Kurangi Kecanduan Gawai pada Anak, Mahasiswa UNY Inisiasi Permainan Tradisional
loading...
A
A
A
“Pelatihan yang akan dilakukan membantu anak membentuk perspektif dan perilaku anak serta menangani terjadinya ketergantuan gawai sejak dini pada anak usia sekolah” papar Dian. Dalam kegiatan ini tim bekerjasama dengan Forum Anak Berbah.
Akhip Nugroho menjelaskan, dalam materi pelatihan yang diberikan pada siswa diantaranya bahaya bermain gawai secara berlebihan, pengenalan permainan tradisional, pengenalan permainan cinaboy dan sulamanda sekaligus nilai pendidikan karakternya dan diskusi kelompok.
Menurutnya, cinaboy memadukan kerja motorik anak dan mengasah kemampuan membuat strategi tim. “Permainan ini terdiri dari lima hingga sepuluh pemain yang dibagi menjadi dua kelompok dan dilakukan di pelataran yang cukup luas” katanya.
Karakter yang didapat dari permainan ini adalah rasa ingin tahu, kerjasama dengan rekan, demokratis, tanggung jawab, disiplin, cinta damai, kreatif, ketekunan, komunikatif.
Sedangkan sulamanda dapat melatih kemampuan anak menggerakkan tubuh, kelincahan anak dalam permainan, meningkatkan kemampuan komunikasi, kemampuan menyusun strategi yang baik, melepaskan emosi anak, dan melatih anak belajar dalam kelompok.
Kolaborasi yang baik dari permainan tradisional yang memadukan cinaboy dengan sulamanda dapat mengurangi penggunaan gawai yang berlebihan, meningkatkan sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar, sportivitas dan nilai-nilai baik lainnya.
Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat.
Lihat Juga: Achieva Edu Platform Lead Generation Pertama Berbasis AI Solusi untuk Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan
Akhip Nugroho menjelaskan, dalam materi pelatihan yang diberikan pada siswa diantaranya bahaya bermain gawai secara berlebihan, pengenalan permainan tradisional, pengenalan permainan cinaboy dan sulamanda sekaligus nilai pendidikan karakternya dan diskusi kelompok.
Menurutnya, cinaboy memadukan kerja motorik anak dan mengasah kemampuan membuat strategi tim. “Permainan ini terdiri dari lima hingga sepuluh pemain yang dibagi menjadi dua kelompok dan dilakukan di pelataran yang cukup luas” katanya.
Karakter yang didapat dari permainan ini adalah rasa ingin tahu, kerjasama dengan rekan, demokratis, tanggung jawab, disiplin, cinta damai, kreatif, ketekunan, komunikatif.
Sedangkan sulamanda dapat melatih kemampuan anak menggerakkan tubuh, kelincahan anak dalam permainan, meningkatkan kemampuan komunikasi, kemampuan menyusun strategi yang baik, melepaskan emosi anak, dan melatih anak belajar dalam kelompok.
Kolaborasi yang baik dari permainan tradisional yang memadukan cinaboy dengan sulamanda dapat mengurangi penggunaan gawai yang berlebihan, meningkatkan sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar, sportivitas dan nilai-nilai baik lainnya.
Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat.
Lihat Juga: Achieva Edu Platform Lead Generation Pertama Berbasis AI Solusi untuk Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan
(mpw)