Kiat-kiat Belajar Haalin Mawaddah, Lulusan S2 UNS Asal Kebumen Peraih IPK 3,85

Rabu, 24 November 2021 - 14:40 WIB
loading...
Kiat-kiat Belajar Haalin Mawaddah, Lulusan S2 UNS Asal Kebumen Peraih IPK 3,85
Haalin Mawaddah, lulusan S2 Pascasarjana UNS dinobatkan sebagai peraih nilai IPK terbaik yakni, 3,85 dengan predikat cumlaude. Foto/Dok/Pribadi
A A A
JAKARTA - Haalin Mawaddah, lulusan S2 Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dinobatkan sebagai peraih nilai IPK terbaik yakni, 3,85 dengan predikat cumlaude. Hal itu diumumkan dalam acara Wisuda Program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana UNS Surakarta yang digelar secara hybrid pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Haalin berhasil mengungguli hampir seluruh lulusan jenjang Pascasarjana UNS pada semester ini, di mana lebih dari ratusan lulusan pascasarjana yang berpredikat cumlaude. Dia menyelesaikan masa studi pascasarjananya selama 3 tahun dengan tesis berjudul "Eksistensi Perempuan Jawa dan Nilai Moral Dalam Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam". Perempuan berhijab yang akrab disapa Halin ini mengungkapkan rasa syukur atas pencapainnya.



Meraih nilai IPK 3,85 seperti Haalin adalah impian setiap mahasiswa baik di tingkat strata 1 maupun di tingkat pascasarjana. Namun, tidak banyak yang benar-benar berhasil menembus angka tersebut, apalagi untuk bidang studi yang masuk dalam kategori rumpun ilmu sosial ini.

Lalu apa kiat-kiat belajar yang diterapkan Haalin?

1. Memilih Jurusan Berdasarkan Passion
Wanita bernama panggilan Haalin ini menjelaskan bahwa ketertarikannya pada jurusan pendidikan bahasa Indonesia sudah dimiliki sejak kecil. Baginya, bidang studi tersebut sangat menyenangkan. “Belajar pelajaran yang kita suka tanpa paksaan dari siapapun, itu sangat menyenangkan,” kata Haalin.

Dengan begitu, Haalin sangat menikmati setiap proses belajarnya. Termasuk saat ia menemukan kendala dalam memahami materi-materi baru, menurutnya itu juga merupakan dari proses belajar untuk kemudian mencari solusi sebagai penyelesaian.



Berbekal tekad dan minat yang sangat melekat pada dirinya itu, akhirnya Haalin dengan yakin menjatuhkan pilihan pertama ke Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia usai menyelesaikan pendidikannya di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dengan jurusan linear yakni, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada 2018 silam.

2. Belajar Secara Konsisten dan Mengelola Waktu dengan Bijak
Sebagai bentuk tanggung jawab atas pilihannya, Haalin pun tak mau menyia-nyiakan perjuangannya untuk dapat diterima di Pascasarjana UNS Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia ini. Ia menyadari bahwa bebannya di pascasarjana jauh lebih berat dari masa pendidikannya di perguruan tinggi sebelumnya. Apalagi, prodi ini memiliki tingkat keketatan yang tinggi.

Oleh sebab itu, ia pun berupaya untuk selalu belajar secara konsisten, dan mengatur waktu belajarnya dengan baik. Hampir tak ada waktu yang dibuang secara percuma saat menjalani perkuliahan. Baik saat berada di kost, saat jeda di antara mata kuliah, bahkan saat akhir pekan dia manfaatkan untuk belajar.

“Saya membiasakan diri untuk belajar dan berlatih setiap hari secara optimal, bahkan di akhir pekan dan ketika ada kesempatan saat di kost dan jeda antarmata kuliah. Saya mencari literatur yang sesuai terhadap apa yang hendak dipelajari dan dengan gaya penyampaian yang sesuai terhadap preferensi saya,” kata Haalin menjelaskan.

3. Percaya Diri Namun Tetap Menjadi Pribadi yang Terbuka
Konsisten mendapat nilai bagus, bukan berarti segala proses belajar di universitas selalu mulus. Ia pun mengaku sering mengalami kesulitan dalam mempelajari materi-materi baru.

Namun dia selalu percaya, potensi diri tak dapat berkembang tanpa adanya kemauan dan usaha dalam mengatasi kesulitan belajar. Mengatasi hal tersebut, Haalin pun tak merasa sungkan untuk berdiskusi dengan dosen, teman, bahkan hadir dalam forum-forum diskusi tentang mata kuliah yang diambilnya.

“Keterbukaan diri itu penting, ketika kita stuck di satu titik, maka jangan sungkan untuk bertanya dengan dosen ataupun teman,” ujarnya. Menurutnya, semakin seseorang menguasai materi kuliah, maka akan semakin percaya diri dalam menjawab soal-soal yang sulit sekalipun.

4. Fokus pada Tujuan Belajar
Menjadi lulusan peraih nilai IPK tinggi bukan merupakan tujuan utama dia belajar giat. Yang dia tau, dirinya hanya melaksanakan tugasnya sebagai mahasiswa sebaik mungkin. Nilai terbaik, kata Haalin, bukanlah satu-satunya tujuan. Karena yang tak kalah penting adalah bagaimana ia dapat mengimplementasikan dan membagikan ilmunya kepada orang lain.

“Saya berusaha agar tidak hanya memperoleh nilai yang baik, tetapi juga memahami hal-hal di balik ilmu tersebut secara mendalam dan dapat mengimplementasikan serta menjelaskannya kepada orang lain”. tuturnya.

5. Kerjakan Tugas Dosen dan Kumpulkan Tepat Waktu
Setiap mahasiswa ingin mendapatkan nilai sempurna dari setiap mata kuliah yang diambil. Artinya, harus ada perjuangan untuk mendapatkannya, salah satunya tugas-tugas makalah dari dosen harus benar-benar dikerjakan secara maksimal.

Mengumpulkan tugas sesuai deadline sangat membantu untuk memperoleh nilai yang tinggi, selain dosen memberikan nilai sesuai dengan hasil kerja mahasiswa, mereka juga akan menilai kedisiplinan melalui pengumpulan tugas yang sesuai deadline.

Dia juga mengingatkan, jangan hanya memperhatikan pengumpulan tugas dengan nilai tinggi saja, mahasiswa juga perlu memperhatikan absen di setiap mata kuliah yang diikuti.

Selain itu, mahasiswa juga harus pandai-pandai menilai karakter dosen agar bisa mendapatkan nilai sempurna. "Kalau saya sih setiap ada tugas dari dosen selalu dikerjakan maksimal dan dikumpulkan tepat waktu supaya nilainya bisa maksimal. Termasuk pandai-pandai menilai karakter dosen," terangnya.

6. Aktif dalam Pembelajaran di Kelas
Untuk memperoleh IPK yang tinggi, salah satu cara mudahnya adalah dengan aktif di kelas. Biasanya dosen akan melihat mahasiswa-mahasiswi yang aktif pada saat jam pembelajaran, dan akan memberikan nilai tambahan yang dapat membantu IPK kalian menjadi tinggi.

7. Menyeimbangkan Hidup dengan Hobi
Meski giat belajar, Haalin mengaku bahwa belajar bukanlah hobi satu-satunya. Bahkan menurutnya, belajar tidak bisa dikatakan sebagai hobi saja, tapi juga dapat diartikan sebagai hal yang wajib untuk dilakukan secara rutin agar mampu mengembangkan diri seiring dengan perkembangan zaman.

Dia menyadari bahwa dirinya perlu memiliki kesenangan lain untuk menyeimbangkan hidup. Ia pun memilih bernyanyi, mendengarkan musik, menulis dan membaca novel dan sastra. “Belajar memang merupakan salah satu hobi saya, tetapi saya juga memiliki hobi lain yaitu menulis, menyanyi, dan membaca,” Imbuhnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1594 seconds (0.1#10.140)