Dirikan UKM, Tim ITS Olah Limbah Perikanan Menjadi Gelatin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berkembangnya industri perikanan berimbas pada tingginya limbah yang dihasilkan. Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat ( KKN Abmas ) ITS pun mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) Berlian Laut Pact yang memproduksi gelatin dari limbah perikanan bagi masyarakat setempat.
Ketua KKN Abmas ITS Drs Lukman Atmaja menuturkan, jika limbah industri perikanan sebenarnya dapat diolah secara kimia menjadi bahan lain yang memiliki nilai tambah ekonomi yakni gelatin.
Dia menjelaskan, limbah yang dapat digunakan meliputi ikan tuna, ikan kakap dan ikan laut lain yang cukup diambil tulang serta kulitnya saja. Selain itu, air serta zat asam dan basa juga diperlukan dalam pembuatan gelatin.
“Dalam pengolahannya, diperlukan alat ekstraktor, oven, kulkas, pengukur keasaman, serta alat-alat pembantu seperti ember, timbangan, dan alat penyaring,” papar Lukman melansir laman resmi ITS di its.ac.id, Selasa (11/1/2022).
Menurutnya, masyarakat Pacitan umumnya kerap menyulap limbah menjadi tepung ikan untuk pakan ternak. “Meski prosesnya sederhana, kekurangan produk ini adalah kandungan nutrisi yang tidak begitu besar dan harga yang kurang bersaing dengan pasar,” ungkapnya.
Sebelumnya, tim KKN Abmas ITS telah melakukan penggalian potensi sumber bahan baku dan sumber daya manusia (SDM) yang terkait dengan produksi gelatin ikan.
“Saat itu kami melakukan studi literatur, kunjungan ke Kantor Dinas Perikanan Pacitan, dan meninjau lokasi produksi,” terang dosen Departemen Kimia ITS tersebut.
Selanjutnya, tim KKN Abmas ITS melakukan sosialisasi prosedur pembuatan gelatin dan pengenalan cara kerja alat kepada para stakeholders UKM. Selain itu juga, tim melakukan kunjungan ke beberapa alternatif lokasi produksi.
Ketua KKN Abmas ITS Drs Lukman Atmaja menuturkan, jika limbah industri perikanan sebenarnya dapat diolah secara kimia menjadi bahan lain yang memiliki nilai tambah ekonomi yakni gelatin.
Dia menjelaskan, limbah yang dapat digunakan meliputi ikan tuna, ikan kakap dan ikan laut lain yang cukup diambil tulang serta kulitnya saja. Selain itu, air serta zat asam dan basa juga diperlukan dalam pembuatan gelatin.
“Dalam pengolahannya, diperlukan alat ekstraktor, oven, kulkas, pengukur keasaman, serta alat-alat pembantu seperti ember, timbangan, dan alat penyaring,” papar Lukman melansir laman resmi ITS di its.ac.id, Selasa (11/1/2022).
Menurutnya, masyarakat Pacitan umumnya kerap menyulap limbah menjadi tepung ikan untuk pakan ternak. “Meski prosesnya sederhana, kekurangan produk ini adalah kandungan nutrisi yang tidak begitu besar dan harga yang kurang bersaing dengan pasar,” ungkapnya.
Sebelumnya, tim KKN Abmas ITS telah melakukan penggalian potensi sumber bahan baku dan sumber daya manusia (SDM) yang terkait dengan produksi gelatin ikan.
“Saat itu kami melakukan studi literatur, kunjungan ke Kantor Dinas Perikanan Pacitan, dan meninjau lokasi produksi,” terang dosen Departemen Kimia ITS tersebut.
Selanjutnya, tim KKN Abmas ITS melakukan sosialisasi prosedur pembuatan gelatin dan pengenalan cara kerja alat kepada para stakeholders UKM. Selain itu juga, tim melakukan kunjungan ke beberapa alternatif lokasi produksi.