Kenalkan Kampus Baru, ITB Siap Berdedikasi untuk Cirebon
loading...
A
A
A
JAKARTA - Institut Teknologi Bandung ( ITB ) kini semakin dekat dengan masyarakat. Perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia pun bersiap memulai kegiatan akademik di kampus baru di Cirebon, Jawa Barat. Bangunan yang berlokasi di Kecamatan Watubelah dan Arjawinangun itu merupakan kampus ketiga ITB. Keberadaan ITB di Cirebon sebagai salah satu cara mewujudkan komitmen untuk meningkatkan peran, mutu kegiatan, hingga tanggung jawab ITB terhadap bangsa.
Sabtu, 18 Desember 2021, menjadi ajang ITB mengenalkan kampus baru ke masyarakat. ITB menggelar acara pameran dan open house di kampus tersebut. Terlebih lagi, civitas akademika mendapat dukungan dari para alumni untuk memperkenalkan kampus yang akan memulai kegiatan perkuliahan secara hibrid pada Januari 2022 itu. Perkenalan kampus dilakukan alumni yang difasilitasi oleh Yayasan Solidarity Forever (YSF). Bentuk kegiatannya berupa ITB Ultra Marathon 2021 Exhibition Run Bandung-Cirebon 125K.
Kegiatan itu diikuti oleh alumni, jajaran civitas akademika, keluarga besar ITB, mahasiswa, pelari profesional, hingga masyarakat luas. Mereka berlari melintasi lintasan sepanjang kurang lebih 125 kilometer.
Pada Sabtu 18 Desember 2021, para peserta ITB Ultra Marathon berlari dari garis start di Sabuga ITB Bandung. Lalu, pelari melintasi Kampus ITB Jatinangor, Cadas Pangeran, Sumedang, Majalengka, hingga finish di Kampus ITB Cirebon.
“Terima kasih kepada para peserta ultra marathon. ITB Ultra Marathon ini membantu menghidupkan suasana kampus termuda (Kampus Cirebon),” ungkap Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.
Menanti potensi terbaik dari Cirebon
Kampus ITB menyambut siswa-siswi terbaik dari Cirebon dan sekitarnya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi tersebut. ITB menerima mahasiswa baru dengan dasar prestasi akademik. Namun, ITB juga memerhatikan potensi lokal di kampus tersebut berdiri.
Ada tujuh program studi yang dapat menjadi pilihan calon mahasiswa. Beberapa di antaranya Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, Kriya, serta Teknik Geofisika. Seluruh program studi itu dirancang untuk mendedikasikan pengetahuan untuk pembangunan wilayah setempat.
“ITB mengembangkan penelitian dan pendidikan ke masyarakat. ITB akan memanfaatkan potensi-potensi khas setempat untuk berkontribusi pada wilayah setempat,” kata Rektor Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.
Salah satu hasil karya mahasiswa yang dipamerkan yaitu Pameran Mahasiswa Program Studi Kriya. Pameran itu menunjukkan capaian akademik yang luar biasa dari para mahasiswa.
Lantaran itu, ITB berharap keberadaan kampus baru mampu memberikan manfaat besar untuk bangsa Indonesia, terutama di bidang pendidikan. Utamanya, manfaat itu dirasakan masyarakat di sekitar kampus.
Lihat Juga: IPB Peringkat 1 ASEAN Kriteria Environmental Education di QS Sustainability Ranking 2025
Sabtu, 18 Desember 2021, menjadi ajang ITB mengenalkan kampus baru ke masyarakat. ITB menggelar acara pameran dan open house di kampus tersebut. Terlebih lagi, civitas akademika mendapat dukungan dari para alumni untuk memperkenalkan kampus yang akan memulai kegiatan perkuliahan secara hibrid pada Januari 2022 itu. Perkenalan kampus dilakukan alumni yang difasilitasi oleh Yayasan Solidarity Forever (YSF). Bentuk kegiatannya berupa ITB Ultra Marathon 2021 Exhibition Run Bandung-Cirebon 125K.
Kegiatan itu diikuti oleh alumni, jajaran civitas akademika, keluarga besar ITB, mahasiswa, pelari profesional, hingga masyarakat luas. Mereka berlari melintasi lintasan sepanjang kurang lebih 125 kilometer.
Pada Sabtu 18 Desember 2021, para peserta ITB Ultra Marathon berlari dari garis start di Sabuga ITB Bandung. Lalu, pelari melintasi Kampus ITB Jatinangor, Cadas Pangeran, Sumedang, Majalengka, hingga finish di Kampus ITB Cirebon.
“Terima kasih kepada para peserta ultra marathon. ITB Ultra Marathon ini membantu menghidupkan suasana kampus termuda (Kampus Cirebon),” ungkap Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.
Menanti potensi terbaik dari Cirebon
Kampus ITB menyambut siswa-siswi terbaik dari Cirebon dan sekitarnya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi tersebut. ITB menerima mahasiswa baru dengan dasar prestasi akademik. Namun, ITB juga memerhatikan potensi lokal di kampus tersebut berdiri.
Ada tujuh program studi yang dapat menjadi pilihan calon mahasiswa. Beberapa di antaranya Teknik Industri, Perencanaan Wilayah dan Kota, Kriya, serta Teknik Geofisika. Seluruh program studi itu dirancang untuk mendedikasikan pengetahuan untuk pembangunan wilayah setempat.
“ITB mengembangkan penelitian dan pendidikan ke masyarakat. ITB akan memanfaatkan potensi-potensi khas setempat untuk berkontribusi pada wilayah setempat,” kata Rektor Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.
Salah satu hasil karya mahasiswa yang dipamerkan yaitu Pameran Mahasiswa Program Studi Kriya. Pameran itu menunjukkan capaian akademik yang luar biasa dari para mahasiswa.
Lantaran itu, ITB berharap keberadaan kampus baru mampu memberikan manfaat besar untuk bangsa Indonesia, terutama di bidang pendidikan. Utamanya, manfaat itu dirasakan masyarakat di sekitar kampus.
Lihat Juga: IPB Peringkat 1 ASEAN Kriteria Environmental Education di QS Sustainability Ranking 2025
(mpw)