674 Guru Ikuti Webinar Basic Counseling Skill Atasi Kecemasan Anak Jelang PTM
loading...
A
A
A
Selain itu, emosi negatif ini juga mempengaruhi keseimbangan mental pelajar. Oleh karena itu, peran tenaga pendidik menjadi sangat krusial dalam mengatasi kecemasan siswa dan mendampingi para siswa untuk kembali beradaptasi dengan sistem PTM.
Bukan hanya murid, emosi negatif akibat PJJ juga dapat dialami oleh para guru. Selama PJJ, guru diharuskan memanfaatkan perangkat elektronik sebagai media pembelajaran. Dalam prakteknya tidak jarang mereka pun mengalami kesulitan dalam mengoperasikan perangkat elektronik tersebut. Belum lagi jaringan internet yang tidak stabil kerapkali menjadi kendala dalam penyampaian materi. Hal ini tentu saja mengakibatkan penurunan motivasi mengajar sekaligus masalah kecemasan pada guru.
Menurut Nanda, kesuksesan pembelajaran daring sangat tergantung dari kesiapan penyelanggara, baik sekolah, guru, orang tua dan terutama murid itu sendiri. Selama ini yang terjadi, di awal PTM guru dan sekolah cenderung fokus mengejar materi-materi yang tertinggal selama PJJ. Padahal yang jauh lebih penting adalah kondisi emosional dan psikologikal murid.
“Kecemasan akademik siswa perlu diatasi dengan peran sinergis dari banyak pihak, tidak hanya dari murid itu sendiri. Guru tentunya memiliki porsi yang signifikan dalam membantu murid mengatasi kecemasannya. Para guru harus sigap melihat gejala gejala emosi negatif dengan melakukan konseling secara efektif. Jadi lihat dan tes dahulu bagaimana kondisi murid-muridnya,” terangnya.
Melalui Webinar Basic Counseling Skill, Satkaara Berbagi membantu para guru untuk mendalami kecemasan akademik serta metode konseling yang tepat untuk mengatasinya. Dalam paparannya, Nanda menjelaskan guru sebagai pendamping harus berperan menjadi konselor. Artinya, mampu mendengarkan secara aktif yaitu memberikan kesempatan bagi murid untuk mengeluarkan pikiran dan perasaannya, lalu memberikan umpan balik.
Bukan hanya murid, emosi negatif akibat PJJ juga dapat dialami oleh para guru. Selama PJJ, guru diharuskan memanfaatkan perangkat elektronik sebagai media pembelajaran. Dalam prakteknya tidak jarang mereka pun mengalami kesulitan dalam mengoperasikan perangkat elektronik tersebut. Belum lagi jaringan internet yang tidak stabil kerapkali menjadi kendala dalam penyampaian materi. Hal ini tentu saja mengakibatkan penurunan motivasi mengajar sekaligus masalah kecemasan pada guru.
Menurut Nanda, kesuksesan pembelajaran daring sangat tergantung dari kesiapan penyelanggara, baik sekolah, guru, orang tua dan terutama murid itu sendiri. Selama ini yang terjadi, di awal PTM guru dan sekolah cenderung fokus mengejar materi-materi yang tertinggal selama PJJ. Padahal yang jauh lebih penting adalah kondisi emosional dan psikologikal murid.
“Kecemasan akademik siswa perlu diatasi dengan peran sinergis dari banyak pihak, tidak hanya dari murid itu sendiri. Guru tentunya memiliki porsi yang signifikan dalam membantu murid mengatasi kecemasannya. Para guru harus sigap melihat gejala gejala emosi negatif dengan melakukan konseling secara efektif. Jadi lihat dan tes dahulu bagaimana kondisi murid-muridnya,” terangnya.
Melalui Webinar Basic Counseling Skill, Satkaara Berbagi membantu para guru untuk mendalami kecemasan akademik serta metode konseling yang tepat untuk mengatasinya. Dalam paparannya, Nanda menjelaskan guru sebagai pendamping harus berperan menjadi konselor. Artinya, mampu mendengarkan secara aktif yaitu memberikan kesempatan bagi murid untuk mengeluarkan pikiran dan perasaannya, lalu memberikan umpan balik.
Lihat Juga :