Pengabdian Masyarakat, UMB-UPB Edukasi UMKM se-DKI Soal Bisnis Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana ( UMB ) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman, edukasi, penyuluhan serta pendampingan kepada masyarakat dan UMKM se-DKI Jakarta dan Bekasi dalam mengembangkan produk-produk bisnis terkait digitalisasi.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan puluhan narasumber dari sejumlah akademisi perguruan tinggi. Mereka di antaranya, Ery Marlapa SE.,MM; Dr.M.Soelton S.Psi,MM, CHRMP,Psikolog Klinis; Dr. M. Rizki Sadikin,MBA; Priyono SE,ME; dan Dr. Robert,MM,MT.
Lainnya, Dian Primanita SE,MM; Dr. Agus Arijanto,SE,MM; Dr. Retno P. Setyaningrum SE,M.Si. Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Kelompok Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu Dr. Ririn Wulandari SE,MM.
Kegiatan yang berelabolarsi dengan Universitas Pelita Bangsa (UPB) bertema "Keberlangsungan Usaha Dan Peningkatan Kinerja UMKM" dihadiri secara daring oleh UMKM se-DKI Jakarta dan UMKM Kabupaten Bekasi sebanyak 111 UMKM.
Sekretaris Prodi Managemen Fakultas Ilmu Komunikasi Ery Marlapa mengemukakan, pandemi Covid 19 yang terjadi secara global tentu saja berdampak terhadap berbagai sektor terutama di sektor ekonomi.
Dampak perekonomian ini tidak hanya di rasakan secara domestik, namun juga terjadi secara global. Hal ini tentunya juga memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap pariwisata, sektor perdagangan, industri termasuk Pelaku UMKM.
Menurutnya, program dari Kegiatan PKM Prodi Managemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMB turut menggiatkan pelatihan para UMKM. Strategi pemasaran dalam berwirausaha pada sektor ekonomi kreatif dapat direncanakan melalui STP (Segmenting, Targetting dan Positioning) untuk menarik konsumen.
Sedangkan faktor pendukung dalam berwirausaha di sektor ekonomi kreatif pada masa pandemi Covid-19 agar berjalan secara efektif dan efisien. Di antaranya adalah konsep promotion, service excellet customers rewards, afiliasi atau kemitraan dan modal sosial.
M.Soelton mengemukakan dalam membangun kinerja UMKM sekarang ini, khususnya bagi masyarakat yang baru akan memulai usaha harus yakin. Menurutnya, modal kepercayaan diri dan motivasi yang kuat akan dapat menstimuli jatidiri dalam menopang kekuatan untuk terus berjuang.
Namun, tantangan pelaku UMKM di atas juga memiliki kaitannya satu sama lain. "Sebagai pelaku yang hendak memulai sebaiknya, anda jangan melihatnya sebagai penghalang untuk berkembang melainkan sebagai tantangan untuk bisa maju dan berkembang menjadi lebih baik lagi," terangnya.
Agus Arijanto juga melihat tantangan dan kinerja UMKM saat ini harus mengikuti perubahan yang ada. Misalnya, harus cepat, perlu adanya innovosi dan kreativitas bisnis yang kekinian, sehingga dapat diterima pasar.
Peluang berkembangnya UMKM saat ini masih berkontribusi besar pada ekonomi di Indonesia. Sehingga, peluang yang masih terbuka tentunya dengan aktif mempelajari kondisi situasi terkini, sehingga UMKM dapat mencari dan mendayagunakan peluang yang ada.
Tidak hanya itu, Priyono juga menyampaikan bahwa banyak sekali UMKM saat ini yang kesulitan berjualan online, terutama di masa pandemi Covid 19. Hal ini mengharuskan para UMKM perlu cerdas menetapkan harga. "Ternyata Belum tentu juga yang murah banget itu laku," pungkasnya.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman, edukasi, penyuluhan serta pendampingan kepada masyarakat dan UMKM se-DKI Jakarta dan Bekasi dalam mengembangkan produk-produk bisnis terkait digitalisasi.
Kegiatan tersebut juga menghadirkan puluhan narasumber dari sejumlah akademisi perguruan tinggi. Mereka di antaranya, Ery Marlapa SE.,MM; Dr.M.Soelton S.Psi,MM, CHRMP,Psikolog Klinis; Dr. M. Rizki Sadikin,MBA; Priyono SE,ME; dan Dr. Robert,MM,MT.
Lainnya, Dian Primanita SE,MM; Dr. Agus Arijanto,SE,MM; Dr. Retno P. Setyaningrum SE,M.Si. Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Kelompok Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu Dr. Ririn Wulandari SE,MM.
Kegiatan yang berelabolarsi dengan Universitas Pelita Bangsa (UPB) bertema "Keberlangsungan Usaha Dan Peningkatan Kinerja UMKM" dihadiri secara daring oleh UMKM se-DKI Jakarta dan UMKM Kabupaten Bekasi sebanyak 111 UMKM.
Baca Juga
Sekretaris Prodi Managemen Fakultas Ilmu Komunikasi Ery Marlapa mengemukakan, pandemi Covid 19 yang terjadi secara global tentu saja berdampak terhadap berbagai sektor terutama di sektor ekonomi.
Dampak perekonomian ini tidak hanya di rasakan secara domestik, namun juga terjadi secara global. Hal ini tentunya juga memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap pariwisata, sektor perdagangan, industri termasuk Pelaku UMKM.
Menurutnya, program dari Kegiatan PKM Prodi Managemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMB turut menggiatkan pelatihan para UMKM. Strategi pemasaran dalam berwirausaha pada sektor ekonomi kreatif dapat direncanakan melalui STP (Segmenting, Targetting dan Positioning) untuk menarik konsumen.
Sedangkan faktor pendukung dalam berwirausaha di sektor ekonomi kreatif pada masa pandemi Covid-19 agar berjalan secara efektif dan efisien. Di antaranya adalah konsep promotion, service excellet customers rewards, afiliasi atau kemitraan dan modal sosial.
M.Soelton mengemukakan dalam membangun kinerja UMKM sekarang ini, khususnya bagi masyarakat yang baru akan memulai usaha harus yakin. Menurutnya, modal kepercayaan diri dan motivasi yang kuat akan dapat menstimuli jatidiri dalam menopang kekuatan untuk terus berjuang.
Namun, tantangan pelaku UMKM di atas juga memiliki kaitannya satu sama lain. "Sebagai pelaku yang hendak memulai sebaiknya, anda jangan melihatnya sebagai penghalang untuk berkembang melainkan sebagai tantangan untuk bisa maju dan berkembang menjadi lebih baik lagi," terangnya.
Agus Arijanto juga melihat tantangan dan kinerja UMKM saat ini harus mengikuti perubahan yang ada. Misalnya, harus cepat, perlu adanya innovosi dan kreativitas bisnis yang kekinian, sehingga dapat diterima pasar.
Peluang berkembangnya UMKM saat ini masih berkontribusi besar pada ekonomi di Indonesia. Sehingga, peluang yang masih terbuka tentunya dengan aktif mempelajari kondisi situasi terkini, sehingga UMKM dapat mencari dan mendayagunakan peluang yang ada.
Tidak hanya itu, Priyono juga menyampaikan bahwa banyak sekali UMKM saat ini yang kesulitan berjualan online, terutama di masa pandemi Covid 19. Hal ini mengharuskan para UMKM perlu cerdas menetapkan harga. "Ternyata Belum tentu juga yang murah banget itu laku," pungkasnya.
(mpw)