Keren! 2 Tim Kebanggaan ITS Raih Juara di Kompetisi Pemrograman Internasional
loading...
A
A
A
Tim lain yang tak kalah membanggakan, Tim Sapuangin ITS yang juga turut berkompetisi berhasil meraih posisi ketiga. Menurut Kepala Divisi Electrical Tim Sapuangin, Bima Dardaa Al Fathrah, timnya telah melakukan peningkatan dalam skill pemrograman kepada para anggota Sapuangin. Tidak hanya itu, pendalaman algoritma yang digunakan telah disesuaikan dan dioptimasi untuk mencapai hasil terbaik.
Bima menambahkan, dalam kompetisi kali ini tim Sapuangin ITS juga memberi inovasi dengan memerhatikan faktor lain, seperti konsumsi energi dan strategi bermain juga dikembangkan melalui analisa dan perhitungan yang cukup kompleks.
“Sayangnya, kami menghadapi kendala karena hasil simulasi pada server kompetisi dirasa kurang konsisten dalam memberi keluaran, di mana terdapat perbedaan ketika dijalankan secara lokal,” ungkap Bima.
Meskipun demikian, tim Sapuangin tetap berharap agar tradisi juara ini dapat diteruskan dari tahun ke tahun dan terus berkembang menuju era digital yang lebih modern. “Dengan kompetisi ini, dapat dilihat bahwa perkembangan kendaraan swa-kendali terus disiapkan untuk masa depan sehingga dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar tim Sapuangin dapat terus mengharumkan nama ITS,” ujarnya berharap.
Shell Eco-Marathon sendiri adalah ajang lomba untuk mengembangkan solusi mobilitas yang inovatif dalam mendesain, membangun, menguji, dan mengendarai kendaraan masa depan.
Sebagai salah satu kategori lomba virtual Shell Eco-Marathon 2022, skema simulasi mengemudi dalam Autonomous Programming Competition dilaksanakan secara sendiri dan terselenggara selama satu bulan sejak 28 Maret lalu.
Lihat Juga: Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset Indonesia–Belanda di Universitas Amsterdam
Bima menambahkan, dalam kompetisi kali ini tim Sapuangin ITS juga memberi inovasi dengan memerhatikan faktor lain, seperti konsumsi energi dan strategi bermain juga dikembangkan melalui analisa dan perhitungan yang cukup kompleks.
“Sayangnya, kami menghadapi kendala karena hasil simulasi pada server kompetisi dirasa kurang konsisten dalam memberi keluaran, di mana terdapat perbedaan ketika dijalankan secara lokal,” ungkap Bima.
Meskipun demikian, tim Sapuangin tetap berharap agar tradisi juara ini dapat diteruskan dari tahun ke tahun dan terus berkembang menuju era digital yang lebih modern. “Dengan kompetisi ini, dapat dilihat bahwa perkembangan kendaraan swa-kendali terus disiapkan untuk masa depan sehingga dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar tim Sapuangin dapat terus mengharumkan nama ITS,” ujarnya berharap.
Shell Eco-Marathon sendiri adalah ajang lomba untuk mengembangkan solusi mobilitas yang inovatif dalam mendesain, membangun, menguji, dan mengendarai kendaraan masa depan.
Sebagai salah satu kategori lomba virtual Shell Eco-Marathon 2022, skema simulasi mengemudi dalam Autonomous Programming Competition dilaksanakan secara sendiri dan terselenggara selama satu bulan sejak 28 Maret lalu.
Lihat Juga: Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset Indonesia–Belanda di Universitas Amsterdam
(nz)