Rektor Ukrida Resmi Jadi Sekjen Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik
loading...

Pelantikan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PP PAMKI). Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Kristen Krida Wacana ( Ukrida ) Dr. dr. Wani Devita Gunardi secara resmi dilantik sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PP PAMKI). Dia akan menjabat untuk periode 2022 sampai 2025.
Wani menuturkan, awal ketertarikannya kepada bidang mikrobiologi klinik adalah ketika memperoleh kesempatan untuk menjadi asisten mikrobiologi klinik di Fakultas Kedokteran Ukrida (sekarang Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan).
"Hand of God yang mengatur perjalanan hidup termasuk karier saya," katanya melalui siaran pers, Selasa (24/5/2022).
Sebelum melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Ukrida, dia adalah alumni SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta. Selain kesibukannya sebagai Rektor Ukrida, hingga saat ini ia juga masih aktif sebagai Dosen di Departemen Mikrobiologi.
Baca: 2 Tim Mahasiswa IPB Juara dalam Turnamen the 20th FEB UI CUP 2022
Kehidupan akademik yang melekat dengan dirinya terwujud dari keaktifannya sebagai pembicara di berbagai seminar/simposium tingkat nasional, serta mengikuti pelatihan yang semakin memperkuat bidang keilmuannya. Karya penelitiannya dari jamu gendong sampai masalah kesehatan dengan metode modern termuat di berbagai jurnal ilmu Kedokteran.
Dengan latar belakang tersebut, PAMKI sangat sesuai dengan kiprah Wani yang dijalani bersama para sejawatnya, dan kini jabatan Sekjen yang dipercayakan kepadanya melahirkan konsekuensi baginya untuk berkontribusi lebih dalam mengembangkan bidang Mikrobiologi Klinik.
PAMKI sebagai organisasi profesi berdiri 15 Februari 1986 di Bandung, bersifat ilmiah dan bertujuan menghimpun segenap potensi ahli Mikrobiologi Klinik untuk mengembangkan dan memanfaatkan Mikrobiologi bagi penanganan penyakit infeksi, dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia khususnya dan manusia pada umumnya.
Selain itu, PAMKI juga berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan anggota organisasi melalui seminar, simposium, pelatihan dan sebagainya. PAMKI terus berperan aktif walaupun yang diketahui masyarakat tentang mikrobiologi klinik mungkin sebatas penunjang medik seperti pemeriksaan laboratorium.
Namun, ketika memasuki pandemi Covid-19, bidang Mikrobiologi Klinik justru berperan sebagai pengarah bahkan penentu kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah, seperti menentukan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta program vaksinasi.
Baca juga: UI dan Coventry University akan Berkolaborasi Kembangkan Pendidikan Internasional
Dalam perkembangan situasi pandemi yang memunculkan berbagai varian baru dari virus SARS-Cov-2, menjadi tantangan bagi bidang ilmu terkait infeksi dan Mikrobiologi Klinik, agar dapat memprediksi, mencegah, serta menekan laju mutasi dan penyebaran virus yang meresahkan masyarakat.
Pemerintah sangat mendukung perkembangan bidang keilmuan ini, antara lain melalui sarana pemeriksaan Antigen dan PCR, sehingga masyarakat pun semakin merasakan peran bidang Mikrobiologi Klinik.
Dalam perjalanannya memang muncul kendala, seperti dikatakan Wani, “Tidak hanya dalam pengobatan, tetapi edukasi ke masyarakat karena masyarakat belum sepenuhnya memahami proses pengobatan yang memerlukan waktu dan kedisiplinan," katanya.
Kondisi demikian memang memerlukan kerja sama dari semua pihak, karena kesadaran memperhatikan pencegahan penyakit belum merata di masyarakat.
Salah satu contoh kerjasama yang baik dengan masyarakat adalah saat PAMKI Cabang Bali berkolaborasi dengan satu rumah sakit melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terlebih di saat Pandemi melalui program menjaga kebersihan tangan guna mencegah penyebaran dan penularan infeksi.
"Tidak hanya itu, banyak Fakultas Kedokteran berbagai perguruan tinggi menggandeng PAMKI untuk menggelar berbagai simposium, maupun seminar ataupun webinar," pungkasnya.
Wani menuturkan, awal ketertarikannya kepada bidang mikrobiologi klinik adalah ketika memperoleh kesempatan untuk menjadi asisten mikrobiologi klinik di Fakultas Kedokteran Ukrida (sekarang Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan).
"Hand of God yang mengatur perjalanan hidup termasuk karier saya," katanya melalui siaran pers, Selasa (24/5/2022).
Sebelum melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Ukrida, dia adalah alumni SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta. Selain kesibukannya sebagai Rektor Ukrida, hingga saat ini ia juga masih aktif sebagai Dosen di Departemen Mikrobiologi.
Baca: 2 Tim Mahasiswa IPB Juara dalam Turnamen the 20th FEB UI CUP 2022
Kehidupan akademik yang melekat dengan dirinya terwujud dari keaktifannya sebagai pembicara di berbagai seminar/simposium tingkat nasional, serta mengikuti pelatihan yang semakin memperkuat bidang keilmuannya. Karya penelitiannya dari jamu gendong sampai masalah kesehatan dengan metode modern termuat di berbagai jurnal ilmu Kedokteran.
Dengan latar belakang tersebut, PAMKI sangat sesuai dengan kiprah Wani yang dijalani bersama para sejawatnya, dan kini jabatan Sekjen yang dipercayakan kepadanya melahirkan konsekuensi baginya untuk berkontribusi lebih dalam mengembangkan bidang Mikrobiologi Klinik.
PAMKI sebagai organisasi profesi berdiri 15 Februari 1986 di Bandung, bersifat ilmiah dan bertujuan menghimpun segenap potensi ahli Mikrobiologi Klinik untuk mengembangkan dan memanfaatkan Mikrobiologi bagi penanganan penyakit infeksi, dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia khususnya dan manusia pada umumnya.
Selain itu, PAMKI juga berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan anggota organisasi melalui seminar, simposium, pelatihan dan sebagainya. PAMKI terus berperan aktif walaupun yang diketahui masyarakat tentang mikrobiologi klinik mungkin sebatas penunjang medik seperti pemeriksaan laboratorium.
Namun, ketika memasuki pandemi Covid-19, bidang Mikrobiologi Klinik justru berperan sebagai pengarah bahkan penentu kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah, seperti menentukan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta program vaksinasi.
Baca juga: UI dan Coventry University akan Berkolaborasi Kembangkan Pendidikan Internasional
Dalam perkembangan situasi pandemi yang memunculkan berbagai varian baru dari virus SARS-Cov-2, menjadi tantangan bagi bidang ilmu terkait infeksi dan Mikrobiologi Klinik, agar dapat memprediksi, mencegah, serta menekan laju mutasi dan penyebaran virus yang meresahkan masyarakat.
Pemerintah sangat mendukung perkembangan bidang keilmuan ini, antara lain melalui sarana pemeriksaan Antigen dan PCR, sehingga masyarakat pun semakin merasakan peran bidang Mikrobiologi Klinik.
Dalam perjalanannya memang muncul kendala, seperti dikatakan Wani, “Tidak hanya dalam pengobatan, tetapi edukasi ke masyarakat karena masyarakat belum sepenuhnya memahami proses pengobatan yang memerlukan waktu dan kedisiplinan," katanya.
Kondisi demikian memang memerlukan kerja sama dari semua pihak, karena kesadaran memperhatikan pencegahan penyakit belum merata di masyarakat.
Salah satu contoh kerjasama yang baik dengan masyarakat adalah saat PAMKI Cabang Bali berkolaborasi dengan satu rumah sakit melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terlebih di saat Pandemi melalui program menjaga kebersihan tangan guna mencegah penyebaran dan penularan infeksi.
"Tidak hanya itu, banyak Fakultas Kedokteran berbagai perguruan tinggi menggandeng PAMKI untuk menggelar berbagai simposium, maupun seminar ataupun webinar," pungkasnya.
(nnz)
Lihat Juga :