Unpad Lakukan Riset Efektivitas Keamanan Vaksin Booster Covid-19
loading...
A
A
A
BANDUNG - Universitas Padjadjaran ( Unpad ) kembali melakukan kerja sama penelitian dengan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan terkait efektivitas dan keamanan vaksin booster Covid-19.
Tahun ini tim Fakultas Kedokteran Unpad menjadi bagian dalam penelitian efektivitas dan keamanan booster vaksin setengah dosis dan dosis penuh AstraZeneca dan Pfizer dengan vaksin primer AstraZeneca.
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian tahun sebelumnya, yaitu penelitian efektivitas dan keamanan booster dosis penuh dan setengah dosis vaksin AstraZeneca dan Pfizer dengan vaksin primer Sinovac.
Hasil penelitian menunjukkan, setengah dosis vaksin booster terbukti memiliki efektivitas yang sama dengan dosis penuh, tetapi memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dibandingkan dosis penuh.
“Untuk hasil tahun lalu sudah diimplementasikan untuk masyarakat secara umum. Sekarang masyarakat itu menggunakan booster setengah dosis AstraZeneca dan Pfizer,” ujar peneliti utama tim riset vaksin booster FK Unpad Eddy Fadlyana.
Hasil penelitian tersebut dinilai dapat memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat, terutama dari segi biaya yang yang harus dikeluarkan pemerintah dan reaksi tubuh masyarakat pasca-vaksin.
“Untuk masyarakat, di samping antibodinya tinggi, tingkat keamanannya ternyata jauh lebih tinggi dengan setengah dosis itu. Efektif sama tetapi tidak berbeda secara signifikan. Reaksi lokal maupun sistemik pasca-imunisasi jauh berkurang dengan setengah dosis itu dibandingkan yang full dooze,” ungkap Eddy.
Eddy pun berharap penelitian lanjutan yang akan dilakukan oleh tim kembali membawa hasil positif bagi masyarakat. “Harapannya langsung menjawab pertanyaan dari problem yang ada ada di kita, begitu tingginya angka reaksi lokal maupun sistemik setelah vaksin,” harapnya.
Tahun ini tim Fakultas Kedokteran Unpad menjadi bagian dalam penelitian efektivitas dan keamanan booster vaksin setengah dosis dan dosis penuh AstraZeneca dan Pfizer dengan vaksin primer AstraZeneca.
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian tahun sebelumnya, yaitu penelitian efektivitas dan keamanan booster dosis penuh dan setengah dosis vaksin AstraZeneca dan Pfizer dengan vaksin primer Sinovac.
Hasil penelitian menunjukkan, setengah dosis vaksin booster terbukti memiliki efektivitas yang sama dengan dosis penuh, tetapi memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dibandingkan dosis penuh.
“Untuk hasil tahun lalu sudah diimplementasikan untuk masyarakat secara umum. Sekarang masyarakat itu menggunakan booster setengah dosis AstraZeneca dan Pfizer,” ujar peneliti utama tim riset vaksin booster FK Unpad Eddy Fadlyana.
Hasil penelitian tersebut dinilai dapat memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat, terutama dari segi biaya yang yang harus dikeluarkan pemerintah dan reaksi tubuh masyarakat pasca-vaksin.
“Untuk masyarakat, di samping antibodinya tinggi, tingkat keamanannya ternyata jauh lebih tinggi dengan setengah dosis itu. Efektif sama tetapi tidak berbeda secara signifikan. Reaksi lokal maupun sistemik pasca-imunisasi jauh berkurang dengan setengah dosis itu dibandingkan yang full dooze,” ungkap Eddy.
Eddy pun berharap penelitian lanjutan yang akan dilakukan oleh tim kembali membawa hasil positif bagi masyarakat. “Harapannya langsung menjawab pertanyaan dari problem yang ada ada di kita, begitu tingginya angka reaksi lokal maupun sistemik setelah vaksin,” harapnya.
(mpw)