Survei PPIM UIN Jakarta: Kepatuhan Siswa di Sekolah Terkait Prokes Masih Rendah

Kamis, 06 Januari 2022 - 01:20 WIB
loading...
Survei PPIM UIN Jakarta:...
Peluncur hasil survei nasional PPIM UIN Jakarta, Rabu (5/1/2022). Foto/Dok/PPIM UIN Jakarta
A A A
JAKARTA - Tingkat kepatuhan para siswa-siswi sekolah lanjutan tingkat atas dalam mengikuti protokol kesehatan situasi Pandemi Covid-19 masih harus ditingkatkan. Di sisi lain, pemahaman keagamaan mereka turut mempengaruhi tingkat kepatuhan tersebut.

Demikian benang merah temuan survei nasional “Pandangan Siswa Sekolah/Madrasah tentang Agama, Pandemi, dan Bencana” yang diluncurkan PPIM UIN Jakarta , Rabu (5/1/2022). Temuan riset dipaparkan Kordinator Penelitian Yunita Faela Nisa dan Peneliti Narila Mutia Nasir.



Survei sendiri dilakukan serentak di 34 provinsi pada 1 September hingga 7 Oktober 2021 dengan 2358 sampel siswa yang lolos uji perhatian dari 3031 sampel awal. Seluruh sampel merupakan peserta didik sekolah lanjutan tingkat atas, baik di lembaga pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI maupun Kementerian Agama RI, dari berbagai latar belakang agama dan etnis.

“Temuan pentingnya, protokol kesehatan, perilaku hidup sehat, dan vaksinasi di kalangan siswa perlu ditingkatkan. Selain itu, di saat pandemi Covid-19 berlangsung, level Islamisme pada siswa-siswi Indonesia juga relatif tinggi. Ini perlu jadi perhatian,” papar Yunita seperti dilansir dari laman resmi UIN Jakarta.

Dari sisi protokol kesehatan, Narila menambahkan, survei mencatat 41,20% siswa tercatat abai mencuci tangan. Lalu, 20,10% tercatat abai memakai masker, 42,40% abai menjaga jarak, dan 64,80% abai menghindari berkumpul.“Jadi mereka masih suka kumpul-kumpul. Padahal diketahui bahwa kumpul-kumpul menjadi transmisi efektif resiko penularan,” katanya.



Perilaku hidup sehat juga tidak cukup dilaksanakan oleh para siswa. Survei mencatat 70% sampel siswa mengabaikan olahraga minimal 30 menit per hari, 50,50% siswa menunjukan pola tidur tidak teratur, dan 43,40% berpola makan tidak seimbang.

Terkait vaksinasi, di sepanjang periode survei dilakukan, tim peneliti menemukan jumlah sampel yang sudah divaksin baru 47,42%. Sedang prosentase siswa belum divaksin mencapai 52,88%.

Lebih lanjut, survei juga mencatat faktor keagamaan turut mempengaruhi kepatuhan siswa dalam menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi. Survei menemukan 12,88% siswa nasional beranggapan bahwa vaksinasi bertentangan dengan agama.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1766 seconds (0.1#10.140)