Ukrida Berbagi Pengalaman Implementasi MBKM kepada PTS dari Papua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MBKM ) Kemendikbudristek semakin banyak diimplementasikan perguruan tinggi. Termasuk juga Universitas Kristen Krida Wacana ( Ukrida ) yang membagi pengalamannya dalam melaksanakan MBKM ke sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan LLDIKTI XIV Papua-Papua Barat.
Wakil Rektor I Bidang Pengembangan Akademik, Inovasi, Kerja sama, dan SDM Ukrida Lidia Sandra berbagi pengalaman MBKM sejak tahap persiapan, pelaksanaan sampai hasil yang dicapai kepada civitas akademika PTS LLDIKTI XIV wilayah Papua-Papua Barat yang mengunjungi Ukrida, Jumat (18/3/2022).
"Implementasi MBKM di Ukrida sangat dinamis. Selain itu, Ukrida dari segi lintas keilmuan memperoleh peringkat pertama penelitian dalam program MBKM," katanya melalui siaran pers, Sabtu (19/3/2022).
Baca: Makara Art Center UI Dorong Pengembangan Seni dan Budaya Adat di Garut
Pemeringkatan itu, katanya, diperoleh berdasarkan hasil seminar Pelaksanaan Program Penelitian Implementasi Kebijakan MBKM dan Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS beberapa waktu yang lalu.
Lebih jauh Lidia menjelaskan, berdasarkan Permendikbud No 3/2020 tentang Hak mahasiswa untuk Belajar di Luar Kampus, pihaknya melakukan persiapan dan mengidentifikasi dalam penerapan Kampus Merdeka di Ukrida.
Dari situ didapati ada mata rantai yang putus antara kompetensi yang diajarkan dengan kebutuhan dan kemajuan di dunia kerja, atau bisa dikatakan bahwa esensi kebijakan MBKM karena mahasiswa belum siap memasuki dunia kerja.
Melalui MBKM, ujarnya, mahasiswa mempersiapkan diri dengan memilih jalan yang sesuai passion. "Keluar dari zona nyaman akan membuat mahasiswa lebih berkembang dan merasakan sensasi belajar langsung di dunia nyata," tuturnya.
Lidia juga menjelaskan, tidak ada batasan semester bagi mahasiswa untuk memulai MBKM. Asalkan ada kesiapan dari diri para mahasiswa, kurikulum yang mendukung dan fleksibel, program MBKM bisa dilaksanakan.
Dia menjelaskan, kebanyakan kampus memulai MBKM dari semester 5. Yang terpenting, katanya, tidak ada masalah dalam mengkonversi dan menyetarakannya. Dia juga membahas mengenai perlunya dibentuk tim satgas sebagai penanggung jawab kegiatan.
Baca juga: Unpad Lakukan Riset Efektivitas Keamanan Vaksin Booster Covid-19
"Yang bertugas membantu setiap langkah, mulai dari pendaftaran hingga mahasiswa mendapat pengumuman diterima, serta melakukan evaluasi dan pengawasan," ujarnya.
Dalam kesempatan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tersebut mengemuka berbagai permasalahan, khususnya yang dihadapi PTS dari LLDikti XIV mulai dari persoalan adat dalam pelaksanaan pendidikan, penerapan MBKM, hingga finansial.
Sementara Koordinator Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Magang Olfien Wilsyie Riruma mengatakan, yang paling diminati mahasiswa adalah BKP Magang dan BKP Studi Independen.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Petrus I. Suripatty, Wakil Rektor Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire yang dalam kunjungan menjabat sebagai Ketua Kelompok 8. Ikut mendampingi Prita Ekasari, Sub Koordinator Pendidik dan Tenaga Kependidikan LLDikti III Jakarta.
Menutup acara pertemuan ini ada kata harapan agar bisa melaksanakan program MBKM dengan sebaik-baiknya sebagai bagian dari upaya memacu mahasiswa untuk berprestasi dalam berkreasi.
Selain itu juga tetap mendukung upaya mencerdaskan bangsa sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang. Dengan tekad yang sama pula menggaungkan “Jakarta dan Papua untuk Indonesia” dalam mengimplementasikan MBKM.
Wakil Rektor I Bidang Pengembangan Akademik, Inovasi, Kerja sama, dan SDM Ukrida Lidia Sandra berbagi pengalaman MBKM sejak tahap persiapan, pelaksanaan sampai hasil yang dicapai kepada civitas akademika PTS LLDIKTI XIV wilayah Papua-Papua Barat yang mengunjungi Ukrida, Jumat (18/3/2022).
"Implementasi MBKM di Ukrida sangat dinamis. Selain itu, Ukrida dari segi lintas keilmuan memperoleh peringkat pertama penelitian dalam program MBKM," katanya melalui siaran pers, Sabtu (19/3/2022).
Baca: Makara Art Center UI Dorong Pengembangan Seni dan Budaya Adat di Garut
Pemeringkatan itu, katanya, diperoleh berdasarkan hasil seminar Pelaksanaan Program Penelitian Implementasi Kebijakan MBKM dan Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS beberapa waktu yang lalu.
Lebih jauh Lidia menjelaskan, berdasarkan Permendikbud No 3/2020 tentang Hak mahasiswa untuk Belajar di Luar Kampus, pihaknya melakukan persiapan dan mengidentifikasi dalam penerapan Kampus Merdeka di Ukrida.
Dari situ didapati ada mata rantai yang putus antara kompetensi yang diajarkan dengan kebutuhan dan kemajuan di dunia kerja, atau bisa dikatakan bahwa esensi kebijakan MBKM karena mahasiswa belum siap memasuki dunia kerja.
Melalui MBKM, ujarnya, mahasiswa mempersiapkan diri dengan memilih jalan yang sesuai passion. "Keluar dari zona nyaman akan membuat mahasiswa lebih berkembang dan merasakan sensasi belajar langsung di dunia nyata," tuturnya.
Lidia juga menjelaskan, tidak ada batasan semester bagi mahasiswa untuk memulai MBKM. Asalkan ada kesiapan dari diri para mahasiswa, kurikulum yang mendukung dan fleksibel, program MBKM bisa dilaksanakan.
Dia menjelaskan, kebanyakan kampus memulai MBKM dari semester 5. Yang terpenting, katanya, tidak ada masalah dalam mengkonversi dan menyetarakannya. Dia juga membahas mengenai perlunya dibentuk tim satgas sebagai penanggung jawab kegiatan.
Baca juga: Unpad Lakukan Riset Efektivitas Keamanan Vaksin Booster Covid-19
"Yang bertugas membantu setiap langkah, mulai dari pendaftaran hingga mahasiswa mendapat pengumuman diterima, serta melakukan evaluasi dan pengawasan," ujarnya.
Dalam kesempatan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tersebut mengemuka berbagai permasalahan, khususnya yang dihadapi PTS dari LLDikti XIV mulai dari persoalan adat dalam pelaksanaan pendidikan, penerapan MBKM, hingga finansial.
Sementara Koordinator Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Magang Olfien Wilsyie Riruma mengatakan, yang paling diminati mahasiswa adalah BKP Magang dan BKP Studi Independen.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Petrus I. Suripatty, Wakil Rektor Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire yang dalam kunjungan menjabat sebagai Ketua Kelompok 8. Ikut mendampingi Prita Ekasari, Sub Koordinator Pendidik dan Tenaga Kependidikan LLDikti III Jakarta.
Menutup acara pertemuan ini ada kata harapan agar bisa melaksanakan program MBKM dengan sebaik-baiknya sebagai bagian dari upaya memacu mahasiswa untuk berprestasi dalam berkreasi.
Selain itu juga tetap mendukung upaya mencerdaskan bangsa sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang. Dengan tekad yang sama pula menggaungkan “Jakarta dan Papua untuk Indonesia” dalam mengimplementasikan MBKM.
(nz)