Pentingnya Kemampuan Literasi di Era Transformasi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pesatnya perkembangan di dunia digital tentu mempunyai dua sisi, baik negatif maupun positif. Karenanya, perlu kemampuan literasi digital yang mumpuni agar teknologi internet bisa digunakan secara bijaksana untuk berbagai kepentingan.
Hal itu diungkap Dave Akbarshah F. Laksono, Anggota Komisi I DPR dalam webinar bertema "Ngobrol Bareng Legislator" yang digelar Kominfo, Selasa (24/5/2022).
Kemampuan literasi di era digital diharapkan bisa dimiliki seluruh lapisan masyarakat agar bisa beradaptasi menggunakan internet dengan bijak dan sehat. Mulai dari pelajar, mahasiswa , para pelaku UMKM, kepala daerah, legislator, hingga politisi.
"Di era transformasi digital ini, kita sangat perlu yang namanya personal branding, terutama untuk kepentingan usaha dan program kita. Termasuk di dunia pendidikan juga sangat penting," tutur Dave.
Personal branding di bidang UMKM, kata Dave, penting dilakukan untuk mempengaruhi seseorang mengenai produk kita. Selain itu juga untuk meningkatkan prestise, mendapat pengakuan, serta mencapai tujuan berupa tingginya angka penjualan.
Kendati pihak luar yang akan menilai hasil personal branding,katanya, namun formulasi mengenai personal branding harus tetap dilakukan dari pihak internal pelaku usaha. Maka dari itu, pentingnya memanfaatkan teknologi untuk visualisasi personal branding.
Sementara itu, Semuel Abrijani Pengerapan, Dirjen APTIKA Kominfo mengatakan, masyarakat harus memanfaatkan teknologi digital dengan bijak, produktif, dan menggunakannya secara tepat.
Dia menyebut, berdasarkan data terbaru tahun 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta. Angka ini meningkat sebesar 2,1 juta pengguna dari tahun sebelumnya.
Hal itu diungkap Dave Akbarshah F. Laksono, Anggota Komisi I DPR dalam webinar bertema "Ngobrol Bareng Legislator" yang digelar Kominfo, Selasa (24/5/2022).
Kemampuan literasi di era digital diharapkan bisa dimiliki seluruh lapisan masyarakat agar bisa beradaptasi menggunakan internet dengan bijak dan sehat. Mulai dari pelajar, mahasiswa , para pelaku UMKM, kepala daerah, legislator, hingga politisi.
"Di era transformasi digital ini, kita sangat perlu yang namanya personal branding, terutama untuk kepentingan usaha dan program kita. Termasuk di dunia pendidikan juga sangat penting," tutur Dave.
Personal branding di bidang UMKM, kata Dave, penting dilakukan untuk mempengaruhi seseorang mengenai produk kita. Selain itu juga untuk meningkatkan prestise, mendapat pengakuan, serta mencapai tujuan berupa tingginya angka penjualan.
Kendati pihak luar yang akan menilai hasil personal branding,katanya, namun formulasi mengenai personal branding harus tetap dilakukan dari pihak internal pelaku usaha. Maka dari itu, pentingnya memanfaatkan teknologi untuk visualisasi personal branding.
Sementara itu, Semuel Abrijani Pengerapan, Dirjen APTIKA Kominfo mengatakan, masyarakat harus memanfaatkan teknologi digital dengan bijak, produktif, dan menggunakannya secara tepat.
Dia menyebut, berdasarkan data terbaru tahun 2022, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta. Angka ini meningkat sebesar 2,1 juta pengguna dari tahun sebelumnya.