dari Ditjen Dikti yang dimenangkan oleh LSPR Institute. Telah dilaksanakan serangkaian kegiatan sebelumnya seperti webinar sejak Agustus 2021.
Puncak kegiatan dalam sub program ini adalah kegiatan- kegiatan sosial yang akan dilaksanakan secara langsung di Desa Taman Jaya, Pandeglang, Banten pada 15-19 November 2021. Sembilan dosen dan staf serta delapan mahasiswa/i LSPR Institute akan ikut berperan serta menjadi relawan dalam Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli.
“Alhamdulillah, LSPR Institute telah memenangkan salah satu kegiatan Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti yaitu PK-KM ini. Pada Juli lalu, LSPR resmi melaksanakan 5 sub program PK-KM ini, salah satunya adalah Proyek Kemanusiaan - LSPR Peduli,” ujar Dr. Sri Ulya Suskarwati, S.E., M.Si, selaku Ketua Taskforce PK-KM LSPR Institute.
Transformasi Digital merupakan tema yang diusung LSPR Institute dalam kegiatan ini dengan mengacu pada 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Peningkatan Kualitas Mahasiswa, Dosen, dan Pembelajaran. “Bersama dengan seluruh sivitas akademika LSPR Institute, kami berkolaborasi untuk menyelesaikan program PK-KM hingga Desember 2021,” tegasnya.
Dalam kegiatan PK-KM Proyek Kemanusiaan dapat menunjukkan bahwa mahasiswa/i, dosen, dan staf menjadi sosok pahlawan di bidang pendidikan. Dengan memberikan wawasan pendidikan tentang pentingnya kemanusiaan, mitigasi bencana menjadi hal yang berguna untuk generasi muda selanjutnya yang menjadi pemegang masa depan sebuah bangsa.
Taufan Teguh Akbari,P.hD, Wakil Rektor III LSPR Communication & Business Institute menyebutkan bahwa Program Studi Ilmu Komunikasi LSPR Institute yang mendapatkan Akreditasi prodi A, merupakan sebuah program studi yang memiliki kerja sama menyeluruh dalam konsep pentahelix (kerjasama dengan industri, pemerintah, masyarakat, media massa, maupun dengan perguruan tinggi lainnya).
“Rekognisi dari berbagai mitra di luar negeri juga menunjukan rekam jejak yang tidak perlu diragukan lagi. Dalam situasi inilah, LSPR Institute mengharapkan tetap mendapatkan dukungan dari Kemendikbud untuk pencapaian Kampus Merdeka secara efektif dan berkelanjutan, salah satunya melalui pelaksanaan PK-KM ini”, tambahnya.
Dalam pemaparan materi tentang PK-KM Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli, Penanggung Jawab dan Ketua Pelaksana PK-KM Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli, Patricia Vicky Sihombing, M.Si, menyampaikan bahwa Program Utama dalam kegiatan ini adalah menyalurkan donasi serta melakukan berbagai kegiatan dalam bentuk interpersonal komunikasi dengan pihak mitra, khususnya dalam hal ini adalah masyarakat yang terdampak.
Ia menguraikan bahwa terdapat kegiatan seperti pemberian materi secara langsung sesuai dengan ekspertis masing-masing bidang. Selain itu, Vicky juga menambahkan, pihaknya melaksanakan Program Pendukung yaitu menjadi pemateri pada workshop/webinar serta memberikan tugas khusus pada mata kuliah yang diampu, yang berkaitan dengan topik webinar PKKM Proyek Kemanusiaan.
"Sementara manfaatnya bagi mahasiswa/i yang terlibat dalam proyek kemanusiaan ini adalah selain belajar secara langsung membangun alur komunikasi bencana dan pemahaman akan mitigasi bencana sebagai bentuk bela negara, rekan-rekan mahasiswa juga belajar mengasah empati dan rasa solidaritas,” terangnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Resilience, Hari Akbar Apriawan, menyampaikan, Upaya-upaya dalam penanggulangan bencana harus dilakukan secara kolaboratif agar Indonesia tangguh bukan hanya sekedar wacana. "Dalam hal ini kolaborasi antara LSPR Institute dan Indonesia Resilience merupakan langkah yang konkret dalam membangun masyarakat yang tangguh di kemudian hari. Semoga usaha bersama yang dilakukan menjadi titik balik bagi kita semua sadar akan bencana di Indonesia dan memulai penanggulangan sedini mungkin,” jelasnya.
Beberapa Dosen yang terlibat dalam acara puncak Proyek Kemanusiaan - LSPR Peduli adalah Patricia Vicky Sihombing, M.Si.; Past Novel, MA.; Grace Wattimena, M.Si.; Cyntia Keliat, MM.; dan Yoseph Wahyu Kurniawan, M.I.Kom. Kelima Dosen tersebut akan turun langsung berkegiatan dengan 4 staf, 8 relawan mahasiswa dan NGO rekanan, Indonesia Resilience.
Proyek Kemanusiaan - LSPR Peduli merupakan sub program dalam kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) dari Ditjen Dikti yang dimenangkan oleh LSPR Institute. Telah dilaksanakan serangkaian kegiatan sebelumnya seperti webinar sejak Agustus 2021.
Puncak kegiatan dalam sub program ini adalah kegiatan- kegiatan sosial yang akan dilaksanakan secara langsung di Desa Taman Jaya, Pandeglang, Banten pada 15-19 November 2021. Sembilan dosen dan staf serta delapan mahasiswa/i LSPR Institute akan ikut berperan serta menjadi relawan dalam Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli.
“Alhamdulillah, LSPR Institute telah memenangkan salah satu kegiatan Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti yaitu PK-KM ini. Pada Juli lalu, LSPR resmi melaksanakan 5 sub program PK-KM ini, salah satunya adalah Proyek Kemanusiaan - LSPR Peduli,” ujar Dr. Sri Ulya Suskarwati, S.E., M.Si, selaku Ketua Taskforce PK-KM LSPR Institute.
Transformasi Digital merupakan tema yang diusung LSPR Institute dalam kegiatan ini dengan mengacu pada 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Peningkatan Kualitas Mahasiswa, Dosen, dan Pembelajaran. “Bersama dengan seluruh sivitas akademika LSPR Institute, kami berkolaborasi untuk menyelesaikan program PK-KM hingga Desember 2021,” tegasnya.
Dalam kegiatan PK-KM Proyek Kemanusiaan dapat menunjukkan bahwa mahasiswa/i, dosen, dan staf menjadi sosok pahlawan di bidang pendidikan. Dengan memberikan wawasan pendidikan tentang pentingnya kemanusiaan, mitigasi bencana menjadi hal yang berguna untuk generasi muda selanjutnya yang menjadi pemegang masa depan sebuah bangsa.
Taufan Teguh Akbari,P.hD, Wakil Rektor III LSPR Communication & Business Institute menyebutkan bahwa Program Studi Ilmu Komunikasi LSPR Institute yang mendapatkan Akreditasi prodi A, merupakan sebuah program studi yang memiliki kerja sama menyeluruh dalam konsep pentahelix (kerjasama dengan industri, pemerintah, masyarakat, media massa, maupun dengan perguruan tinggi lainnya).
“Rekognisi dari berbagai mitra di luar negeri juga menunjukan rekam jejak yang tidak perlu diragukan lagi. Dalam situasi inilah, LSPR Institute mengharapkan tetap mendapatkan dukungan dari Kemendikbud untuk pencapaian Kampus Merdeka secara efektif dan berkelanjutan, salah satunya melalui pelaksanaan PK-KM ini”, tambahnya.
Dalam pemaparan materi tentang PK-KM Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli, Penanggung Jawab dan Ketua Pelaksana PK-KM Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli, Patricia Vicky Sihombing, M.Si, menyampaikan bahwa Program Utama dalam kegiatan ini adalah menyalurkan donasi serta melakukan berbagai kegiatan dalam bentuk interpersonal komunikasi dengan pihak mitra, khususnya dalam hal ini adalah masyarakat yang terdampak.
Ia menguraikan bahwa terdapat kegiatan seperti pemberian materi secara langsung sesuai dengan ekspertis masing-masing bidang. Selain itu, Vicky juga menambahkan, pihaknya melaksanakan Program Pendukung yaitu menjadi pemateri pada workshop/webinar serta memberikan tugas khusus pada mata kuliah yang diampu, yang berkaitan dengan topik webinar PKKM Proyek Kemanusiaan.
"Sementara manfaatnya bagi mahasiswa/i yang terlibat dalam proyek kemanusiaan ini adalah selain belajar secara langsung membangun alur komunikasi bencana dan pemahaman akan mitigasi bencana sebagai bentuk bela negara, rekan-rekan mahasiswa juga belajar mengasah empati dan rasa solidaritas,” terangnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Resilience, Hari Akbar Apriawan, menyampaikan, Upaya-upaya dalam penanggulangan bencana harus dilakukan secara kolaboratif agar Indonesia tangguh bukan hanya sekedar wacana. "Dalam hal ini kolaborasi antara LSPR Institute dan Indonesia Resilience merupakan langkah yang konkret dalam membangun masyarakat yang tangguh di kemudian hari. Semoga usaha bersama yang dilakukan menjadi titik balik bagi kita semua sadar akan bencana di Indonesia dan memulai penanggulangan sedini mungkin,” jelasnya.
Beberapa Dosen yang terlibat dalam acara puncak Proyek Kemanusiaan - LSPR Peduli adalah Patricia Vicky Sihombing, M.Si.; Past Novel, MA.; Grace Wattimena, M.Si.; Cyntia Keliat, MM.; dan Yoseph Wahyu Kurniawan, M.I.Kom. Kelima Dosen tersebut akan turun langsung berkegiatan dengan 4 staf, 8 relawan mahasiswa dan NGO rekanan, Indonesia Resilience.
(mpw)