Nadiem: Rapor Pendidikan Indonesia Integrasikan Data Hasil Asesmen Nasional

Jum'at, 01 April 2022 - 14:59 WIB
loading...
Nadiem: Rapor Pendidikan...
Peluncuran Rapor Pendidikan Indonesia. Foto/Dok/Kemendikbudristek.
A A A
JAKARTA - Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-19: Rapor Pendidikan Indonesia. Platform Rapor Pendidikan berisi laporan hasil Asesmen Nasional ( AN) dan analisis data lintas sektor untuk masing-masing satuan pendidikan dan daerah.

“Penerapan AN sejalan dengan prinsip kami di Kemendikbudristek, yaitu mengakselerasi transformasi pendidikan Indonesia, terutama dalam hal evaluasi pendidikan. Poin yang kita tekankan dalam penerapan AN adalah evaluasi yang berorientasi pada mutu, sistem dan pengumpulan informasi yang terintegrasi, serta mendorong refleksi dan perbaikan. Bukan sekadar hasil akhir,” ujar Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim melalui siaran pers, Jumat (1/4/2022).

AN diimplementasikan secara masif pada 2021 dengan melibatkan seluruh elemen pendidikan, diterapkan di lebih dari 259 ribu satuan pendidikan tingkat SD atau MI sederajat, SMP atau MTs sederajat, sampai SMA atau MA sederajat, dengan melibatkan lebih dari 3,1 juta pendidik dan 6,5 juta peserta didik.

Baca: Merdeka Belajar Episode ke-19, Nadiem Luncurkan Rapor Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek menjelaskan, Rapor Pendidikan mengintegrasikan berbagai data pendidikan hasil AN untuk membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan mengidentifikasi capaian dan akar masalah, melakukan refleksi, serta merancang langkah-langkah pembenahan yang efektif berbasis data.

“Perlu saya sampaikan lagi bahwa AN merupakan model evaluasi pendidikan yang saat ini sangat kita butuhkan. AN merupakan hasil dari evaluasi kami atas sistem dan dampak dari UN, ditambah dengan adaptasi dan penyesuaian dengan standar kompetensi internasional,” ungkap Nadiem.

Lebih lanjut, ia menjelaskan beberapa perubahan yang terjadi dalam AN beserta implikasinya. Dalam AN, yang diukur adalah kompetensi dasar literasi dan numerasi menggunakan metode berstandar internasional namun tetap berkonteks Indonesia. Dengan demikian, basis intervensi yang berfokus pada pengembangan kompetensi dasar sebagai bagian paling penting dari kualitas pendidikan.

Berikutnya, AN mengukur tentang karakter peserta didik dan kualitas lingkungan belajar selain kompetensi literasi dan numerasi sehingga analisis hasil belajar secara holistik menjadi dasar dalam mengidentifikasi akar permasalahan pendidikan Indonesia.

Baca juga: Polemik RUU Sisdiknas yang Hilangkan Frasa Madrasah, Ini Klarifikasi Nadiem Makarim

“Melalui hasil AN, kami menemukan korelasi positif antara kompetensi literasi dan numerasi peserta didik dengan indeks karakter peserta didik. Ini adalah bukti bahwa AN mampu memberikan gambaran komprehensif tentang kualitas pendidikan di Indonesia,” ujar Mendikbudristek.

Dijelaskan Nadiem, korelasi positif antara kompetensi kognitif dan non-kognitif menekankan pentingnya penerapan Kurikulum Merdeka sebagai rancangan pembelajaran yang lebih holistik di setiap jenjang pendidikan. Selain itu, korelasi ini juga menunjukkan dengan jelas kualitas pembelajaran dan iklim satuan pendidikan sangat perlu mendapatkan perhatian lebih besar daripada aspek sarana prasarana dan administratif agar kompetensi dasar dan karakter peserta didik terus mengalami perbaikan.

Pelaksanaan AN sepenuhnya berbasis komputer memungkinkan penggunaan pertanyaan atau media yang lebih komprehensif dan interaktif. Oleh karenanya, hasil asesmen menjadi lebih akurat, valid, komprehensif, dan cepat diolah sebagai basis intervensi ke depan.
(nz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hadirkan Pemerataan...
Hadirkan Pemerataan Pendidikan, HISMINU dan MPK Dukung Permendikdasmen No 1/2025
Berdampingan dengan...
Berdampingan dengan AI, GSM Fokus Peningkatan Kualitas Guru
SKB CPNS Kemendikbudristek...
SKB CPNS Kemendikbudristek 2024, Cek Rangkaian Tes dan Bobot Penilaiannya
Penggagas Gerakan Sekolah...
Penggagas Gerakan Sekolah Menyenangkan Tawarkan Konsep Pendidikan di Indonesia
Wapres Gibran Minta...
Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi dan UN Dikaji Ulang
Kabar UN Mau Diberlakukan...
Kabar UN Mau Diberlakukan Lagi Tahun Depan, Mendikdasmen Bilang Begini
Tidak Ada Nama Merdeka...
Tidak Ada Nama Merdeka Belajar, Ini 6 Program Prioritas Mendikdasmen Abdul Mu'ti
3 Inisitif Pemda dan...
3 Inisitif Pemda dan Sekolah untuk Mendukung Pendidikan Literasi Finansial
Kritisi Merdeka Belajar...
Kritisi Merdeka Belajar 4 dan 5, FSGI: Terminologi Penggerak Berdampak Negatif ke Guru
Rekomendasi
RKUHAP, Pakar Hukum...
RKUHAP, Pakar Hukum Tekankan Ada Keseimbangan dalam Sistem Peradilan Pidana
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata dengan Ukraina
Angga Yunanda dan Shenina...
Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon Nikmati Umrah di Akhir Ramadan
AS Putus Ketergantungan...
AS Putus Ketergantungan Mineral Kritis dari China, Trump Pakai Kekuatan Darurat
Mencengangkan! Kecanggihan...
Mencengangkan! Kecanggihan Teknologi Kerajaan Mataram Kuno Bangun Infrastruktur Megah
Meghan Markle Bakal...
Meghan Markle Bakal Tertawa Paling Akhir, Siapkan Podcast usai Acara Masaknya Penuh Kritik
Berita Terkini
Ini Daya Tampung Prodi...
Ini Daya Tampung Prodi Ilmu Keperawatan di USK dan Universitas Malikussaleh
4 jam yang lalu
Universitas Terbuka...
Universitas Terbuka Kembali Raih Opini WTP 2025
11 jam yang lalu
Forum Alumni Telkom...
Forum Alumni Telkom University Dukung Asta Cita Pendidikan Tinggi
15 jam yang lalu
BWI Dukung Wakaf Perguruan...
BWI Dukung Wakaf Perguruan Tinggi untuk Pembiayaan Tridharma Pendidikan
15 jam yang lalu
Kemendikdasmen Pantau...
Kemendikdasmen Pantau Kesiapan Daerah Menuju SPMB 2025
15 jam yang lalu
Fakultas AI UPH Menarik...
Fakultas AI UPH Menarik Perhatian, Menyambut Kunjungan Wakil Presiden RI
16 jam yang lalu
Infografis
10 Kota dengan Konsumsi...
10 Kota dengan Konsumsi Gorengan Tertinggi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved