Inilah Skill Terpenting yang Dimiliki Lulusan Teknik Industri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dari tahun ke tahun, momen penerimaan mahasiswa baru selalu memiliki cerita tersendiri. Calon mahasiswa pun berusaha sebaik mungkin untuk bisa lolos di jurusan atau program studi yang diinginkan. Salah satu jurusan yang banyak peminatnya adalah Teknik Industri.
Berdasarkan mata kuliah yang dipelajari di jurusan Teknik Industri , lulusan jurusan ini memiliki peluang kerja yang luas. Mulai dari industri otomotif, kesehatan, manufaktur, startup, pertambangan, sampai bidang-bidang kreatif seperti periklanan bisa dimasuki oleh lulusan Teknik Industri.
Wajar jika sejak awal masuk di Teknik Industri, mahasiswa sudah memiliki gambaran karier ke depannya akan seperti apa. Bahkan, salah satu hal yang juga menjadi daya tarik adalah potensi gaji lulusan Teknik Industri. Meski pun pada praktiknya setelah lulus bisa saja berbeda dari rencana, karena hal ini bisa dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor.
Akan lebih realistis jika kita memahami tentang skill dan kompetensi yang dibutuhkan lulusan Teknik Industri. Hal ini akan membuat kita lebih realistis dan dan memahami seperti apa kebutuhan di dunia kerja.
1. Problem Solving
Pada dasarnya, peran utama seorang insinyur industri (industrial engineer) adalah untuk membuat sistem dan proses lebih efisien. Kemampuan pemecahan masalah (problem solving) menjadi salah satu keterampilan yang paling penting untuk pekerjaan dengan latar belakang pendidikan Teknik Industri.
Ini berarti bahwa insinyur industri harus terbiasa mendeteksi berbagai masalah, menganalisis penyebabnya, dan merancang cara untuk menyelesaikannya. Proses ini juga membutuhkan skill pendukung lain seperti berpikir kritis dan kemampuan bekerjasama.
2. Perencanaan Proyek
Setiap proyek, misalnya di sebuah perusahaan, membutuhkan teknologi yang optimal dan jumlah tim yang tepat. Keterampilan dalam hal perencanaan proyek memang sangat penting untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai standar dan selesai tepat waktu.
Orang-orang dengan latar belakang teknik industri inilah yang bisa memperhitungkan untuk tidak mengambil terlalu banyak atau terlalu sedikit sumber daya perusahaan. Aspek ini termasuk tentang penjadwalan pekerja dan penggunaan mesin.
3. Kemampuan Matematika
Teknik industri memang membutuhkan pemahaman yang kuat tentang aljabar linier, probabilitas, dan riset operasi. Selain itu, di dalam perkuliahan juga mempelajari prinsip-prinsip kalkulus, trigonometri, dan topik lanjutan lainnya dalam matematika analisis, desain, dan pemecahan masalah dalam pekerjaan.
Apakah teknik industri membutuhkan banyak matematika? Ini akan sangat tergantung pada jenis pekerjaannya. Bukan hanya pengetahuan Matematika yang dibutuhkan, tapi juga Ilmu Sosial untuk pekerjaan yang lebih kompleks yang berhubungan langsung dengan manusia.
4. Detail Oriented
Skill yang berorientasi pada detail (detail oriented) ini bisa mencakup banyak hal, dan ini juga dapat dimasukkan ke dalam CV ketika melamar pekerjaan. Orientasi pada detail juga sangat penting diterapkan ke continuous Improvement.
Continuous Improvement atau perbaikan berkelanjutan adalah proses perbaikan produk, layanan, dan proses yang berkelanjutan dengan dukungan ide-ide inovatif. Ini adalah pendekatan terorganisir yang membantu organisasi atau perusahaan untuk menemukan kelemahannya dan memperbaikinya.
Pada praktiknya di industri, kemampuan ini digunakan untuk; analisis data produksi, menganalisis output di bawah praktik baru, efisiensi dan keamanan di pabrik, dan juga melatih karyawan tentang praktik manufaktur baru.
5. Skill Komunikasi
Salah satu daya tarik Teknik Industri adalah keilmuannya yang cenderung ‘serba ada’ dan bisa diterapkan di hampir semua bidang. Itulah mengapa, ada insinyur industri yang bekerja di rumah sakit, pabrik, dirgantara, dan bahkan taman hiburan. Karena bidang ilmu ini adalah disiplin yang berhubungan dengan membangun sistem.
Di mana pun suatu sistem dapat dibuat lebih efisien, seorang insinyur industri dapat bekerja. Hal ini memungkinkan untuk bertemu dengan banyak orang dari berbagai bidang berbeda dengan cara berpikir yang berbeda pula.
Terlepas dari hal teknis yang dibutuhkan, skill terpenting lainnya adalah komunikasi. Dengan komunikasi yang excellent, maka koordinasi pekerjaan dalam sistem apapun akan lebih lancar.
6. Data Science
Bisa dikatakan bahwa skill yang satu ini masih relatif baru dan tentunya banyak dibutuhkan. Pertanyaannya, apakah ini peran manajerial atau engineering? Jika Anda bekerja sebagai Data Scientist dengan tim bisnis dan mengeksplorasi data untuk mengusulkan model bisnis baru, maka itu adalah peran manajerial.
Namun, jika Anda sedang membangun model machine learning untuk memperkirakan harga bulan mendatang, maka itu adalah peran engineering. Oleh karena itu, tergantung pada sifat pekerjaan yang dilakukan. Tanggung jawabnya dapat berkisar dari manajemen hingga teknikal, atau bahkan keduanya.
Skill-skill di atas bersifat praktikal dan penerapannya bisa tergantung pada masing-masing perusahaan. Untuk lulusan baru, akan lebih baik jika melengkapi skill dengan sertifikasi yang relevan. Contohnya adalah; Certified Supply Chain Professional (CSCP), Certified Manufacturing Engineer (CMfgE), Certified Professional in Supply Management (CPSM), Certified Automation Professional (CAP), Six Sigma, dan masih banyak lagi.
Selain gelar universitas, lulusan Teknik Industri juga bisa menambah dengan sertifikasi. Sertifikasi menunjukkan keahlian yang layak dibayar mahal. Tentu saja, sertifikasi yang paling diinginkan untuk insinyur industri bergantung pada industri spesialisasi masing-masing.
Penulis:
Team Prodi Teknik Industri Universitas Bakrie
Berdasarkan mata kuliah yang dipelajari di jurusan Teknik Industri , lulusan jurusan ini memiliki peluang kerja yang luas. Mulai dari industri otomotif, kesehatan, manufaktur, startup, pertambangan, sampai bidang-bidang kreatif seperti periklanan bisa dimasuki oleh lulusan Teknik Industri.
Wajar jika sejak awal masuk di Teknik Industri, mahasiswa sudah memiliki gambaran karier ke depannya akan seperti apa. Bahkan, salah satu hal yang juga menjadi daya tarik adalah potensi gaji lulusan Teknik Industri. Meski pun pada praktiknya setelah lulus bisa saja berbeda dari rencana, karena hal ini bisa dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor.
Akan lebih realistis jika kita memahami tentang skill dan kompetensi yang dibutuhkan lulusan Teknik Industri. Hal ini akan membuat kita lebih realistis dan dan memahami seperti apa kebutuhan di dunia kerja.
1. Problem Solving
Pada dasarnya, peran utama seorang insinyur industri (industrial engineer) adalah untuk membuat sistem dan proses lebih efisien. Kemampuan pemecahan masalah (problem solving) menjadi salah satu keterampilan yang paling penting untuk pekerjaan dengan latar belakang pendidikan Teknik Industri.
Ini berarti bahwa insinyur industri harus terbiasa mendeteksi berbagai masalah, menganalisis penyebabnya, dan merancang cara untuk menyelesaikannya. Proses ini juga membutuhkan skill pendukung lain seperti berpikir kritis dan kemampuan bekerjasama.
2. Perencanaan Proyek
Setiap proyek, misalnya di sebuah perusahaan, membutuhkan teknologi yang optimal dan jumlah tim yang tepat. Keterampilan dalam hal perencanaan proyek memang sangat penting untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai standar dan selesai tepat waktu.
Orang-orang dengan latar belakang teknik industri inilah yang bisa memperhitungkan untuk tidak mengambil terlalu banyak atau terlalu sedikit sumber daya perusahaan. Aspek ini termasuk tentang penjadwalan pekerja dan penggunaan mesin.
3. Kemampuan Matematika
Teknik industri memang membutuhkan pemahaman yang kuat tentang aljabar linier, probabilitas, dan riset operasi. Selain itu, di dalam perkuliahan juga mempelajari prinsip-prinsip kalkulus, trigonometri, dan topik lanjutan lainnya dalam matematika analisis, desain, dan pemecahan masalah dalam pekerjaan.
Apakah teknik industri membutuhkan banyak matematika? Ini akan sangat tergantung pada jenis pekerjaannya. Bukan hanya pengetahuan Matematika yang dibutuhkan, tapi juga Ilmu Sosial untuk pekerjaan yang lebih kompleks yang berhubungan langsung dengan manusia.
4. Detail Oriented
Skill yang berorientasi pada detail (detail oriented) ini bisa mencakup banyak hal, dan ini juga dapat dimasukkan ke dalam CV ketika melamar pekerjaan. Orientasi pada detail juga sangat penting diterapkan ke continuous Improvement.
Continuous Improvement atau perbaikan berkelanjutan adalah proses perbaikan produk, layanan, dan proses yang berkelanjutan dengan dukungan ide-ide inovatif. Ini adalah pendekatan terorganisir yang membantu organisasi atau perusahaan untuk menemukan kelemahannya dan memperbaikinya.
Pada praktiknya di industri, kemampuan ini digunakan untuk; analisis data produksi, menganalisis output di bawah praktik baru, efisiensi dan keamanan di pabrik, dan juga melatih karyawan tentang praktik manufaktur baru.
5. Skill Komunikasi
Salah satu daya tarik Teknik Industri adalah keilmuannya yang cenderung ‘serba ada’ dan bisa diterapkan di hampir semua bidang. Itulah mengapa, ada insinyur industri yang bekerja di rumah sakit, pabrik, dirgantara, dan bahkan taman hiburan. Karena bidang ilmu ini adalah disiplin yang berhubungan dengan membangun sistem.
Di mana pun suatu sistem dapat dibuat lebih efisien, seorang insinyur industri dapat bekerja. Hal ini memungkinkan untuk bertemu dengan banyak orang dari berbagai bidang berbeda dengan cara berpikir yang berbeda pula.
Terlepas dari hal teknis yang dibutuhkan, skill terpenting lainnya adalah komunikasi. Dengan komunikasi yang excellent, maka koordinasi pekerjaan dalam sistem apapun akan lebih lancar.
6. Data Science
Bisa dikatakan bahwa skill yang satu ini masih relatif baru dan tentunya banyak dibutuhkan. Pertanyaannya, apakah ini peran manajerial atau engineering? Jika Anda bekerja sebagai Data Scientist dengan tim bisnis dan mengeksplorasi data untuk mengusulkan model bisnis baru, maka itu adalah peran manajerial.
Namun, jika Anda sedang membangun model machine learning untuk memperkirakan harga bulan mendatang, maka itu adalah peran engineering. Oleh karena itu, tergantung pada sifat pekerjaan yang dilakukan. Tanggung jawabnya dapat berkisar dari manajemen hingga teknikal, atau bahkan keduanya.
Skill-skill di atas bersifat praktikal dan penerapannya bisa tergantung pada masing-masing perusahaan. Untuk lulusan baru, akan lebih baik jika melengkapi skill dengan sertifikasi yang relevan. Contohnya adalah; Certified Supply Chain Professional (CSCP), Certified Manufacturing Engineer (CMfgE), Certified Professional in Supply Management (CPSM), Certified Automation Professional (CAP), Six Sigma, dan masih banyak lagi.
Selain gelar universitas, lulusan Teknik Industri juga bisa menambah dengan sertifikasi. Sertifikasi menunjukkan keahlian yang layak dibayar mahal. Tentu saja, sertifikasi yang paling diinginkan untuk insinyur industri bergantung pada industri spesialisasi masing-masing.
Penulis:
Team Prodi Teknik Industri Universitas Bakrie
(mpw)