Buat Aplikasi Sastra Healing, Mahasiswa UNS Raih Emas di YISF 2022

Selasa, 22 Maret 2022 - 15:54 WIB
loading...
Buat Aplikasi Sastra Healing, Mahasiswa UNS Raih Emas di YISF 2022
Tim mahasiswa UNS. Foto/tangkap layar laman UNS
A A A
JAKARTA - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Sebelas Maret ( UNS ) Surakarta di kompetisi bertaraf internasional. Tiga mahasiswa UNS berhasil meraih emas pada Youth International Science Fair (YISF) 2022.

Kompetisi ini diikuti 673 tim dari 23 negara, antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Thailand, Malaysia, Turki, Uni Arab Emirat, Macedonia, Serbia, dan Rusia. Sebanyak 35 tim di antaranya mengikuti kegiatan secara luring.

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Pradana Ricardo, Nurfitria Difanti, dan Amanda Komsatun Sa’diyyah. Mereka berasal dari Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS.

Baca: Tim Robotik MAN 1 Yogyakarta Raih Emas Ajang International Robot Olympiad 2022 di Korsel

Kompetisi tersebut diselenggarakan di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang pada 14–17 Maret 2022. Ketua Tim Pradana Ricardo menyampaikan, mereka mengusung sebuah aplikasi bernama Sastra Healing. Aplikasi ini berisi hasil kerja alih wahana karya sastra, yaitu puisi menjadi musikalisasi puisi dan cerpen menjadi sandiwara sastra.

Mahasiswa semester enam tersebut menambahkan bahwa dalam aplikasi juga terdapat menu instrumen musik yang digunakan untuk meningkatkan fokus pendengar. Secara umum, tujuan aplikasi ini adalah untuk mengurangi rasa cemas dan stres pada mahasiswa.

“Hal yang melatarbelakangi kami adalah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan adanya peralihan proses pembelajaran luring menjadi daring. Hal itu membawa beberapa dampak, di antaranya adalah peningkatan rasa stres dan cemas dari mahasiswa karena banyak tugas yang harus diselesaikan. Oleh karena itu kami mencoba mengusung aplikasi ini,” kata Pradana Ricardo dikutip dari laman resmi UNS, Selasa (22/3/2022).

Baca juga: Sisihkan 23 Negara, 2 Tim Hipotesa MAN 1 Jembrana Raih Emas dan Perak di Ajang Riset Internasional

Sementara itu, Amanda Komsatun Sa’diyyah mengaku sangat bersyukur dan senang mendapat medali emas dalam kompetisi tersebut. Ia berharap semoga aplikasi ini dapat diluncurkan dan bermanfaat bagi para mahasiswa. Hal senada juga diungkapkan Difanti. Ia mengaku tidak menyangka mendapat medali emas karena saat sesi penilaian, dirinya merasa kurang maksimal.

“Overall seneng banget sih pasti. Alhamdulillah bisa berkesempatan ikut kompetisi ini dan bisa dapat gold medal. Harapan ke depan, semoga aplikasinya bisa dikembangkan dan release secara resmi supaya bisa dimanfaatkan untuk teman-teman mahasiswa di luar sana. Melalui pencapaian ini, semoga jadi pemicu untuk lebih berprestasi lagi ke depannya,” tutup Difanti.
(nz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1526 seconds (0.1#10.140)