Rektor IPB Sediakan Beasiswa Jalur Khusus bagi Anak Petani Kopi Cibulao Bogor

Rabu, 01 Juni 2022 - 22:18 WIB
loading...
Rektor IPB Sediakan Beasiswa Jalur Khusus bagi Anak Petani Kopi Cibulao Bogor
Rektor IPB University Prof Arif Satria panen kopi konservasi di Kampung Cibulao, Desa Tugu Utara, Kabupaten Bogor. Foto/Dok/IPB
A A A
JAKARTA - Rektor IPB University Prof Arif Satria berkesempatan panen kopi konservasi di Kampung Cibulao, Desa Tugu Utara, Kabupaten Bogor.

Kopi Cibulao merupakan produk hasil binaan Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University.



Dr Ernan Rustiadi, Kepala LPPM IPB University mengatakan, pengabdian kepada masyarakat petani kopi Cibulao telah dimulai sejak 2015. Ia menyebut, P4W IPB University secara konsisten membina dan mendampingi petani untuk menghasilkan kopi terbaik.

Cita rasa kopi asli Bogor ini pernah dinobatkan sebagai juara pertama kopi robusta terbaik nasional pada Kontes Kopi Spesial Indonesia tahun 2016. Padahal, diakui para petani, awalnya mereka sebagai perambah hutan, kini bertransformasi menjadi petani kopi.

“Setelah juara, kopi Cibulao langsung melesat, menjadi terkenal dan begitu populer. Tadinya di sini petani hanya menjual cherry, sekarang sudah mampu mengelola jadi green bean, roasted bean, hingga bubuk kopi. Bahkan generasi berikutnya sudah bisa menjadi barista, serta saat ini memiliki dua kafe. Alhamdulillah Kopi Cibulao kini menjadi kopi termahal di Bogor,” sebut Dr Ernan.



Ia mengatakan, hal itu menjadi bukti bahwa pendampingan yang selama ini dilakukan, telah terasa manfaatnya. Upaya IPB University itu tidak sendiri, melainkan dibantu oleh konsorsium puncak, beberapa pemilik cafe, dan dukungan pemerintah daerah terutama Dinas Pertanian Kabupaten Bogor.

Selain itu, Prof Arif Satria dalam kesempatan itu mengatakan, pencapaian ini merupakan satu simbol dari proses panjang yang dilakukan P4W selama ini. Menurutnya, dalam mengelola alam, tidak sekadar mengelola flora dan fauna. Namun yang terpenting adalah mengelola sumber daya manusia.

“Keberhasilan kita mendampingi, berdialog, bisa bersama masyarakat itulah poin penting yang luar biasa. Kita tidak bisa menyelesaikan masalah alam di Indonesia, tanpa kita mengelola orang-orang disekitarnya,” sebut Prof Arif.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1611 seconds (0.1#10.140)