5.000 Pegawai dan Dosen IPB University Divaksin Booster Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lebih dari 5.000 pegawai IPB University mendapat Vaksin Dosis Lanjutan (Booster) Covid-19. Pemberian vaksin booster ini dalam rangka meningkatkan imunitas pegawai IPB University dalam menangkal Covid-19.
Kepala Unit Kesehatan IPB University, drg Titik Nurhayati mengatakan, vaksinasi diberikan kepada seluruh pegawai IPB University tanpa memandang status kepegawaiannya. Baik pegawai yang sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai tetap non PNS, pegawai kontrak maupun tenaga harian lepas (THL).
Ia melanjutkan, pelaksanaan vaksinasi ini terbagi menjadi dua yaitu bagi pegawai yang berdomisili di kota dan kabupaten. Bagi pegawai IPB University yang berdomisili di Kota Bogor dapat mengikuti vaksinasi pada 25-26 Januari 2022. Sementara, pegawai yang berdomisili di Kabupaten Bogor dapat mengikuti vaksinasi pada 2-3 Februari 2022.
Sementara itu, dr Naufal Muharam Nurdin, MSi, dokter di Klinik IPB University menjelaskan, adapun dosis vaksin untuk booster yang diberikan yaitu setengah dosis dari dosis pertama/kedua. Saat ini jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Astrazeneca.
“Mengingat vaksin yang tersedia saat ini adalah vaksin Astrazeneca, maka sesuai aturan pemerintah, hanya yang mendapat vaksin pertama dan kedua dengan jenis Sinovac/Biofarma saja yang dapat diberikan booster pada periode ini," kata dr Naufal. Sebelum vaksin, kata dr Naufal, sebaiknya istirahat yang cukup dan sarapan. Ia juga menyarankan agar tidak beraktivitas berat atau keluar kota setelah divaksin.
Terkait efek samping yang ditimbulkan, dr Naufal menjelaskan bahwa vaksin booster lebih sering menimbulkan efek dibanding vaksin dosis pertama dan kedua. Efek yang biasanya timbul adalah demam, sakit kepala dan pegal linu.
“Gejala yang muncul bervariasi, kadang muncul kadang tidak, tetapi untuk vaksin booster lebih sering yang bergejala, hal tersebut normal karena menandakan vaksin bereaksi untuk membentuk imun tubuh,” tambah dr Naufal.
Ia menambahkan bahwa gejala sering kali muncul 24 jam pasca divaksin dan akan hilang tiga hari pasca vaksin. Supaya yang ditimbulkan tidak berat, dr Naufal menyarankan agar istirahat cukup dan minum air minimal dua liter sehari. Apabila muncul gejala yang mengganggu, seperti demam atau sakit kepala, dapat minum parasetamol untuk mengurangi gejala tersebut.
Kepala Unit Kesehatan IPB University, drg Titik Nurhayati mengatakan, vaksinasi diberikan kepada seluruh pegawai IPB University tanpa memandang status kepegawaiannya. Baik pegawai yang sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai tetap non PNS, pegawai kontrak maupun tenaga harian lepas (THL).
Ia melanjutkan, pelaksanaan vaksinasi ini terbagi menjadi dua yaitu bagi pegawai yang berdomisili di kota dan kabupaten. Bagi pegawai IPB University yang berdomisili di Kota Bogor dapat mengikuti vaksinasi pada 25-26 Januari 2022. Sementara, pegawai yang berdomisili di Kabupaten Bogor dapat mengikuti vaksinasi pada 2-3 Februari 2022.
Sementara itu, dr Naufal Muharam Nurdin, MSi, dokter di Klinik IPB University menjelaskan, adapun dosis vaksin untuk booster yang diberikan yaitu setengah dosis dari dosis pertama/kedua. Saat ini jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Astrazeneca.
“Mengingat vaksin yang tersedia saat ini adalah vaksin Astrazeneca, maka sesuai aturan pemerintah, hanya yang mendapat vaksin pertama dan kedua dengan jenis Sinovac/Biofarma saja yang dapat diberikan booster pada periode ini," kata dr Naufal. Sebelum vaksin, kata dr Naufal, sebaiknya istirahat yang cukup dan sarapan. Ia juga menyarankan agar tidak beraktivitas berat atau keluar kota setelah divaksin.
Terkait efek samping yang ditimbulkan, dr Naufal menjelaskan bahwa vaksin booster lebih sering menimbulkan efek dibanding vaksin dosis pertama dan kedua. Efek yang biasanya timbul adalah demam, sakit kepala dan pegal linu.
“Gejala yang muncul bervariasi, kadang muncul kadang tidak, tetapi untuk vaksin booster lebih sering yang bergejala, hal tersebut normal karena menandakan vaksin bereaksi untuk membentuk imun tubuh,” tambah dr Naufal.
Ia menambahkan bahwa gejala sering kali muncul 24 jam pasca divaksin dan akan hilang tiga hari pasca vaksin. Supaya yang ditimbulkan tidak berat, dr Naufal menyarankan agar istirahat cukup dan minum air minimal dua liter sehari. Apabila muncul gejala yang mengganggu, seperti demam atau sakit kepala, dapat minum parasetamol untuk mengurangi gejala tersebut.
(mpw)