Calon Maba, Mari Kenalan dengan Jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak jurusan yang mungkin belum banyak diketahui masyarakat. Salah satunya jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi yang merupakan jurusan yang masih belum banyak dibuka di Indonesia dan hanya ada di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pengenalan jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi ini dilakukan Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi “Rinuva” ITB (HMTB ITB) dalam webinar mulai dari apa yang akan dipelajari hingga prospek kerjanya.
Acara ini diisi oleh empat pembicara yang juga mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB. Mulai dari Andreas Yulius Pamungkas dan Abdurrahman Sudais Al Gifari dari Teknik Bioenergi dan Kemurgi angkatan 2020.
Baca: Mau Kuliah Jurusan Hukum? Ini Keunggulan FH Universitas Airlangga
Lalu ada Dhea Sandrina dari Teknik Bioenergi dan Kemurgi angkatan 2019, serta Rafi Rivaldi Faisal Ismail dari Teknik Bioenergi dan Kemurgi angkatan 2018 yang juga merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi “Rinuva” ITB.
Webinar ini diawali dengan penjelasan tentang awal mula terciptanya jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB.
“Peningkatan emisi karbon, pemanasan global, hingga keterbatasan ketersediaan dari minyak bumi atau fossil fuel menjadi beberapa masalah yang cukup besar untuk dunia ini, terutama untuk sektor energi. Maka dari itu, terciptalah jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi,” jelas Sudais melansir laman ITB di itb.ac.id, Senin (21/2/2022).
Teknik Bioenergi dan Kemurgi adalah bidang keilmuan yang dapat memformulasikan masalah-masalah mengenai pemrosesan dan pengolahan bahan nabati menjadi bahan non-pangan pada skala industri, menciptakan sumber energi baru dan energi terbarukan.
“Jurusan ini juga mempelajari cara memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara efisien dan efektif dalam mengolah dan memanfaatkan sumber energi baru dan energi terbarukan,” terang Dhea.
Baca juga: Unair Sediakan Beragam Beasiswa untuk Mahasiswa Baru
Secara akademik, jelas Rafi, jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB belajar berbagai jenis mata kuliah setiap semesternya. Mulai dari Kimia Organik, Analisis Matematik Teknik Proses, Teknologi Fermentasi hingga Operasi Pemisahan Difusional.
Mahasiswa juga akan mempelajari Sistem Utilitas, Peristiwa Perpindahan, Bahan Konstruksi Proses, Pengendalian Proses, Konversi Termal Biomassa, Produk Kimia Basis Nabati, hingga Perancangan Pabrik Bioenergi dan Kemurgi.
Setelah itu juga dijelaskan tentang jalur masuk Teknik Bioenergi dan Kemurgi yang dibuka Institut Teknologi Bandung melalui beberapa jalur penerimaan mahasiswa baru.
“Ada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri ITB (SM ITB) yang tentunya ada pada peminatan Saintek,” jelas Andreas.
Terakhir, prospek kerja terkait jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi juga dijelaskan. Lulusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi akan banyak berkecimpung di bidang produksi energi alternatif, bidang teknologi pasca panen, dan bidang riset bio energi.
Pengenalan jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi ini dilakukan Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi “Rinuva” ITB (HMTB ITB) dalam webinar mulai dari apa yang akan dipelajari hingga prospek kerjanya.
Acara ini diisi oleh empat pembicara yang juga mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB. Mulai dari Andreas Yulius Pamungkas dan Abdurrahman Sudais Al Gifari dari Teknik Bioenergi dan Kemurgi angkatan 2020.
Baca: Mau Kuliah Jurusan Hukum? Ini Keunggulan FH Universitas Airlangga
Lalu ada Dhea Sandrina dari Teknik Bioenergi dan Kemurgi angkatan 2019, serta Rafi Rivaldi Faisal Ismail dari Teknik Bioenergi dan Kemurgi angkatan 2018 yang juga merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi “Rinuva” ITB.
Webinar ini diawali dengan penjelasan tentang awal mula terciptanya jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB.
“Peningkatan emisi karbon, pemanasan global, hingga keterbatasan ketersediaan dari minyak bumi atau fossil fuel menjadi beberapa masalah yang cukup besar untuk dunia ini, terutama untuk sektor energi. Maka dari itu, terciptalah jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi,” jelas Sudais melansir laman ITB di itb.ac.id, Senin (21/2/2022).
Teknik Bioenergi dan Kemurgi adalah bidang keilmuan yang dapat memformulasikan masalah-masalah mengenai pemrosesan dan pengolahan bahan nabati menjadi bahan non-pangan pada skala industri, menciptakan sumber energi baru dan energi terbarukan.
“Jurusan ini juga mempelajari cara memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara efisien dan efektif dalam mengolah dan memanfaatkan sumber energi baru dan energi terbarukan,” terang Dhea.
Baca juga: Unair Sediakan Beragam Beasiswa untuk Mahasiswa Baru
Secara akademik, jelas Rafi, jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB belajar berbagai jenis mata kuliah setiap semesternya. Mulai dari Kimia Organik, Analisis Matematik Teknik Proses, Teknologi Fermentasi hingga Operasi Pemisahan Difusional.
Mahasiswa juga akan mempelajari Sistem Utilitas, Peristiwa Perpindahan, Bahan Konstruksi Proses, Pengendalian Proses, Konversi Termal Biomassa, Produk Kimia Basis Nabati, hingga Perancangan Pabrik Bioenergi dan Kemurgi.
Setelah itu juga dijelaskan tentang jalur masuk Teknik Bioenergi dan Kemurgi yang dibuka Institut Teknologi Bandung melalui beberapa jalur penerimaan mahasiswa baru.
“Ada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri ITB (SM ITB) yang tentunya ada pada peminatan Saintek,” jelas Andreas.
Terakhir, prospek kerja terkait jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi juga dijelaskan. Lulusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi akan banyak berkecimpung di bidang produksi energi alternatif, bidang teknologi pasca panen, dan bidang riset bio energi.
(nz)