11 Peneliti IPB University Temukan Obat Herbal Atasi Perut Buncit

Minggu, 29 Mei 2022 - 12:12 WIB
loading...
11 Peneliti IPB University Temukan Obat Herbal Atasi Perut Buncit
Tim riset IPB yang dipimpin Prof Dyah Iswantini Pradono, berhasil menemukan obat herbal untuk mengatasi obesitas. Foto/Dok/Humas IPB
A A A
JAKARTA - Timbunan lemak berlebih atau kegemukan hingga kini masih menjadi masalah serius. Pasalnya, jika status kegemukan beralih menjadi obesitas , hal ini dapat menimbulkan komplikasi penyakit serius.

Komplikasi yang akan dihadapi oleh penderita obesitas dapat berupa hipertensi, hiperlipidemia, kanker, diabetes, kelainan jantung, gangguan pernafasan, dan kelainan sendi pada penderita usia lanjut.



Tim riset yang dipimpin oleh Prof Dyah Iswantini Pradono, berhasil menemukan obat herbal untuk mengatasi obesitas yaitu kombinasi ekstrak dari asam gelugur dan rimpang kunci pepet.

“Bangsa kita (Indonesia) sejak lama sudah mengenal rimpang-rimpangan sebagai obat tradisional atau jamu. Kami menggunakan komoditas lokal sebagai wujud mengembangkan produk dalam negeri,” tuturnya.

Berdasarkan hasil penelitiannya, Prof Dyah menemukan formula baru dari kombinasi ekstrak asam gelugur dan kunci pepet untuk mengatasi perut buncit. Kombinasi kedua ekstrak tersebut berhasil menjadi dosis terbaik dalam menurunkan bobot badan.



Sementara itu, Dr Novriyandi Hanif menjelaskan bahwa kunci pepet mengandung senyawa aktif kelompok kalkon flavokawain. Senyawa tersebut dapat berpotensi sebagai anti obesitas. Menurutnya, kombinasi senyawa aktif pada tumbuhan kunci pepet (flavokawain) dan senyawa aktif pada asam gelugur (HCA) akan menghasilkan efek anti obesitas yang luar biasa dan dapat meluruhkan lemak khususnya pada area perut.

Prof Dyah mengklaim bahwa obat ini tidak akan memberi efek samping karena kedua bahan tersebut sudah melalui pengujian toksisitas. “Selain memiliki dampak dalam meluruhkan lemak berlebih, penggunaan produk ini sudah melalui uji toksisitas yang menunjukkan hasil tidak adanya efek samping,” ujarnya.

Dosen IPB University itu menjelaskan, uji toksisitas merupakan pengujian untuk mendeteksi efek toksik pada produk yang diuji. Pengujian ini bertujuan untuk menentukan batas keamanan suatu bahan sehingga batas penggunaan obat dapat ditentukan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2071 seconds (0.1#10.140)