Nadiem Luncurkan Program Praktisi Mengajar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Program Praktisi Mengajar sebagai bagian dari Merdeka Belajar Episode Ke-20. Program ini mengundang para ahli di dunia industri untuk membagikan pengetahuannya di perguruan tinggi.
Pada berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo mendukung upaya-upaya transformatif yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Saya berikan mahasiswa kesempatan untuk belajar kepada siapa saja, di mana saja. Sesuai dengan yang sering disampaikan oleh Mendikbudristek mengenai Kampus Merdeka dan juga Merdeka Belajar,” pesan Presiden RI dalam video yang ditayangkan pada peluncuran Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh: Praktisi Mengajar, di Jakarta, Jumat (3/6/2022).
Sejalan dengan arahan Presiden RI, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyerukan bahwa perguruan tinggi Indonesia harus bertransformasi, harus bergerak lebih cepat agar bisa melompat ke masa depan.
“Sekarang sudah bukan lagi waktunya mengejar ketertinggalan, tetapi Indonesia harus berada di garis depan dan memimpin kemajuan dunia,” kata Mendikbudristek mengawali pemaparannya, melalui siaran pers.
Baca juga: UGM Dirikan Prodi Magister Kecerdasan Artifisial, Sediakan Fasilitas Supercomputer
Mendikbudristek menyatakan, masih ada tantangan yang cukup besar dalam sistem pendidikan tinggi kita, khususnya berkaitan dengan tingkat kesiapan lulusan perguruan tinggi untuk terjun di dunia kerja. “Ini sebenarnya permasalahan yang sudah cukup lama terjadi. Sekarang kami benar-benar mengambil langkah nyata untuk mengatasinya,” sebut Menteri Nadiem.
Mendikbudristek menjelaskan secara sederhana bahwa jika pada program Kampus Merdeka, mahasiswa yang dikirim ke luar kampus untuk memperoleh pengalaman kerja, maka pada program Praktisi Mengajar, para ahli di dunia industri yang justru datang ke dalam kampus untuk membagikan pengalaman praktisnya.
“Kita ingin para praktisi yang hebat-hebat di dunia industri mau datang ke kampus dan membagikan pengetahuannya pada para mahasiswa dan dosen. Melalui kolaborasi antara praktisi dan dosen, kita juga ingin menghadirkan ruang pembelajaran yang lebih kolaboratif dan partisipatif,” ujar Mendikbudristek.
Baca juga: Telkom University Kembali Jadi PTS Terbaik versi THE AUR 2022
Pada berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo mendukung upaya-upaya transformatif yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Saya berikan mahasiswa kesempatan untuk belajar kepada siapa saja, di mana saja. Sesuai dengan yang sering disampaikan oleh Mendikbudristek mengenai Kampus Merdeka dan juga Merdeka Belajar,” pesan Presiden RI dalam video yang ditayangkan pada peluncuran Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh: Praktisi Mengajar, di Jakarta, Jumat (3/6/2022).
Sejalan dengan arahan Presiden RI, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyerukan bahwa perguruan tinggi Indonesia harus bertransformasi, harus bergerak lebih cepat agar bisa melompat ke masa depan.
“Sekarang sudah bukan lagi waktunya mengejar ketertinggalan, tetapi Indonesia harus berada di garis depan dan memimpin kemajuan dunia,” kata Mendikbudristek mengawali pemaparannya, melalui siaran pers.
Baca juga: UGM Dirikan Prodi Magister Kecerdasan Artifisial, Sediakan Fasilitas Supercomputer
Mendikbudristek menyatakan, masih ada tantangan yang cukup besar dalam sistem pendidikan tinggi kita, khususnya berkaitan dengan tingkat kesiapan lulusan perguruan tinggi untuk terjun di dunia kerja. “Ini sebenarnya permasalahan yang sudah cukup lama terjadi. Sekarang kami benar-benar mengambil langkah nyata untuk mengatasinya,” sebut Menteri Nadiem.
Mendikbudristek menjelaskan secara sederhana bahwa jika pada program Kampus Merdeka, mahasiswa yang dikirim ke luar kampus untuk memperoleh pengalaman kerja, maka pada program Praktisi Mengajar, para ahli di dunia industri yang justru datang ke dalam kampus untuk membagikan pengalaman praktisnya.
“Kita ingin para praktisi yang hebat-hebat di dunia industri mau datang ke kampus dan membagikan pengetahuannya pada para mahasiswa dan dosen. Melalui kolaborasi antara praktisi dan dosen, kita juga ingin menghadirkan ruang pembelajaran yang lebih kolaboratif dan partisipatif,” ujar Mendikbudristek.
Baca juga: Telkom University Kembali Jadi PTS Terbaik versi THE AUR 2022