Gagasan Kritis Pelajar Menggema di Olimpiade Pancasila Tingkat Nasional
loading...
A
A
A
PALEMBANG - PALEMBANG – Gagasan kritis penuh nilai luhur kebangsaan menggema di Olimpiade Pancasila Tingkat Nasional, yang berlangsung di Asrama Haji Palembang, Sumatera Selatan.
baca juga: 70 Pelajar Digodok dalam “Kawah Candradimuka” LKS Tingkat Nasional di Palembang
Olimpiadeakan berlangsung selama tiga hari ke depan, hingga 24 November 2021. Meski baru akan dibuka secara resmi Senin (22/11/2021) malam ini, namun babak penyisihan olimpiade yang terdiri dari cerdas cermat dan orasi Pancasila sudah digelar pada siang harinya.
Penuh semangat 45, sebanyak 100 lebih pelajar secara bergantian naik ke panggung, menyampaikan gagasan kritisnya lewat orasi terkait nilai-nilai Pancasila. “Intoleransi dan radikalisme membuat jurang disintegrasi bangsa main melebar, merusak nilai-nilai luhur Pancasila yang disemai para pendiri bangsa,” tegas Nindiya Maya, pelajar dari Kabupaten Empat Lawang.
baca juga: Kemendikbudristek Bekali Guru dengan Kemampuan Komunikasi Publik
Tak segan pelajar juga melontarkan peringatan kepada sejumlah elit bangsa yang dinilai tidak konsisten menerapkan nilai-nilai Pancasila. “Pancasila buah gagasan founding father bangsa Indonesia, Ir Soekarno. Tapi mengapa nilai-nilai luhur ini malah diinjak. Perilaku korup para elit merusak bahkan meruntuhkan sendi-sendi kehidupan bangsa,” cecar Susilawati, pelajar dari Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Kasi Kreativitas Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Selatan , Harry Kusuma mengatakan, Olimpiade Pancasila Tingkat Nasional yang baru pertama digelar ini akan menjadi agenda rutin tahunan.
“Kegiatan ini sangat positif dan membawa manfaat luar biasa bagi pelajar. Di tengah gempuran pengaruh budaya asing yang merusak, terasa penting bagi pelajar untuk menguatkan kembali ideologi Pancasila,” kata Harry Kusuma di sela pelaksanaan olimpiade.
baca juga: 70 Pelajar Digodok dalam “Kawah Candradimuka” LKS Tingkat Nasional di Palembang
Olimpiadeakan berlangsung selama tiga hari ke depan, hingga 24 November 2021. Meski baru akan dibuka secara resmi Senin (22/11/2021) malam ini, namun babak penyisihan olimpiade yang terdiri dari cerdas cermat dan orasi Pancasila sudah digelar pada siang harinya.
Penuh semangat 45, sebanyak 100 lebih pelajar secara bergantian naik ke panggung, menyampaikan gagasan kritisnya lewat orasi terkait nilai-nilai Pancasila. “Intoleransi dan radikalisme membuat jurang disintegrasi bangsa main melebar, merusak nilai-nilai luhur Pancasila yang disemai para pendiri bangsa,” tegas Nindiya Maya, pelajar dari Kabupaten Empat Lawang.
baca juga: Kemendikbudristek Bekali Guru dengan Kemampuan Komunikasi Publik
Tak segan pelajar juga melontarkan peringatan kepada sejumlah elit bangsa yang dinilai tidak konsisten menerapkan nilai-nilai Pancasila. “Pancasila buah gagasan founding father bangsa Indonesia, Ir Soekarno. Tapi mengapa nilai-nilai luhur ini malah diinjak. Perilaku korup para elit merusak bahkan meruntuhkan sendi-sendi kehidupan bangsa,” cecar Susilawati, pelajar dari Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Kasi Kreativitas Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Selatan , Harry Kusuma mengatakan, Olimpiade Pancasila Tingkat Nasional yang baru pertama digelar ini akan menjadi agenda rutin tahunan.
“Kegiatan ini sangat positif dan membawa manfaat luar biasa bagi pelajar. Di tengah gempuran pengaruh budaya asing yang merusak, terasa penting bagi pelajar untuk menguatkan kembali ideologi Pancasila,” kata Harry Kusuma di sela pelaksanaan olimpiade.