QS WUR 2022, Seni dan Humaniora Unair Masuk Peringkat 401-450 Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga pemeringkatan Quacquarelli Symonds (QS) telah merilis hasil World University Rankings (WUR) by Broad Subject Area 2022. Bidang seni dan humaniora Universitas Airlangga ( Unair ) berhasil menembus peringkat 401-450 terbaik dunia.
Capaian itu sekaligus menempatkan Unair sebagai perguruan tinggi dengan rumpun ilmu seni dan humaniora terbaik ke-4 di Indonesia. Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair Prof. Dr. Purnawan Basundoro pun menyambut gembira prestasi internasional itu.
Baca: Beasiswa Telkom University 2022 Telah Dibuka, Yuk Segera Daftar!
“Saya beserta seluruh sivitas Akademika FIB Unair merasa bangga karena dapat masuk dalam pemeringkatan tersebut, sekaligus membawa nama Unair masuk dalam posisi ke-4 se-Indonesia,” katanya, melansir laman resmi Unair, Senin (11/4/2022).
Dengan didapatkannya prestasi itu, Prof Purnawan menyebutkan bahwa ilmu-ilmu humaniora yang relatif berusia muda di Unair, berhasil menunjukan kemampuan untuk bersaing secara kompetitif baik di di taraf nasional maupun internasional.
Terdapat empat kriteria dalam penilaian QS WUR by Subject. Berdasarkan indikator tersebut, rumpun seni dan humaniora Unair berhasil meraih nilai tinggi pada reputasi karyawan (82,7), reputasi akademik (64,6), serta kutipan per makalah (40,5).
Pencapaian skor itu tak lepas dari program internasionalisasi yang selama ini dijalankan oleh FIB Unair. “Salah satu gerakan yang dilakukan FIB secara masif adalah menggandeng academic peer list dari luar negeri yang selama ini sudah bekerjasama dengan FIB,” tutur dekan kelahiran Banjarnegara.
Baca juga: Mau Kerja di BMKG? Yuk Daftar di Sekolah Kedinasan STMKG 2022
Ia menyebutkan, langkah setelah menjalin relasi dengan ilmuwan dari berbagai negara adalah mengaplikasikannya dalam program berskala internasional. “Contohnya program berupa seminar internasional, mengangkat adjunct profesor dari Jepang, hingga memperbolehkan mahasiswa dari Singapura untuk melakukan kegiatan postdoctoral di FIB Unair,” sebutnya.
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan niatan meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di FIB, rupanya kegiatan itu juga menjadi salah satu keunggulan yang dinilai dalam kriteria QS WUR 2022. Ke depannya, Prof Purnawan berharap dapat mempertahankan peringkat yang baik ini, bahkan bisa menjadi semakin baik.
“Kami juga mendorong program studi berkiprah secara internasional, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan sekaligus meningkatkan perangkingan QS by subject yang basisnya ada di program studi,” pungkasnya.
Capaian itu sekaligus menempatkan Unair sebagai perguruan tinggi dengan rumpun ilmu seni dan humaniora terbaik ke-4 di Indonesia. Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair Prof. Dr. Purnawan Basundoro pun menyambut gembira prestasi internasional itu.
Baca: Beasiswa Telkom University 2022 Telah Dibuka, Yuk Segera Daftar!
“Saya beserta seluruh sivitas Akademika FIB Unair merasa bangga karena dapat masuk dalam pemeringkatan tersebut, sekaligus membawa nama Unair masuk dalam posisi ke-4 se-Indonesia,” katanya, melansir laman resmi Unair, Senin (11/4/2022).
Dengan didapatkannya prestasi itu, Prof Purnawan menyebutkan bahwa ilmu-ilmu humaniora yang relatif berusia muda di Unair, berhasil menunjukan kemampuan untuk bersaing secara kompetitif baik di di taraf nasional maupun internasional.
Terdapat empat kriteria dalam penilaian QS WUR by Subject. Berdasarkan indikator tersebut, rumpun seni dan humaniora Unair berhasil meraih nilai tinggi pada reputasi karyawan (82,7), reputasi akademik (64,6), serta kutipan per makalah (40,5).
Pencapaian skor itu tak lepas dari program internasionalisasi yang selama ini dijalankan oleh FIB Unair. “Salah satu gerakan yang dilakukan FIB secara masif adalah menggandeng academic peer list dari luar negeri yang selama ini sudah bekerjasama dengan FIB,” tutur dekan kelahiran Banjarnegara.
Baca juga: Mau Kerja di BMKG? Yuk Daftar di Sekolah Kedinasan STMKG 2022
Ia menyebutkan, langkah setelah menjalin relasi dengan ilmuwan dari berbagai negara adalah mengaplikasikannya dalam program berskala internasional. “Contohnya program berupa seminar internasional, mengangkat adjunct profesor dari Jepang, hingga memperbolehkan mahasiswa dari Singapura untuk melakukan kegiatan postdoctoral di FIB Unair,” sebutnya.
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan niatan meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di FIB, rupanya kegiatan itu juga menjadi salah satu keunggulan yang dinilai dalam kriteria QS WUR 2022. Ke depannya, Prof Purnawan berharap dapat mempertahankan peringkat yang baik ini, bahkan bisa menjadi semakin baik.
“Kami juga mendorong program studi berkiprah secara internasional, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan sekaligus meningkatkan perangkingan QS by subject yang basisnya ada di program studi,” pungkasnya.
(nz)