Menko Airlangga: Generasi Muda Berperan Penting pada Pertumbuhan Ekonomi di Era Society 5.0

Sabtu, 12 Maret 2022 - 17:42 WIB
loading...
Menko Airlangga: Generasi...
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berfoto bersama usai kuliah umum di Unhas. Foto/Dok/Kemenko Bidang Perekonomian
A A A
JAKARTA - Seiring hadirnya era transformasi digital , pemerintah juga terus mengakselerasi ekonomi digital Indonesia. Salah satunya dengan pengembangan keterampilan digital pada Generasi Z atau Generasi Milenial .

Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta orang dan sebagian besarnya merupakan Generasi Z. Hingga 2030, Indonesia diperkirakan membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang.

Selama masa pandemi ini ada beberapa sektor yang mengalami peningkatan dalam hal digitalisasi, yaitu di bidang pendidikan (edutech) dan kesehatan (healthtech).

“Generasi muda yang berkualitas tinggi akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Society 5.0. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan berkontribusi senilai Rp4.434 triliun kepada PDB Indonesia di 2030 atau setara dengan 16% dari PDB,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Kuliah Umum Akselerasi Pemulihan dan Transformasi Ekonomi melalui Dukungan Teknologi Digital di Universitas Hasanuddin Makassar, melalui siaran pers Sabtu (12/03/2022).

Baca: Sekolah Ilmu Lingkungan UI Kembangkan Teknologi Ubah Air Hujan Jadi Air Minum

Menko Airlangga menerangkan, peluang besar ekonomi digital Indonesia ini harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama. Ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai US$70 miliar atau menguasai 40% dari pangsa ekonomi digital ASEAN. Nilai tersebut diperkirakan terus tumbuh hingga mencapai US$146 miliar pada 2025.

Salah satu sektor pendatang baru yang tampil mengisi lanskap ekonomi digital Indonesia adalah sektor edutech, yang saat ini memiliki pengguna aktif dengan pertumbuhan signifikan mencapai 200% pada 2020.

Menurutnya, pemerintah terus mendorong pengembangan talenta digital melalui berbagai program seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy.

“Namun, transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak, termasuk Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi juga bisa mendorong digitalisasi pada seluruh program pembelajaran mahasiswa apapun bidangnya,” ucapnya.

“Pengembangan talenta digital diharapkan juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan digitalisasi UMKM di Indonesia. Di era digital ini, generasi muda Indonesia harus mampu memanfaatkan talenta digitalnya, sehingga tidak hanya berperan sebagai job seeker saja, namun dapat juga menjadi job creator,” lanjutnya.

Baca juga: SKSG UI-Pemprov Kalbar akan Selenggarakan Seminar Internasional Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan

Kewirausahaan dan UMKM merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi. UMKM Indonesia saat ini berjumlah sekitar 64,2 juta usaha dan berkontribusi 60,51% terhadap PDB atau senilai Rp9.580 triliun.

UMKM juga berkontribusi pada penyerapan 97% dari total tenaga kerja yang ada dan dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi. Namun, saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah, yakni 3,47% dari total populasi. Rasio kewirausahaan untuk sebuah negara maju minimal 5% dari total populasi.

UMKM sendiri masih mengalami berbagai tantangan seperti Inovasi dan teknologi yang perlu ditingkatkan, Pembiayaan, Sumber Daya Manusia, Branding dan Pemasaran, Legalitas, sertaStandardisasi dan Sertifikasi.

Pada masa pandemi ini, tantangan UMKM bertambah dari sisi adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi UMKM melalui penerapan teknologi digital, sehingga mereka dapat memberikan layanan dengan jaringan luas, cepat, efektif, dan efisien.

Pemerintah terus mendukung UMKM sebagai sebuah ekosistem ekonomi digital yang sangat krusial, dengan mengeluarkan instrumen kebijakan yang dapat memberikan manfaat yang optimal bagi UMKM.

“Pada masa pandemi ini, tantangan UMKM bertambah dari sisi adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi UMKM melalui penerapan teknologi digital agar mampu menjadi Super Smart Society,” terangnya.

Menurut Menko Airlangga, sinergi dan kolaborasi yang telah dilakukan bersama Universitas Hasanuddin dalam mendukung pengembangan fasilitas inkubasi telah membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Program ini telah memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada mahasiswa sehingga dapat menjadi bekal bagi mereka yang ingin berwirausaha.

“Oleh karena itu keberadaan ibu kota baru di center of gravity baru di Kalimantan Timur, wajib dan harus dimanfaatkan oleh Unhas. Center of excellence di timur ada di Unhas, sehingga Unhas harus menjadi kiblat pengetahuan di Ibukota baru dan kita akan kembangkan perekonomian berbasis nusantara,” pungkasnya.
(nz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3414 seconds (0.1#10.140)