Keren, Mahasiswa Universitas Pertamina Ubah Limbah Medis Jadi Bed Rumah Sakit

Minggu, 30 Januari 2022 - 22:03 WIB
loading...
Keren, Mahasiswa Universitas Pertamina Ubah Limbah Medis Jadi Bed Rumah Sakit
Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina Delfira Suecita Regana, Saat Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik (Takakura). Foto/Dok/UP
A A A
JAKARTA - Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina , mengubah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari kelompok limbah medis menjadi alat kesehatan (alkes). Mereka adalah Delfira Suecita Regana, Nadhifa Alya Zahira, dan Arsyad Ibaddurahman.

“Selama ini, pengelolaan limbah B3 medis berfokus pada pemusnahannya. Sehingga, kami mencoba mengajukan usulan baru dan mungkin yang pertama kali di Indonesia, dengan mengolah limbah B3 medis menjadi kerangka ranjang rumah sakit (hospital bed). Inovasi ini, kami beri nama Recyled Hospital Bed atau Rehob,” ungkap ketua tim, Delfira, dalam keterangan pers, Minggu (30/1/2022).



Masih lekat dalam ingatan, ketika pada Juni 2021 lalu, Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Saat itu, Kementerian Kesehatan mengamanatkan agar konversi tempat tidur untuk pasien Covid-19 di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) ditingkatkan hingga 60 persen. Sayangnya, kebijakan tersebut masih belum cukup. Beberapa rumah sakit seperti Siloam menyatakan, pada Juni 2021 telah kehabisan tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19.

“Kami juga sempat membaca di beberapa berita, akibat lonjakan kasus positif Covid-19 pada saat itu, banyak pasien umum yang harus dirawat di lorong rumah sakit tanpa tempat tidur. Dari sinilah, muncul ide untuk membuat rehob,” pungkas Delfira.

Rehob diproses dengan prinsip Ecobricks. Botol-botol PET plastik yang sudah tidak terpakai diisi dengan limbah B3 medis yang sudah didisinfektasi dan dicacah. Botol berisi limbah tersebut kemudian direkatkan satu sama lain dan disusun membentuk kerangka tempat tidur.



“Berdasarkan penelitian terdahulu dan pengamatan tim, ecobrick yang dibuat dengan menggunakan botol berbahan PET ukuran 600 ml, dapat menahan beban hingga 407,89 kilogram, dengan massa rata-rata ecobrick sebesar 262,8 gram dan densitas sebesar 0,44 gr/ml. Sehingga, kerangka Rehob ini aman karena mampu menahan berat badan rata-rata manusia dewasa mencapai 62 hingga 70 kg,” tutur Delfira.

Selain berpotensi mengoptimalkan penanganan limbah B3 medis, inovasi ini sekaligus dapat menangani permasalahan kekurangan tempat tidur di beberapa fasyankes. Berkat ide cemerlangnya, Delfira dan tim memenangkan Juara 2 di ajang Engineering Research and Innovation Competition yang dilaksanakan oleh Universitas Negri Yogyakarta di akhir tahun 2021 lalu.

Dikatakan Arsyad, anggota tim lainnya, kehadiran mata kuliah Pengelolaan B3 dan Limbah B3, serta mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan, banyak menginspirasi tim untuk menyusun gagasan dan menemukan alternatif solusi terbaik. “Selain itu, dukungan dan diskusi yang intens dengan dosen pembimbing kami, Ibu Nova Ulhasanah, juga sangat membantu. Selain merupakan expert di bidang pengelolaan sampah (Waste Management), beliau juga merupakan Ketua Center for Environmental Solution dan Ketua Sub Kelompok Keahlian Manajemen Lingkungan di Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina,” ujar Arsyad.



Di Universitas Pertamina, mahasiswa telah dibiasakan untuk berinovasi sejak dini. Selain melalui metode pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), mahasiswa juga seringkali dilibatkan dalam proyek penelitian gagasan para dosen. Disamping itu, dukungan untuk keterlibatan mahasiswa di berbagai ajang inovasi juga diberikan secara penuh. Melalui kegiatan magang, mahasiswa juga diberikan ruang berinovasi untuk memecahkan masalah riil yang terjadi di dunia usaha dan dunia industri.

Bagi siswa-siswi yang tertarik pada isu lingkungan seperti pengelolaan sampah, dapat menjadikan Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina sebagai pilihan. Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor untuk Tahun Akademik 2022/2023. Pendaftaran telah dibuka pada 3 Januari hingga 13 Februari 2022 mendatang. Seleksi ini merupakan seleksi tanpa tes, yang dapat diikuti oleh siswa SMA/sederajat lulusan tahun 2021 dan 2022. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1578 seconds (0.1#10.140)