Mahasiswa ITS Gagas Platform Ajarin, Ini Manfaatnya untuk Tenaga Pendidik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masuknya pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 lalu, mendorong adanya integrasi teknologi digital dalam pembelajaran jarak jauh di Indonesia. Namun, tidak semua masyarakat paham mengenai pemanfaatan teknologi, khususnya dalam lingkup pendidikan.
Dari permasalahan tersebut, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyediakan sebuah platform Ajarin yang membantu para tenaga pendidik agar lebih lihai menggunakan teknologi untuk proses belajar mengajar.
Ajarin yang menjadi terobosan Tim Toudy ini merupakan platform edukasi untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Tim tersebut terdiri dari Daniel Hermawan, Christopher Marcelino Mamahit, dan Adifa Widyadhani Chanda. Tim yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2020 ITS ini merancang platform berbasis web daring yang diharapkan bisa mendukung pendidikan pada masa pandemi.
Ketua Tim Daniel Hermawan menjelaskan, web ini akan menggaet banyak pihak di bidang pendidikan, seperti guru maupun dosen yang kesulitan dalam beradaptasi pada sistem pembelajaran baru ini.
“Kami berpikir bahwa Ajarin bisa menjadi solusi sekaligus sarana yang baik bagi para tenaga pendidik serta masyarakat dalam belajar untuk mengajar, tanpa adanya kontak langsung,” tuturnya, melalui siaran pers, Selasa (19/4/2022).
Baca: Mengenal SBM ITB, Dari Sejarah hingga Prospek Kerjanya
Daniel menambahkan, terdapat banyak layanan yang bisa diakses agar proses pembelajaran pengguna bisa berjalan dengan baik. Layanan-layanan tersebut di antaranya ialah kursus daring, webinar, video pendek, alat mengajar, dan komunitas Ajarin.
“Selain layanan-layanan yang mendukung para tenaga pendidik, desain aplikasi ini juga kita sesuaikan agar ramah pengguna,” imbuh mahasiswa asal Sidoarjo ini.
Lebih jelas lagi, menurut Daniel, kursus daring yang dapat memberikan edukasi yang interaktif antara pengguna yaitu tenaga pendidik dengan orang yang lebih ahli pada bidangnya.
Pada kursus daring ini akan mengulas secara mendetail mengenai teknik penggunaan canva, zoom, dan lain-lain pada sesi-sesi tersendiri. Selanjutnya ada juga webinar, di mana para pengguna dapat mengikuti sesi materi yang lebih umum mengenai pembelajaran daring.
Baca juga: UBSI Edukasi Guru PAUD dan Orang Tua Berkomunikasi Efektif dengan Anak Usia Dini
Sedangkan layanan video pendek, lanjut Daniel, merupakan solusi alternatif bagi para tenaga pendidik yang ingin belajar tetapi tidak mempunyai waktu untuk mengikuti layanan sebelumnya. Video pendek ini akan berisi seperti tips ataupun lifehack penggunaan aplikasi yang dapat mendukung pembelajaran agar lebih interaktif.
“Dalam video pendek ini juga akan mengupas materinya agar mudah dipahami karena targetnya adalah tenaga pendidik yang masih gagap teknologi,” ujarnya.
Di halaman webnya pun sudah terhubung dengan tools alat mengajar. Dengan adanya halaman ini, para pengguna tidak perlu lagi membuka aplikasi seperti canva dan zoom untuk mempraktikkan secara langsung hasil pembelajarannya. “Pengguna hanya meng-klik aplikasi dari halaman alat mengajar yang mereka inginkan,” sambungnya.
Selanjutnya, Layanan Komunitas Ajarin yang menjadi fitur terakhir yang berisikan data dan informasi yang dapat ditanyakan pada sesama pengguna Ajarin lainnya. Di dalamnya, para pengguna dapat memperluas relasi dan pengalaman mereka. Sehingga pengetahuan para pengguna tidak terbatas pada apa yang mereka pelajari di web Ajarin, tetapi juga berkembang bersama dengan pengguna lain.
Platform yang menyajikan banyak layanan ini menawarkan ilmu yang sangat banyak untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Daniel dan rekan-rekannya mencantumkan ide ini ke dalam sebuah kompetisi pengembangan web, hingga akhirnya membawa mereka menjadi juara III WebX Competition Mile Zero Project Institut Teknologi Bandung 2022, beberapa waktu lalu.
Daniel berharap, Ajarin bisa membantu mendukung ranah pendidikan terutama pada masa pandemi. Selain itu, ia juga berpendapat, Ajarin memiliki potensi besar dengan dapat menjangkau media partner lain sehingga mampu tetap eksis. “Semoga Ajarin bisa berdampak luas sekaligus membantu terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,” pungkasnya.
Dari permasalahan tersebut, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyediakan sebuah platform Ajarin yang membantu para tenaga pendidik agar lebih lihai menggunakan teknologi untuk proses belajar mengajar.
Ajarin yang menjadi terobosan Tim Toudy ini merupakan platform edukasi untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Tim tersebut terdiri dari Daniel Hermawan, Christopher Marcelino Mamahit, dan Adifa Widyadhani Chanda. Tim yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2020 ITS ini merancang platform berbasis web daring yang diharapkan bisa mendukung pendidikan pada masa pandemi.
Ketua Tim Daniel Hermawan menjelaskan, web ini akan menggaet banyak pihak di bidang pendidikan, seperti guru maupun dosen yang kesulitan dalam beradaptasi pada sistem pembelajaran baru ini.
“Kami berpikir bahwa Ajarin bisa menjadi solusi sekaligus sarana yang baik bagi para tenaga pendidik serta masyarakat dalam belajar untuk mengajar, tanpa adanya kontak langsung,” tuturnya, melalui siaran pers, Selasa (19/4/2022).
Baca: Mengenal SBM ITB, Dari Sejarah hingga Prospek Kerjanya
Daniel menambahkan, terdapat banyak layanan yang bisa diakses agar proses pembelajaran pengguna bisa berjalan dengan baik. Layanan-layanan tersebut di antaranya ialah kursus daring, webinar, video pendek, alat mengajar, dan komunitas Ajarin.
“Selain layanan-layanan yang mendukung para tenaga pendidik, desain aplikasi ini juga kita sesuaikan agar ramah pengguna,” imbuh mahasiswa asal Sidoarjo ini.
Lebih jelas lagi, menurut Daniel, kursus daring yang dapat memberikan edukasi yang interaktif antara pengguna yaitu tenaga pendidik dengan orang yang lebih ahli pada bidangnya.
Pada kursus daring ini akan mengulas secara mendetail mengenai teknik penggunaan canva, zoom, dan lain-lain pada sesi-sesi tersendiri. Selanjutnya ada juga webinar, di mana para pengguna dapat mengikuti sesi materi yang lebih umum mengenai pembelajaran daring.
Baca juga: UBSI Edukasi Guru PAUD dan Orang Tua Berkomunikasi Efektif dengan Anak Usia Dini
Sedangkan layanan video pendek, lanjut Daniel, merupakan solusi alternatif bagi para tenaga pendidik yang ingin belajar tetapi tidak mempunyai waktu untuk mengikuti layanan sebelumnya. Video pendek ini akan berisi seperti tips ataupun lifehack penggunaan aplikasi yang dapat mendukung pembelajaran agar lebih interaktif.
“Dalam video pendek ini juga akan mengupas materinya agar mudah dipahami karena targetnya adalah tenaga pendidik yang masih gagap teknologi,” ujarnya.
Di halaman webnya pun sudah terhubung dengan tools alat mengajar. Dengan adanya halaman ini, para pengguna tidak perlu lagi membuka aplikasi seperti canva dan zoom untuk mempraktikkan secara langsung hasil pembelajarannya. “Pengguna hanya meng-klik aplikasi dari halaman alat mengajar yang mereka inginkan,” sambungnya.
Selanjutnya, Layanan Komunitas Ajarin yang menjadi fitur terakhir yang berisikan data dan informasi yang dapat ditanyakan pada sesama pengguna Ajarin lainnya. Di dalamnya, para pengguna dapat memperluas relasi dan pengalaman mereka. Sehingga pengetahuan para pengguna tidak terbatas pada apa yang mereka pelajari di web Ajarin, tetapi juga berkembang bersama dengan pengguna lain.
Platform yang menyajikan banyak layanan ini menawarkan ilmu yang sangat banyak untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Daniel dan rekan-rekannya mencantumkan ide ini ke dalam sebuah kompetisi pengembangan web, hingga akhirnya membawa mereka menjadi juara III WebX Competition Mile Zero Project Institut Teknologi Bandung 2022, beberapa waktu lalu.
Daniel berharap, Ajarin bisa membantu mendukung ranah pendidikan terutama pada masa pandemi. Selain itu, ia juga berpendapat, Ajarin memiliki potensi besar dengan dapat menjangkau media partner lain sehingga mampu tetap eksis. “Semoga Ajarin bisa berdampak luas sekaligus membantu terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,” pungkasnya.
(nz)