Raeni, Hijaber Cantik yang Diantar Ayahnya Naik Becak Lulus Doktor dari Birmingham
loading...
A
A
A
JAKARTA - Raeni, hijaber cantik asal Kendal, Jawa Tengah, yang beberapa waktu lalu viral di media sosial, kini telah berhasil meraih gelar doktor di Birmingham University, Inggris.
Dia tak pernah menyangka jika dirinya yang hanya anak dari seorang tukang becak bisa menempuh pendidikan S-3 Accounting di Birmingham University , Inggris, dengan beasiswa LPDP.
Dalam beberapa kesempatan, Raeni juga menggugah fotonya di media sosial saat menempuh Pendidikan di Inggris. Foto-fotonya di Instagram @raeni_raeni pun selalu banjir pujian. Banyak kata motivasi yang keluar dari akunnya.
Banyak pengalaman yang dialami Raeni, salah satunya saat ia bisa melihat salju yang tidak bisa disaksikan di negara tropis seperti Indonesia.
“Penasaran banget salju kayak apa, sampai pakai kertas untuk nadahin salju biar bisa dilihat bentuknya,” ungkap Raeni beberapa waktu lalu.
Di samping itu, ada sejumlah kendala lainnya yang ia hadapi. Salah satunya adalah bahasa. Saat pertama kali mengikuti kuliah di Inggris, ia sempat kebingungan apa yang sedang dijelaskan oleh professor hingga harus bertanya-tanya materi kuliah ke teman-teman.
Raeni juga mengaku mengalami masa-masa sulit saat lebaran karena tak bisa bertemu orang tua. Walau begitu, ia senang bisa merasakan salat Id dengan mahasiswa-mahasiswa sesama muslim di sana.
Oleh karena itu, dia sangat kagum terhadap kedua orang tuanya yang selalu memberi semangat dan mendukungnya agar bisa menggapai cita-cita. Selama kuliah, Raeni kerap menjadi ledekan teman karena ia adalah anak tukang becak, namun kedua orang tuanya selalu menanamkan rasa percaya diri. Hingga saat ia wisuda S-1, ia diantar oleh ayahnya dengan becak.
“Banyak orang yang tanya ‘kenapa kok kuliah?’ ‘Kenapa enggak langsung kerja aja ringanin beban orang tua?’ Sempat sedih, tapi menurut saya justru pendidikan itu investasi, dengan pendidikan kita bisa mendapat pekerjaan lebih baik dan bisa memperbaiki hidup,” kata Raeni.
Tak hanya berprestasi, penerima Bidikmisi S-1 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang ini juga menulis buku berjudul “Mengayuh Asa Menggapai Mimpi” yang menceritakan kisahnya sejak kecil hingga ia bisa seperti sekarang.
Saat ini, Raeni bahkan sudah mampu memberangkatkan orang tuanya umroh, Raeni juga mengungkapkan ia ingin menjadi professor agar bisa memberi dampak lebih luas dan ingin mengabdikan diri untuk Indonesia agar bisa memberi manfaat lebih banyak.
“Pada dasarnya keterbatasan ekonomi bukan jadi penghalang untuk menggapai pendidikan tinggi dan pendidikan bisa membantu kita. Saya ingin mengabdi pada negeri karena beasiswa saya juga dari negara dan saya ingin bisa menebarkan ilmu bermanfaat kepada semua anak bangsa,” tutup Raeni.
Dia tak pernah menyangka jika dirinya yang hanya anak dari seorang tukang becak bisa menempuh pendidikan S-3 Accounting di Birmingham University , Inggris, dengan beasiswa LPDP.
Dalam beberapa kesempatan, Raeni juga menggugah fotonya di media sosial saat menempuh Pendidikan di Inggris. Foto-fotonya di Instagram @raeni_raeni pun selalu banjir pujian. Banyak kata motivasi yang keluar dari akunnya.
Banyak pengalaman yang dialami Raeni, salah satunya saat ia bisa melihat salju yang tidak bisa disaksikan di negara tropis seperti Indonesia.
“Penasaran banget salju kayak apa, sampai pakai kertas untuk nadahin salju biar bisa dilihat bentuknya,” ungkap Raeni beberapa waktu lalu.
Di samping itu, ada sejumlah kendala lainnya yang ia hadapi. Salah satunya adalah bahasa. Saat pertama kali mengikuti kuliah di Inggris, ia sempat kebingungan apa yang sedang dijelaskan oleh professor hingga harus bertanya-tanya materi kuliah ke teman-teman.
Raeni juga mengaku mengalami masa-masa sulit saat lebaran karena tak bisa bertemu orang tua. Walau begitu, ia senang bisa merasakan salat Id dengan mahasiswa-mahasiswa sesama muslim di sana.
Oleh karena itu, dia sangat kagum terhadap kedua orang tuanya yang selalu memberi semangat dan mendukungnya agar bisa menggapai cita-cita. Selama kuliah, Raeni kerap menjadi ledekan teman karena ia adalah anak tukang becak, namun kedua orang tuanya selalu menanamkan rasa percaya diri. Hingga saat ia wisuda S-1, ia diantar oleh ayahnya dengan becak.
“Banyak orang yang tanya ‘kenapa kok kuliah?’ ‘Kenapa enggak langsung kerja aja ringanin beban orang tua?’ Sempat sedih, tapi menurut saya justru pendidikan itu investasi, dengan pendidikan kita bisa mendapat pekerjaan lebih baik dan bisa memperbaiki hidup,” kata Raeni.
Tak hanya berprestasi, penerima Bidikmisi S-1 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang ini juga menulis buku berjudul “Mengayuh Asa Menggapai Mimpi” yang menceritakan kisahnya sejak kecil hingga ia bisa seperti sekarang.
Saat ini, Raeni bahkan sudah mampu memberangkatkan orang tuanya umroh, Raeni juga mengungkapkan ia ingin menjadi professor agar bisa memberi dampak lebih luas dan ingin mengabdikan diri untuk Indonesia agar bisa memberi manfaat lebih banyak.
“Pada dasarnya keterbatasan ekonomi bukan jadi penghalang untuk menggapai pendidikan tinggi dan pendidikan bisa membantu kita. Saya ingin mengabdi pada negeri karena beasiswa saya juga dari negara dan saya ingin bisa menebarkan ilmu bermanfaat kepada semua anak bangsa,” tutup Raeni.
(mpw)