Dosen UNS Berbagi Pengalaman Jalani Ramadhan di Amerika Serikat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Warga muslim di Indonesia selalu menyambut Ramadhan dengan semarak. Namun, bagaimana Ramadhan di luar negeri? Dosen Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret ( UNS ) Surakarta, Muhammad Taufiq Al Makmun membagikan pengalamannya menjalani Ramadhan di Amerika Serikat.
Saat ini Taufiq sedang menyelesaikan pendidikan PhD di Bowling Green State University (BGSU), Ohio, Amerika Serikat . Karena itulah, Taufiq menjalani Ramadhan kali ini di negeri Paman Sam.
Dia menceritakan pengalamannya berpuasa di Amerika Serikat dalam acara Cultural Talk: Ramadhan Around the World Series yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kerjasama dan Layanan Internasional (KLI) UNS.
Taufiq mengatakan, jumlah muslim di Amerika meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan jumlah masyarakat muslim di Amerika ini berdampak pada meningkatnya jumlah masjid di sana. Berdasarkan data yang dipaparkan, pada 2020 tercatat sebanyak 2.769 masjid di seluruh Amerika.
Baca: Esai Tentukan Suksesnya Raih Beasiswa, Begini Tips dari Alumni LPDP
Hal ini sangat menguntungkan masyarakat muslim terutama para perantau yang tinggal di Amerika. Dosen kelahiran Klaten ini mengatakan dirinya termasuk salah seorang yang merasa diuntungkan. Dia bercerita, pusat Islam di daerahnya terletak di Perrysburg. Di sana terdapat masjid yang disemarakkan dengan berbagai kegiatan islami.
Tak Terkendala Menjalankan Ibadah di Kampus
Taufiq mengaku beruntung menempuh pendidikannya di BGSU, Ohio karena mereka cukup memfasilitasi para mahasiswa muslim. Meski menjadi minoritas, mahasiswa muslim di BGSU mendapat beberapa fasilitas khusus di antaranya musala dan diizinkan salat berjamaah lima waktu di kampus.
“Kami mahasiswa muslim tidak terkendala dalam melaksanakan ibadah keagamaan di kampus maupun dalam kehidupan sosial,” ujar dosen UNS ini, dilansir dari laman resmi UNS, Sabtu (16/4/2022).
Saat Ramadhan seperti ini pun, kampus sangat membuka diri. Salah satu buktinya yakni kampus mengucapkan selamat menjalankan Ramadhan kepada mahasiswa muslim di media sosial kampus.
Saat ini Taufiq sedang menyelesaikan pendidikan PhD di Bowling Green State University (BGSU), Ohio, Amerika Serikat . Karena itulah, Taufiq menjalani Ramadhan kali ini di negeri Paman Sam.
Dia menceritakan pengalamannya berpuasa di Amerika Serikat dalam acara Cultural Talk: Ramadhan Around the World Series yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kerjasama dan Layanan Internasional (KLI) UNS.
Taufiq mengatakan, jumlah muslim di Amerika meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan jumlah masyarakat muslim di Amerika ini berdampak pada meningkatnya jumlah masjid di sana. Berdasarkan data yang dipaparkan, pada 2020 tercatat sebanyak 2.769 masjid di seluruh Amerika.
Baca: Esai Tentukan Suksesnya Raih Beasiswa, Begini Tips dari Alumni LPDP
Hal ini sangat menguntungkan masyarakat muslim terutama para perantau yang tinggal di Amerika. Dosen kelahiran Klaten ini mengatakan dirinya termasuk salah seorang yang merasa diuntungkan. Dia bercerita, pusat Islam di daerahnya terletak di Perrysburg. Di sana terdapat masjid yang disemarakkan dengan berbagai kegiatan islami.
Tak Terkendala Menjalankan Ibadah di Kampus
Taufiq mengaku beruntung menempuh pendidikannya di BGSU, Ohio karena mereka cukup memfasilitasi para mahasiswa muslim. Meski menjadi minoritas, mahasiswa muslim di BGSU mendapat beberapa fasilitas khusus di antaranya musala dan diizinkan salat berjamaah lima waktu di kampus.
“Kami mahasiswa muslim tidak terkendala dalam melaksanakan ibadah keagamaan di kampus maupun dalam kehidupan sosial,” ujar dosen UNS ini, dilansir dari laman resmi UNS, Sabtu (16/4/2022).
Saat Ramadhan seperti ini pun, kampus sangat membuka diri. Salah satu buktinya yakni kampus mengucapkan selamat menjalankan Ramadhan kepada mahasiswa muslim di media sosial kampus.