Mahasiswa UI Tawarkan 4 Solusi Penyempurnaan Aplikasi PeduliLindungi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga mahasiswa Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTE FTUI) menawarkan 4 solusi untuk menyempurnakan aplikasi PeduliLindungi. Mereka adalah Khansa Nitisara Ramadhani, Yasmina Ashfa Zahidah, dan Raissa Azarine yang tergabung dalam Tim 04.
Solusi pertama yang ditawarkan Tim 04 adalah fitur live location. Dari fitur ini, pengguna aplikasi pedulilindungi dapat memperoleh informasi mengenai lokasi di sekitar mereka, informasi terkait keamanan lokasi tersebut, dan informasi apakah ada orang terinfeksi Covid-19 di sekitar mereka atau tidak.
“Solusi kedua yang kami tawarkan adalah fitur pemesanan fasilitas karantina. Pada fitur ini, pengguna aplikasi akan lebih mudah untuk memilih tempat karantina sesuai dengan destinasi yang ingin pengguna tuju,” kata Ketua Tim 04 Khansa melalui siaran pers, dikutip Jumat (4/2/2022).
Khansa menambahkan, pengguna nantinya dapat memilih tanggal dan lokasi karantina melalui PeduliLindungi. Fitur ini mempermudah mobilitas bagi masyarakat Indonesia yang akan bepergian melintasi batas wilayah.
Yasmina menjelaskan, solusi ketiga yang ditawarkan adalah fitur pelayanan kesehatan dari pintu ke pintu. Fitur ini akan memudahkan pengguna untuk memesan produk dan pelayanan kesehatan secara mandiri tanpa harus keluar rumah.
”Misalkan, memesan obat atau memesan layanan swab test. Fitur terakhir yang kami tawarkan untuk aplikasi ini adalah fitur lock system. Fitur ini sangat penting untuk mencegah pasien Covid-19 bepergian dari tempat karantina dan mengunjungi tempat-tempat publik,” ujarnya.
”Pasien yang sedang terinfeksi dan menjalani karantina tidak bisa melakukan scan barcode pada aplikasi PeduliLindungi karena aplikasi tersebut akan berada dalam mode terkunci hingga waktu karantina berakhir,” imbuhnya.
Sedangkan Raissa mengatakan, empat solusi ini ditawarkan untuk pengembangan dan penyempurnaan fitur-fitur pada aplikasi PeduliLindungi. Mereka berharap hal ini akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya aplikasi PeduliLindungi dengan menambahkan beberapa fitur baru di dalamnya.
Berkat ide mereka ini, ketiga mahasiswa FTUI tersebut berhasil meraih Juara Tiga pada lomba esai Bahasa Inggris yang diadakan oleh SCOPE dari Center for Indonesian Medical Student Activities (CIMSA) Universitas Airlangga yang digelar pada 19–23 Januari 2022.
Khansa Nitisara Ramadhani, Yasmina Ashfa Zahidah, dan Raissa Azarine yang tergabung dalam Tim 04, menyampaikan solusi mereka dalam makalah mereka yang berjudul “Preventing and Controlling the Re-Escalating Cases of Covid-19 by Optimizing the Features of PeduliLindungi”. Lomba esai yang mereka ikuti mengangkat tema Accessibility Issues Surrounding Universal Health Coverage in Indonesia and Its Solution.
Dekan FTUI Prof Heri Hermansyah menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas prestasi mahasiswa FTUI. “Ide kreatif ketiga mahasiswa ini menunjukkan kemampuan mahasiswa FTUI untuk berpikir kritis dan solutif dalam memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini bagaimana mengembangkan aplikasi PeduliLindungi menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Solusi pertama yang ditawarkan Tim 04 adalah fitur live location. Dari fitur ini, pengguna aplikasi pedulilindungi dapat memperoleh informasi mengenai lokasi di sekitar mereka, informasi terkait keamanan lokasi tersebut, dan informasi apakah ada orang terinfeksi Covid-19 di sekitar mereka atau tidak.
“Solusi kedua yang kami tawarkan adalah fitur pemesanan fasilitas karantina. Pada fitur ini, pengguna aplikasi akan lebih mudah untuk memilih tempat karantina sesuai dengan destinasi yang ingin pengguna tuju,” kata Ketua Tim 04 Khansa melalui siaran pers, dikutip Jumat (4/2/2022).
Khansa menambahkan, pengguna nantinya dapat memilih tanggal dan lokasi karantina melalui PeduliLindungi. Fitur ini mempermudah mobilitas bagi masyarakat Indonesia yang akan bepergian melintasi batas wilayah.
Yasmina menjelaskan, solusi ketiga yang ditawarkan adalah fitur pelayanan kesehatan dari pintu ke pintu. Fitur ini akan memudahkan pengguna untuk memesan produk dan pelayanan kesehatan secara mandiri tanpa harus keluar rumah.
”Misalkan, memesan obat atau memesan layanan swab test. Fitur terakhir yang kami tawarkan untuk aplikasi ini adalah fitur lock system. Fitur ini sangat penting untuk mencegah pasien Covid-19 bepergian dari tempat karantina dan mengunjungi tempat-tempat publik,” ujarnya.
”Pasien yang sedang terinfeksi dan menjalani karantina tidak bisa melakukan scan barcode pada aplikasi PeduliLindungi karena aplikasi tersebut akan berada dalam mode terkunci hingga waktu karantina berakhir,” imbuhnya.
Sedangkan Raissa mengatakan, empat solusi ini ditawarkan untuk pengembangan dan penyempurnaan fitur-fitur pada aplikasi PeduliLindungi. Mereka berharap hal ini akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya aplikasi PeduliLindungi dengan menambahkan beberapa fitur baru di dalamnya.
Berkat ide mereka ini, ketiga mahasiswa FTUI tersebut berhasil meraih Juara Tiga pada lomba esai Bahasa Inggris yang diadakan oleh SCOPE dari Center for Indonesian Medical Student Activities (CIMSA) Universitas Airlangga yang digelar pada 19–23 Januari 2022.
Khansa Nitisara Ramadhani, Yasmina Ashfa Zahidah, dan Raissa Azarine yang tergabung dalam Tim 04, menyampaikan solusi mereka dalam makalah mereka yang berjudul “Preventing and Controlling the Re-Escalating Cases of Covid-19 by Optimizing the Features of PeduliLindungi”. Lomba esai yang mereka ikuti mengangkat tema Accessibility Issues Surrounding Universal Health Coverage in Indonesia and Its Solution.
Dekan FTUI Prof Heri Hermansyah menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas prestasi mahasiswa FTUI. “Ide kreatif ketiga mahasiswa ini menunjukkan kemampuan mahasiswa FTUI untuk berpikir kritis dan solutif dalam memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini bagaimana mengembangkan aplikasi PeduliLindungi menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
(mpw)