Penyakit Jantung Sasar Usia Muda, Ini Tips dari Ahli Jantung UGM

Sabtu, 13 November 2021 - 13:48 WIB
loading...
Penyakit Jantung Sasar...
Universitas Gadjah Mada (UGM). Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Penyakit jantung merupakan penyakit paling mematikan di dunia. Penyakit jantung atau kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia yang mengakibatkan 18,7 juta kematian per tahun. Tidak hanya menyerang mereka yang berusia di atas 35 tahun. Mereka yang masih berusia di bawah 35 tahun pun bisa juga mengalami penyakit jantung meski secara fisik tampak sehat dan bugar.

Ahli penyakit jantung Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Dyah Samti Mayasari berpendapat, menjaga jantung sejak dini sangat diperlukan. Tidak hanya untuk mencegah terjadinya faktor yang meningkatkan risiko tetapi juga mendeteksi secara dini adanya penyakit jantung sehingga dapat tertangani seawal mungkin.

Baca juga: 12 Tips Meredakan Sakit Kepala Tanpa Obat dari Universitas Nasional

Menurutnya, bila seseorang ditanya dan memilih tentu tidak ada yang mau menderita penyakit jantung. “Oleh karena itu, apakah kita sudah menjaga jantung dengan benar? Karena menjaga jantung ini tak lepas dari gaya hidup sehat,” katanya melansir laman resmi UGM di ugm.ac.id, Sabtu (13/11/2021).

Secara garis besar, menurutnya, gaya hidup sehat berupa diet yang sehat, tidak merokok, rutin berolahraga dan menjaga berat badan adalah hal-hal yang harus dilakukan. Selain itu, melakukan pemeriksaan sebagai deteksi dini faktor risiko dan menghindari stres.

Dyah Samti menyarankan melakukan pola diet rendah lemak, tinggi serat serta buah dan sayur akan membantu menekan angka LDL sebagai “kolesterol jahat” dan meningkatkan kadar HDL sebagai “kolesterol baik”.

Baca juga: Dosen Gizi IPB University Sebut Makanan Ini Sangat Efektif Turunkan Berat Badan

Selain itu, dia menyarankan untuk mengurangi konsumsi garam maksimal 5 gram (1 sendok teh) sehari dan mencegah minuman-minuman kemasan dengan pemanis gula.

“Konsumsi kacang-kacangan juga disarankan sebanyak 30 gram per hari, tetapi kacang yang dipilih adalah yang tanpa garam. Juga disarankan untuk mengonsumsi ikan 1-2 kali seminggu, sementara konsumsi daging merah tanpa lemak, produk susu rendah lemak serta minyak sayuran dibatasi,” ujarnya.

Dalam menjaga kesehatan jantung, Samti menuturkan, rokok merupakan senyawa oksidan yang dapat merusak paru-paru, dan menyebabkan kelainan pada dinding pembuluh darah, serta memacu terjadinya serangan jantung. Berhenti merokok, katanya, termasuk tidak menjadi perokok pasif, merupakan cara efektif untuk menurunkan angka kematian akibat serangan jantung.

Selain itu, olahraga rutin memiliki banyak sekali manfaat dalam mencegah faktor-faktor risiko penyakit jantung. Olahraga dapat mengoptimalkan pengantaran oksigen ke otot jantung, menurunkan tekanan darah, menurunkan gula darah, dan meningkatkan “kolesterol baik” dalam tubuh.

“Olahraga yang saya anjurkan untuk menjaga jantung adalah aktivitas fisik yang dilakukan selama 30-60 menit setiap harinya, 5 hari atau lebih dalam seminggu. Aktivitas fisik yang disarankan adalah aktivitas dengan intensitas sedang dan bersifat aerobik, seperti berjalan cepat, berlari, bersepeda maupun senam aerobik,” paparnya.

Penelitian menunjukkan bahwa setiap peningkatan konsumsi oksigen olahraga sebesar 1mL/kg/menit akan berhubungan dengan 14-17 persen penurunan risiko penyakit jantung dan kematian baik pada laki-laki dan perempuan. Demikian pula berat badan merupakan salah satu faktor yang juga penting dalam menjaga jantung.

Dua hal yang menjadi patokan apakah seseorang memiliki berat badan lebih adalah perhitungan indeks masa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang. Indeks masa tubuh dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat dari tinggi badan (dalam meter). Nilai IMT yang disarankan adalah berkisar 20-25 kg/m2.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa obesitas berhubungan dengan masa hidup yang pendek dan kelebihan berat badan berhubungan dengan peningkatan penyakit jantung pada usia muda. Selain IMT, lingkar pinggang juga diketahui merupakan penanda obesitas sentral yang sangat berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung.

“Lingkar pinggang yang disarankan untuk daerah Asia adalah <90 cm untuk laki-laki dan ≤80 cm untuk perempuan," ucapnya.

Beberapa faktor risiko penyakit jantung antara lain tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes dan kadar kolesterol yang tinggi. Pemeriksaan deteksi dini faktor risiko dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah maupun pemeriksaan kolesterol darah.

Lebih lanjut, menghindari stres juga merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung. Stres berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan denyut jantung, serta memicu terjadinya serangan jantung.

Selain hal-hal tersebut, katanya, deteksi dini gejala-gejala penyakit jantung juga sangat diperlukan agar penyakit dapat ditangani sejak awal agar tidak semakin parah.

Apabila ada keluhan nyeri dada kiri yang semakin memberat dengan aktivitas, mudah lelah, sesak nafas ketika aktivitas, kaki bengkak yang hilang timbul, atau memang telah diketahui pernah memiliki penyakit jantung sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan terapi yang tepat.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kapan Dana KJMU 2025...
Kapan Dana KJMU 2025 Cair? Ini Jadwal Resmi dan Syarat Penerimanya
Mahasiswa Sains Komunikasi...
Mahasiswa Sains Komunikasi MNC University Belajar Dubbing di Studio MNC Animation
Pendaftaran Kuliah ke...
Pendaftaran Kuliah ke Universitas Al Azhar Mesir 2025 Dibuka Hari Ini, Cek Juknisnya
Alasan Mulyono Tinggalkan...
Alasan Mulyono Tinggalkan UGM, Ternyata Tak Masuk Kuliah 3 Bulan karena Hal Ini
Profil Mohsen Mahdawi,...
Profil Mohsen Mahdawi, Mahasiswa Pro Palestina yang Ditahan Otoritas Imigrasi AS
Riwayat Pendidikan Mulyono,...
Riwayat Pendidikan Mulyono, Tinggalkan UGM Hingga Jadi Lulusan Terbaik Sekolah Militer
Kisah Mulyono Tinggalkan...
Kisah Mulyono Tinggalkan UGM karena Lihat Taruna Gagah Pakai Seragam Tentara
Jokowi Tunjukkan Ijazah...
Jokowi Tunjukkan Ijazah SD hingga UGM ke Penyelidik Polda Metro Jaya
Mahasiswa Diajak Bersama-sama...
Mahasiswa Diajak Bersama-sama Kawal Implementasi UU TNI Terbaru
Rekomendasi
10 Ayat tentang Kematian,...
10 Ayat tentang Kematian, Yuk Simak!
DPR Dorong Satgas Antipremanisme...
DPR Dorong Satgas Antipremanisme Gerak Cepat Tindak Tegas Preman Berkedok Ormas
Rayen Pono Nilai Sanksi...
Rayen Pono Nilai Sanksi MKD terhadap Ahmad Dhani Terlalu Ringan: Cuma Ngajarin Minta Maaf
Jatim Kembali Raih WTP...
Jatim Kembali Raih WTP dari BPK, Khofifah Berhasil Wujudkan Pemerintahan Bersih
Profil Maxime Bouttier,...
Profil Maxime Bouttier, Aktor Multitalenta Sekaligus Suami Luna Maya
Terence Crawford Spesial,...
Terence Crawford Spesial, Canelo Menurun, Caleb Plant: Aku Kalahkan Dia
Berita Terkini
Menjangkau Pelosok Negeri,...
Menjangkau Pelosok Negeri, Unika Atma Jaya Salurkan Beasiswa Rp44 Miliar
Siaran Spesial Hardiknas...
Siaran Spesial Hardiknas di Global Radio, MNC University Tekankan Pentingnya Pendidikan di Era Digital
3 Jalur Seleksi Mandiri...
3 Jalur Seleksi Mandiri IPB University Siap Dibuka 9 Mei 2025
Momen Haru Guru Bimbel...
Momen Haru Guru Bimbel di Depok Raih Hadiah Utama Mobil dari Produsen Keju Ternama
10 Universitas Swasta...
10 Universitas Swasta Terbaik 2025 di Tangerang Versi Edurank
Tanoto dan Gates Foundation...
Tanoto dan Gates Foundation Jalin Kerja Sama Kesehatan, Gizi, dan Pendidikan di Asia
Infografis
Waswas Perang Dunia...
Waswas Perang Dunia III, Ini Cara Bertahan dari Serangan Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved