Ingin Menjadi Programmer Otodidak yang Handal? Begini Caranya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini profesi programmer semakin diminati, apalagi bagi kalangan anak muda. Minat mereka pada dunia teknologi menjadi semakin besar karena memang baik perusahaan dalam maupun luar negeri membutuhkan jenis profesi ini. Bayaran yang diberikan juga tergolong menjanjikan dan akan terus meningkat seiring bertambahnya skill.
Kabar baiknya, profesi ini bisa dijalani walaupun tidak memiliki latar belakang pendidikan Teknik Informatika. Pertanyaannya adalah, apakah belajar menjadi programmer bisa otodidak? Untuk Anda yang tertarik dengan jenis pekerjaan ini, simak panduan menjadi programmer otodidak berikut ini.
1. Belajar dari Algoritma Dasar Dahulu
Langkah pertama jika Anda ingin menjadi programmer secara otodidak adalah dengan mempelajari algoritma dari dasar. Algoritma khususnya dalam pemrograman adalah sekumpulan pernyataan yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan secara sistematis.
Penggunaan algoritma ini diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman. Jika Anda berhasil menguasai algoritma dasar langkah selanjutnya untuk belajar pemrograman akan lebih mudah.
2. Tentukan Bahasa Pemrograman yang Digunakan
Saat ini bahasa pemrograman semakin beragam, perkembangannya juga semakin pesat. Namun, Anda tidak diharuskan untuk menguasai semua itu secara bersamaan. Mulailah dengan memilih bahasa pemrograman yang lebih mudah untuk dipelajari agar tidak terlalu membebani saat belajar otodidak nanti.
HTML merupakan bahasa pemrograman yang terhitung mudah untuk dipelajari sendiri, apalagi sifatnya open-source sehingga bisa digunakan secara gratis.
Jangan langsung berpuas diri setelah mahir dengan satu bahasa pemrograman saja. Cobalah eksplor bahasa pemrograman lain yang punya tingkat kesulitan lebih tinggi, misalnya Java, Visual Basic, Phyton, C, PHP, dan lainnya. Dengan mempelajari beragam bahasa pemrograman, kemampuan Anda akan semakin meningkat dan tidak stagnan saja.
3. Buat Jadwal Belajar dengan Konsisten
Apabila Anda sudah membuat keputusan belajar programmer secara otodidak maka perlu menyusun jadwal belajar agar tetap konsisten. Hal tersebut dimaksudkan agar Anda tidak mudah bolos karena yang memegang kendali adalah diri Anda sendiri.
Konsisten menjadi kunci sukses seseorang, tak terkecuali saat ingin menjadi programmer. Tidak perlu belajar dalam waktu lama, cukup luangkan 1-2 jam sehari untuk belajar bahas pemrograman. Lakukan setiap hari agar mendapat hasil yang maksimal.
4. Belajar dari Buku dan Tutorial Online
Buku merupakan sumber ilmu dan bisa menjadi referensi bagi Anda yang ingin belajar menjadi programmer secara otodidak. Anda bisa mempelajari melalui buku fisik maupun buku elektronik yang membahas mengenai dasar-dasar menjadi programmer.
Selain itu, sekarang sudah banyak tutorial online seperti YouTube yang bisa turut membantu Anda dalam belajar. Tentunya jika ingin serius menjadi programmer, Anda harus rajin mencari referensi terkait seperti mulai menonton video dan membaca buku.
5. Jangan Biasakan Copy Paste
Di awal praktik tidak masalah jika Anda melakukan copy paste, hal tersebut ditujukan sebagai pengenalan awal menjadi seorang programmer. Namun, jangan sampai copy paste menjadi kebiasaan yang terus Anda lakukan. Setelah mengetahui beberapa dasar-dasarnya, alangkah lebih baik Anda mengembangkan sendiri sintak untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas.
Kebiasaan copy paste akan berdampak buruk karena pengetahuan yang Anda miliki tidak akan berkembang. Kemampuan Anda juga akan stagnan karena hanya terpaku pada tutorial yang sudah ada.
6. Biasakan Praktik Secara Langsung
Setiap bidang keilmuan tentu harus dipraktikkan, karena apa gunanya paham teori tanpa praktik secara langsung. Apalagi bagi seorang programmer, praktik menjadi kewajiban agar kemampuan yang dimiliki bisa berkembang. Di awal-awal praktik, mungkin Anda akan menemui beberapa kesalahan.
Hal itu tidak menjadi masalah karena melalui kesalahan yang Anda lakukan akan menjadi bahan koreksi di kemudian hari. Tidak ada ahli yang terlahir langsung dengan kemampuan, begitupun seorang programmer. Konsisten praktik menjadi kunci keahlian mereka.
7. Evaluasi Hasil
Dari hasil praktik yang dilakukan tentu Anda akan menemui beberapa kesalahan. Kesalahan tersebut bisa menjadi bahan evaluasi yang perbaikan selanjutnya. Jangan juga berpuas diri ketika berhasil membuat sebuah program, teruslah belajar dan melakukan evaluasi terhadap hasilnya. Bisa saja program yang Anda buat mengalami debug sehingga perlu perbaikan lebih lanjut.
Apabila Anda sudah berusaha memperbaikinya tapi tidak kunjung berhasil maka saatnya bertanya kepada ahli. Mereka akan memberikan evaluasi terhadap program yang sudah Anda buat. Jadikan masukan ahli sebagai pelajaran berharga. Dengan senantiasa melakukan evaluasi hasil, tidak hanya kemampuan melakukan pemrograman saja yang meningkat tetapi juga kemampuan pemecahan masalah Anda.
8. Bergabung dengan Komunitas Programmer
Kebanyakan orang akan semakin semangat belajar jika berada di lingkungan yang satu frekuensi dengan mereka. Itulah pentingnya tergabung dalam komunitas agar Anda tetap bersemangat belajar dan meningkatkan skill.
Tergabung dalam komunitas memungkinkan Anda mudah bertukar pikiran dengan programmer lainnya, apalagi jika kemampuan mereka lebih daripada Anda. Peluang untuk mendapat proyek juga lebih tinggi karena biasanya antar komunitas kerap membagikan info lowongan pekerjaan.
9. Jangan Mudah Menyerah
Nyatanya, kegagalan memang sebuah kesuksesan yang tertunda, sehingga jangan mudah menyerah saat menemui satu kegagalan. Ingat lagi tujuan awal Anda ingin menjadi programmer agar kembali semangat ketika menemui kesulitan. Seorang ahli tidak mudah menyerah begitu saja, tidak masalah gagal sekali dua kali yang terpenting adalah menjaga agar semangat tetap membara dalam hati.
Demikian ulasan menjadi programmer otodidak, memang tidak mudah melalui prosesnya tapi Anda akan memetik hasil kerja keras itu di kemudian hari. Jangan berhenti untuk tetap belajar dan tentunya istirahat yang cukup. Bukan tidak mungkin ilmu seputar pemrograman dipelajari secara otodidak. Di mana ada kemauan di situ ada jalan.
Penulis:
Program Studi Sistem Informasi UBakrie
Kabar baiknya, profesi ini bisa dijalani walaupun tidak memiliki latar belakang pendidikan Teknik Informatika. Pertanyaannya adalah, apakah belajar menjadi programmer bisa otodidak? Untuk Anda yang tertarik dengan jenis pekerjaan ini, simak panduan menjadi programmer otodidak berikut ini.
Baca Juga
1. Belajar dari Algoritma Dasar Dahulu
Langkah pertama jika Anda ingin menjadi programmer secara otodidak adalah dengan mempelajari algoritma dari dasar. Algoritma khususnya dalam pemrograman adalah sekumpulan pernyataan yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan secara sistematis.
Penggunaan algoritma ini diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman. Jika Anda berhasil menguasai algoritma dasar langkah selanjutnya untuk belajar pemrograman akan lebih mudah.
2. Tentukan Bahasa Pemrograman yang Digunakan
Saat ini bahasa pemrograman semakin beragam, perkembangannya juga semakin pesat. Namun, Anda tidak diharuskan untuk menguasai semua itu secara bersamaan. Mulailah dengan memilih bahasa pemrograman yang lebih mudah untuk dipelajari agar tidak terlalu membebani saat belajar otodidak nanti.
HTML merupakan bahasa pemrograman yang terhitung mudah untuk dipelajari sendiri, apalagi sifatnya open-source sehingga bisa digunakan secara gratis.
Jangan langsung berpuas diri setelah mahir dengan satu bahasa pemrograman saja. Cobalah eksplor bahasa pemrograman lain yang punya tingkat kesulitan lebih tinggi, misalnya Java, Visual Basic, Phyton, C, PHP, dan lainnya. Dengan mempelajari beragam bahasa pemrograman, kemampuan Anda akan semakin meningkat dan tidak stagnan saja.
3. Buat Jadwal Belajar dengan Konsisten
Apabila Anda sudah membuat keputusan belajar programmer secara otodidak maka perlu menyusun jadwal belajar agar tetap konsisten. Hal tersebut dimaksudkan agar Anda tidak mudah bolos karena yang memegang kendali adalah diri Anda sendiri.
Konsisten menjadi kunci sukses seseorang, tak terkecuali saat ingin menjadi programmer. Tidak perlu belajar dalam waktu lama, cukup luangkan 1-2 jam sehari untuk belajar bahas pemrograman. Lakukan setiap hari agar mendapat hasil yang maksimal.
4. Belajar dari Buku dan Tutorial Online
Buku merupakan sumber ilmu dan bisa menjadi referensi bagi Anda yang ingin belajar menjadi programmer secara otodidak. Anda bisa mempelajari melalui buku fisik maupun buku elektronik yang membahas mengenai dasar-dasar menjadi programmer.
Selain itu, sekarang sudah banyak tutorial online seperti YouTube yang bisa turut membantu Anda dalam belajar. Tentunya jika ingin serius menjadi programmer, Anda harus rajin mencari referensi terkait seperti mulai menonton video dan membaca buku.
5. Jangan Biasakan Copy Paste
Di awal praktik tidak masalah jika Anda melakukan copy paste, hal tersebut ditujukan sebagai pengenalan awal menjadi seorang programmer. Namun, jangan sampai copy paste menjadi kebiasaan yang terus Anda lakukan. Setelah mengetahui beberapa dasar-dasarnya, alangkah lebih baik Anda mengembangkan sendiri sintak untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas.
Kebiasaan copy paste akan berdampak buruk karena pengetahuan yang Anda miliki tidak akan berkembang. Kemampuan Anda juga akan stagnan karena hanya terpaku pada tutorial yang sudah ada.
6. Biasakan Praktik Secara Langsung
Setiap bidang keilmuan tentu harus dipraktikkan, karena apa gunanya paham teori tanpa praktik secara langsung. Apalagi bagi seorang programmer, praktik menjadi kewajiban agar kemampuan yang dimiliki bisa berkembang. Di awal-awal praktik, mungkin Anda akan menemui beberapa kesalahan.
Hal itu tidak menjadi masalah karena melalui kesalahan yang Anda lakukan akan menjadi bahan koreksi di kemudian hari. Tidak ada ahli yang terlahir langsung dengan kemampuan, begitupun seorang programmer. Konsisten praktik menjadi kunci keahlian mereka.
7. Evaluasi Hasil
Dari hasil praktik yang dilakukan tentu Anda akan menemui beberapa kesalahan. Kesalahan tersebut bisa menjadi bahan evaluasi yang perbaikan selanjutnya. Jangan juga berpuas diri ketika berhasil membuat sebuah program, teruslah belajar dan melakukan evaluasi terhadap hasilnya. Bisa saja program yang Anda buat mengalami debug sehingga perlu perbaikan lebih lanjut.
Apabila Anda sudah berusaha memperbaikinya tapi tidak kunjung berhasil maka saatnya bertanya kepada ahli. Mereka akan memberikan evaluasi terhadap program yang sudah Anda buat. Jadikan masukan ahli sebagai pelajaran berharga. Dengan senantiasa melakukan evaluasi hasil, tidak hanya kemampuan melakukan pemrograman saja yang meningkat tetapi juga kemampuan pemecahan masalah Anda.
8. Bergabung dengan Komunitas Programmer
Kebanyakan orang akan semakin semangat belajar jika berada di lingkungan yang satu frekuensi dengan mereka. Itulah pentingnya tergabung dalam komunitas agar Anda tetap bersemangat belajar dan meningkatkan skill.
Tergabung dalam komunitas memungkinkan Anda mudah bertukar pikiran dengan programmer lainnya, apalagi jika kemampuan mereka lebih daripada Anda. Peluang untuk mendapat proyek juga lebih tinggi karena biasanya antar komunitas kerap membagikan info lowongan pekerjaan.
9. Jangan Mudah Menyerah
Nyatanya, kegagalan memang sebuah kesuksesan yang tertunda, sehingga jangan mudah menyerah saat menemui satu kegagalan. Ingat lagi tujuan awal Anda ingin menjadi programmer agar kembali semangat ketika menemui kesulitan. Seorang ahli tidak mudah menyerah begitu saja, tidak masalah gagal sekali dua kali yang terpenting adalah menjaga agar semangat tetap membara dalam hati.
Demikian ulasan menjadi programmer otodidak, memang tidak mudah melalui prosesnya tapi Anda akan memetik hasil kerja keras itu di kemudian hari. Jangan berhenti untuk tetap belajar dan tentunya istirahat yang cukup. Bukan tidak mungkin ilmu seputar pemrograman dipelajari secara otodidak. Di mana ada kemauan di situ ada jalan.
Penulis:
Program Studi Sistem Informasi UBakrie
(mpw)