Ingat-ingat, Ini 7 Kegiatan yang Dapat Menurunkan IQ Kalian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Intelligence Quotient (IQ) atau kecerdasan intelektual adalah jenis kecerdasan yang dijalankan oleh fungsi otak kiri. Sisi otak kiri bertanggung jawab untuk tugas yang kaitannya dengan logika, bahasa, serta pemikiran analitis.
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Montreal mengungkapkan selain kegiatan yang meningkatkan, ada juga beberapa aktivitas yang bisa menurunkan IQ. Apa saja itu?
Berikut 7 Kegiatan yang Dapat Menurunkan IQ:
1. Melakukan Kegiatan Multitasking
Seorang ahli topik divided attention sekaligus neurosaintis dari Massachusetts Institute of Technology. Earl Miller mengatakan, otak manusia tidak difasilitasi untuk melakukan kegiatan multitasking.
"Saat orang mengira dirinya melakukan kegiatan multitasking, sebetulnya yang dilakukannya hanya beralih dari satu kegiatan ke yang lain dengan cepat. Dan tiap mereka melakukannya, selalu ada penurunan kognitif," kata Miller.
Dia menambahkan, kegiatan multitasking mencegah cara berpikir mendalam dan kreatif. Jadi, pikiran menjadi lebih dangkal dan kurang baru. Miller menambahkan, multitasking mencegah pemikiran yang jernih.
2. Mengonsumsi Lemak Jenuh dalam Jumlah Banyak
Konsumsi lemak jenuh dalam jumlah banyak dapat menghambat fungsi dopamin pada otak. Dopamin bertugas dalam hal motivasi. Pola makan tinggi lemak juga merusak fleksibilitas kognitif, merusak memori, serta memicu depresi.
3. Jet Lag dan Tidur Tidak Teratur
Efek jet lag dan pola tidur tidak teratur bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Sebuah studi yang dilakukan pada hamster menemukan, gangguan pola siang dan malam bisa menyebabkan dampak negatif pada area otak yang berfungsi dengan pemrosesan memori. Dampaknya juga bisa dirasakan hingga satu bulan setelah gangguan tidur terakhir.
"Yang dimaksud adalah, entah Anda pramugari, mahasiswa kos, maupun pekerja shift, disrupsi berlanjut pada ritme sirkadian berkemungkinan besar memberi dampak jangka panjang pada kognitif dan fungsinya," jelas Profesor dari University of California, Lance Kriegsfeld.
4. Maraton Tayangan Serial
Meski belum konklusif, ada sebuah studi di Austria yang menemukan, para partisipan yang menonton serial televisi memiliki hasil tes pengetahuan umum yang lebih buruk, ketimbang mereka yang tidak menontonnya.
Psikolog lainnya, Joanna Cantor mengatakan bahwa apa yang dilihat dan dipikirkan oleh seseorang baru-baru ini, berada di level kesadaran yang tinggi. Jadi, otak manusia cenderung ke arah itu.
5. Ketergantungan pada Google
Mengakses Google memang tidak mempengaruhi IQ secara langsung. Tetapi, ketergantungan terhadapnya membuat manusia tidak lagi bergantung pada memori dengan cara yang sama.
6. Terlalu Banyak Konsumsi Gula
Mengonsumsi fruktosa (yang merupakan gula) dari tumbuhan dan buah-buahan secara berlebihan, bisa memperlambat otak. Demikian yang ditemukan dalam sebuah studi tahun 2012 di UCLA.
Seorang pakar Gizi Medis, Dr. Sarah Brewer mengingatkan, sel otak memang butuh glukosa agar bisa berfungsi. Tetapi, mengonsumsinya terlalu banyak di waktu yang singkat bisa mengakibatkan seseorang hiperaktif akibat gula. Di samping itu, hal ini juga bisa menyebabkan seseorang merasa kelebihan beban.
Meski begitu, asam lemak omega-3 dapat menetralkan efek ini dengan cara melindungi jalur kimiawi di otak dari kerusakan.
7. Makan Permen Karet Sambil Berjalan
Makan permen karet dapat mendistraksi seseorang dari kegiatan yang melibatkan memori jangka pendek, contohnya mempertahankan urutan sesuatu.
"Saat seseorang mengunyah permen karet selama berjam-jam. hal ini bisa menyebabkan masalah distraksi. Segera setelah rasa (permen karet) itu hilang, saya sarankan segera buang," kata ahli Gizi Medis, Sarah Brewer. Itu dia sederet kegiatan yang bisa menurunkan IQ.
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Montreal mengungkapkan selain kegiatan yang meningkatkan, ada juga beberapa aktivitas yang bisa menurunkan IQ. Apa saja itu?
Berikut 7 Kegiatan yang Dapat Menurunkan IQ:
1. Melakukan Kegiatan Multitasking
Seorang ahli topik divided attention sekaligus neurosaintis dari Massachusetts Institute of Technology. Earl Miller mengatakan, otak manusia tidak difasilitasi untuk melakukan kegiatan multitasking.
"Saat orang mengira dirinya melakukan kegiatan multitasking, sebetulnya yang dilakukannya hanya beralih dari satu kegiatan ke yang lain dengan cepat. Dan tiap mereka melakukannya, selalu ada penurunan kognitif," kata Miller.
Dia menambahkan, kegiatan multitasking mencegah cara berpikir mendalam dan kreatif. Jadi, pikiran menjadi lebih dangkal dan kurang baru. Miller menambahkan, multitasking mencegah pemikiran yang jernih.
2. Mengonsumsi Lemak Jenuh dalam Jumlah Banyak
Konsumsi lemak jenuh dalam jumlah banyak dapat menghambat fungsi dopamin pada otak. Dopamin bertugas dalam hal motivasi. Pola makan tinggi lemak juga merusak fleksibilitas kognitif, merusak memori, serta memicu depresi.
3. Jet Lag dan Tidur Tidak Teratur
Efek jet lag dan pola tidur tidak teratur bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Sebuah studi yang dilakukan pada hamster menemukan, gangguan pola siang dan malam bisa menyebabkan dampak negatif pada area otak yang berfungsi dengan pemrosesan memori. Dampaknya juga bisa dirasakan hingga satu bulan setelah gangguan tidur terakhir.
"Yang dimaksud adalah, entah Anda pramugari, mahasiswa kos, maupun pekerja shift, disrupsi berlanjut pada ritme sirkadian berkemungkinan besar memberi dampak jangka panjang pada kognitif dan fungsinya," jelas Profesor dari University of California, Lance Kriegsfeld.
4. Maraton Tayangan Serial
Meski belum konklusif, ada sebuah studi di Austria yang menemukan, para partisipan yang menonton serial televisi memiliki hasil tes pengetahuan umum yang lebih buruk, ketimbang mereka yang tidak menontonnya.
Psikolog lainnya, Joanna Cantor mengatakan bahwa apa yang dilihat dan dipikirkan oleh seseorang baru-baru ini, berada di level kesadaran yang tinggi. Jadi, otak manusia cenderung ke arah itu.
5. Ketergantungan pada Google
Mengakses Google memang tidak mempengaruhi IQ secara langsung. Tetapi, ketergantungan terhadapnya membuat manusia tidak lagi bergantung pada memori dengan cara yang sama.
6. Terlalu Banyak Konsumsi Gula
Mengonsumsi fruktosa (yang merupakan gula) dari tumbuhan dan buah-buahan secara berlebihan, bisa memperlambat otak. Demikian yang ditemukan dalam sebuah studi tahun 2012 di UCLA.
Seorang pakar Gizi Medis, Dr. Sarah Brewer mengingatkan, sel otak memang butuh glukosa agar bisa berfungsi. Tetapi, mengonsumsinya terlalu banyak di waktu yang singkat bisa mengakibatkan seseorang hiperaktif akibat gula. Di samping itu, hal ini juga bisa menyebabkan seseorang merasa kelebihan beban.
Meski begitu, asam lemak omega-3 dapat menetralkan efek ini dengan cara melindungi jalur kimiawi di otak dari kerusakan.
7. Makan Permen Karet Sambil Berjalan
Makan permen karet dapat mendistraksi seseorang dari kegiatan yang melibatkan memori jangka pendek, contohnya mempertahankan urutan sesuatu.
"Saat seseorang mengunyah permen karet selama berjam-jam. hal ini bisa menyebabkan masalah distraksi. Segera setelah rasa (permen karet) itu hilang, saya sarankan segera buang," kata ahli Gizi Medis, Sarah Brewer. Itu dia sederet kegiatan yang bisa menurunkan IQ.
(mpw)