Universitas Pertamina Manfaatkan Limbah Rumah Tangga Jadi Hand Sanitizer
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dosen Program Studi Kimia Universitas Pertamina Dr. Suharti, mengatakan, terdapat alternatif metode pembuatan penyanitasi tangan (hand sanitizer) berbahan limbah rumah tangga yang mudah dan murah.
“Limbah yang bisa dimanfaatkan adalah sisa sayuran dan buah-buahan yang sudah melalui proses fermentasi. Efektivitasnya setara dengan produk serupa berbahan dasar kimia,” ungkap Suharti dalam keterangan pers, Selasa (1/3/2022).
Suharti dan tim peneliti yang terdiri dari asisten laboratorium dan mahasiswa Program Studi Kimia, telah mengembangkan metode pembuatan penyanitasi tangan dengan bahan limbah rumah tangga ini sejak Juli 2021.
Proses pembuatan produk penyanitasi tangan ini dilakukan di Laboratorium Kimia Terintegrasi Universitas Pertamina dan saat ini telah menghasilkan 100 liter penyanitasi tangan.
Proses pembuatan penyanitasi tangan berbahan limbah rumah tangga ini cukup sederhana. Sampah sayuran dan buah-buahan terlebih dahulu dibersihkan, kemudian direndam dengan gula merah atau molase, lalu disimpan pada ember yang tertutup.
“Proses fermentasi ini dilakukan untuk mendapatkan eco-enzim, yang memiliki fungsi seperti alkohol yakni sebagai desinfektan. Semakin beragam limbah sayur dan buah yang digunakan, semakin beragam endofit atau mikroorganisme untuk menghasilkan eco-enzim,” tutur Suharti.
Pada minggu pertama proses fermentasi, lanjut Suharti, wadah tersebut harus dibuka untuk mengeluarkan gas yang ada didalamnya. Kemudian, wadah harus dibuka kembali pada usia 30 hari untuk melepaskan gas dan mengecek keberhasilan proses fermentasi.
Kegagalan fermentasi biasanya terjadi akibat udara yang tidak bersih sehingga dianjurkan untuk menyimpan fermentasi jauh dari tempat sampah.
“Limbah yang bisa dimanfaatkan adalah sisa sayuran dan buah-buahan yang sudah melalui proses fermentasi. Efektivitasnya setara dengan produk serupa berbahan dasar kimia,” ungkap Suharti dalam keterangan pers, Selasa (1/3/2022).
Suharti dan tim peneliti yang terdiri dari asisten laboratorium dan mahasiswa Program Studi Kimia, telah mengembangkan metode pembuatan penyanitasi tangan dengan bahan limbah rumah tangga ini sejak Juli 2021.
Proses pembuatan produk penyanitasi tangan ini dilakukan di Laboratorium Kimia Terintegrasi Universitas Pertamina dan saat ini telah menghasilkan 100 liter penyanitasi tangan.
Proses pembuatan penyanitasi tangan berbahan limbah rumah tangga ini cukup sederhana. Sampah sayuran dan buah-buahan terlebih dahulu dibersihkan, kemudian direndam dengan gula merah atau molase, lalu disimpan pada ember yang tertutup.
“Proses fermentasi ini dilakukan untuk mendapatkan eco-enzim, yang memiliki fungsi seperti alkohol yakni sebagai desinfektan. Semakin beragam limbah sayur dan buah yang digunakan, semakin beragam endofit atau mikroorganisme untuk menghasilkan eco-enzim,” tutur Suharti.
Pada minggu pertama proses fermentasi, lanjut Suharti, wadah tersebut harus dibuka untuk mengeluarkan gas yang ada didalamnya. Kemudian, wadah harus dibuka kembali pada usia 30 hari untuk melepaskan gas dan mengecek keberhasilan proses fermentasi.
Kegagalan fermentasi biasanya terjadi akibat udara yang tidak bersih sehingga dianjurkan untuk menyimpan fermentasi jauh dari tempat sampah.