Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Pemantau Kesehatan Pasien Berbasis Digital

Selasa, 05 April 2022 - 08:42 WIB
loading...
Mahasiswa UGM Kembangkan...
Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan aplikasi Vital Sense. Foto/Tangkap layar laman UGM.
A A A
JAKARTA - Tim Mahasiswa Program Spesialis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) berhasil mengembangkan aplikasi Vital Sense. Yakni sebuah perangkat medis yang digunakan untuk memantau tanda vital pasien di rumah dengan didukung program kecerdasan buatan (AI).

Alat ini menghubungkan pengawasan langsung oleh dokter dalam mengkaji sistem peringatan dini dan skor peringatan obstetrik dini yang dimodifikasi serta menghubungkan dengan rekomendasi arah layanan yang dilanjutkan untuk dituju. Aplikasi ini berhasil meraih penghargaan Top Five Health Innovation Sprint Accelerator 2022 dari Kementerian Kesehatan pada 24 Maret lalu.

Aplikasi ini dikembangkan dua mahasiswa dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi yang terdiri dari dr. Wiskara Jatipradresthya, dr Kuky Cahya Hamurajib sebagai Mahasiswa Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM. Sedangkan dr. Irwan Taufiqur Rachman selaku konsultan Fetomaternal RSUP dr Sardjito untuk pengembangan riset alat ini.

Baca: Kisah Ratu, Diterima di Unair Jalur SNMPTN 2022 dan Baru Berusia 14 Tahun

Menurut Wiskara, pengembangan aplikasi berbasis digital ini berangkat dari pengalaman mahasiswa untuk melakukan diagnosis pada pasien berdasarkan dari hasil pencatatan dari monitor alat vital pada tubuh pasien.

“Semua berangkat dari pengalaman kami di pelayanan serta arahan dari guru kami dimana tidak ada hal yang tiba-tiba terjadi, dan pentingnya fungsi pengawasan dalam dunia kesehatan,” kata Wiskara, dilansir dari laman resmi UGM, Selasa (5/4/2022).

Ia menjelaskan, aplikasi vital sense merupakan inovasi dari fungsi monitor pasien dimana pemantauan tanda tanda vital secara berkelanjutan dan terus menerus dan tercatat dalam waktu 24 jam.

Baca juga: Dokter RSA UGM Bagikan Tips Mengikuti Vaksinasi Covid-19 Saat Puasa

“Dengan Vital Sense kami mendesain bagaimana dapat melakukan pengawasan akan tanda vital seperti tekanan darah, nadi, laju nafas, saturasi, suhu badan, sampai dengan gula darah dan kadar Hb dapat dimonitor secara langsung dan terus menerus ke Cloud dengan pengolahan data artificial intelligence sebagai data objektif dalam melengkapi data subjektif dari telemedicine,” paparnya.

Meski terus dalam pengembangan, pengembangan alat kesehatan ini menurutnya bukan suatu hal yang mudah dan singkat karena ada banyak sekali aturan serta persyaratan dalam pengembangannya yang standar dan perlu melewati uji klinis yang sesuai etik penelitian.

“Saat ini kami memasuki tahap penelitian pre klinik untuk terus melakukan validasi hipotesis kami pada pelayanan. Harapannya solusi inovasi Vital Sense terus dapat dikembangkan ke tahap lebih lanjut. Besar harapan kami untuk mendapatkan dukungan lebih dari masyarakat dalam tahap-tahap setelahnya sampai diterapkannya nantinya,” pungkasnya.
(nz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Biaya Kuliah Kedokteran...
Biaya Kuliah Kedokteran di 5 PTN Pulau Sumatera Jalur Mandiri 2025: Unand, Unsri, USK, USU, dan Unri
Prodi Vokasi Ini Lebih...
Prodi Vokasi Ini Lebih Sulit Ditembus dari Kedokteran di SNBP 2025 Unair
Berapa Biaya Kuliah...
Berapa Biaya Kuliah Kedokteran yang Bisa Ditanggung KIP Kuliah 2025?
Cerita Lintang, Lulusan...
Cerita Lintang, Lulusan Tercepat UGM dengan Predikat Cumlaude yang Aktif Berorganisasi
UKT Fakultas Kedokteran...
UKT Fakultas Kedokteran UGM 2025, dari Nol Rupiah hingga yang Paling Mahal
Daya Tampung Prodi Pendidikan...
Daya Tampung Prodi Pendidikan Dokter di UI dan Unpad melalui Jalur SNBT, Cek di Sini
Kisah Orlando Ferrari,...
Kisah Orlando Ferrari, Wisudawan UGM yang Jago Matematika dan Peraih IPK 4.00
Cerita Daffa, Mahasiswa...
Cerita Daffa, Mahasiswa Kedokteran Unsoed Penerima KIP: Jadi Dokter Bukan Soal Materi
PMB Unhan 2025 Ditutup...
PMB Unhan 2025 Ditutup 28 Februari, Bisa Kuliah Kedokteran Gratis
Rekomendasi
Jatimulya Diterjang...
Jatimulya Diterjang Banjir Satu Meter, Banyak Pengendara Motor yang Mogok
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Keanu Reeves Dipastikan...
Keanu Reeves Dipastikan Bakal Bintangi Film John Wick 5
Berapa Kuota Negara...
Berapa Kuota Negara Per Benua yang Lolos Tampil di Piala Dunia 2026?
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan...
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp800 Juta untuk Korban Gempa Myanmar
Berita Terkini
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan...
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan dari Ketentuan SPMB 2025
9 jam yang lalu
SPMB 2025 Dibuka Mei,...
SPMB 2025 Dibuka Mei, Ini Jadwal Resmi Pengganti PPDB dari Kemendikdasmen
11 jam yang lalu
Biaya Kuliah Kedokteran...
Biaya Kuliah Kedokteran di 5 PTN Pulau Sumatera Jalur Mandiri 2025: Unand, Unsri, USK, USU, dan Unri
14 jam yang lalu
Profil Pendidikan Ray...
Profil Pendidikan Ray Sahetapy, Aktor Legendaris Indonesia
16 jam yang lalu
FKH Unair Masuk 100...
FKH Unair Masuk 100 Besar Dunia di QS WUR 2025: Satu-Satunya di Indonesia!
18 jam yang lalu
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
19 jam yang lalu
Infografis
Hati-hati, Ini 5 Efek...
Hati-hati, Ini 5 Efek Puasa Tanpa Sahur bagi Kesehatan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved