Raih Kesempatan Emas Magang di Mercedes-Benz Inggris, Mahasiswa ITS Bagikan Pengalamannya

Rabu, 08 Juni 2022 - 10:57 WIB
loading...
Raih Kesempatan Emas...
Muhammad Rakha Wirayuda (kiri tengah) mahasiswa ITS yang magang di Mercedes-Benz, Inggris. Foto/Tangkap layar laman ITS.
A A A
JAKARTA - Sebagai ajang untuk mengembangkan diri dan memperluas pengalaman, Muhammad Rakha Wirayuda mendapatkan kesempatan emas untuk melakukan magang internasional. Mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (MB ITS ) ini memperoleh pengalaman untuk menjalani magang di Mercedes-Benz , Inggris.

Sebelum Rakha memijakkan kaki di negara dengan julukan The Black Country, ia mendapatkan bekal materi dari Prof Benny Tjahjono, dosen pendampingnya di Inggris. Adjunct professor Departemen MB ITS ini membagikan materi bernama teori pemimpin pasar. “Materi tersebut penting untuk menganalisa permasalahan di Mercedes-Benz,” ujar mahasiswa angkatan 2020 ini, dilansir dari laman ITS, Rabu (8/6/2022).

Baca: Kisah Rein, Masuk Unpad di Usia Belia Kini Jadi Wisudawan Termuda

Teori pemimpin pasar yang diusung oleh Michael Treacy dan Fred Wiersema dalam buku berjudul The Discipline of Market Leaders ini menjelaskan bahwa perusahaan tidak dapat menjadi segalanya bagi semua orang. Maka dari itu, perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain.

Rakha menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek keunggulan kompetitif perusahaan yang disebutkan pada buku tersebut. Pertama, keunggulan operasional yang menawarkan produk atau jasa handal kepada konsumen dengan harga terjangkau. Selanjutnya, kepemimpinan produk yang berkompetisi di pasar melalui kecanggihan dan merek. Serta kedekatan pada konsumen dengan memberikan solusi terbaik kepada mereka.

Usai mempelajari ilmu tersebut, menurut Rakha, kini perusahaan harus memiliki minimal dua keunggulan kompetitif untuk mempermudah persaingan mereka di pasar. “Saat ini, pasar maupun perusahaan sedang mengalami era disrupsi yang mengharuskan siap untuk berubah,” ulasnya.

Di sisi lain, Rakha dapat mengembangkan jiwa kepemimpinannya melalui program Global Leadership Aspire Program (GLAP) yang diselenggarakan oleh Coventry University, Inggris. Karena melalui program ini ia mendapat wawasan baru dari berbagai pembicara yang sukses dalam kewirausahaan dan bisnis. “Mulai dari pendiri berbagai bisnis, alumni Coventry, hingga berbagai orang lainnya,” terangnya.

Pada dasarnya program bertujuan memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berpikir secara luas agar menjadi suatu cita-cita maupun solusi guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Uniknya, program ini mendatangkan mahasiswa di berbagai negara lainnya. Sehingga, tercipta sesi diskusi dinamis karena adanya pandangan yang beragam.

Baca juga: Salut, Kisah Mahasiswa Afrika Berjuang Keras untuk Jadi Lulusan Terbaik UMM

Mahasiswa program international undergraduate program (IUP) ini selalu merasa tertantang untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dialami oleh Mercedes-Benz. Selama magang, Rakha mengaku bahwa terdapat pandangan untuk menganggap semua orang itu sama. Seperti halnya pada staf Mercedes-Benz yang dinilai sama karena tidak memandang umur maupun background setiap orang.

Terakhir, Rakha berterima kasih kepada ITS, khususnya MB ITS karena telah memberikan kesempatan emas tersebut kepadanya. Ia berharap kegiatan ini dapat ditiru maupun ditingkatkan lagi oleh mahasiswa ITS lainnya. “Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk terus menuntut ilmu dan berani melakukan internasionalisasi,” tutupnya dengan penuh harap
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
ITS Buka 2 Jalur Baru...
ITS Buka 2 Jalur Baru di Seleksi Mandiri 2025, Masuk Lebih Mudah? Tanpa Tes Tulis
Targetkan 50.000 Peserta,...
Targetkan 50.000 Peserta, Pemerintah Siapkan Program Magang Nasional
Kuliah di Mana Cak Lontong?...
Kuliah di Mana Cak Lontong? Komedian yang Ditunjuk sebagai Komisaris Ancol
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
Kisah Haru Pasutri Raih...
Kisah Haru Pasutri Raih Gelar Doktor Bareng di ITS, Sempat Hadapi Kebutaan
13 Rektor ITS dari Masa...
13 Rektor ITS dari Masa ke Masa, Dokter, Militer, hingga yang Diangkat Jadi Menteri
Raja Charles III Tidak...
Raja Charles III Tidak Percaya Sama Sekali pada Pangeran Harry, Hubungan Kian Memburuk
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Inggris: Ekspor Komponen...
Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza
Rekomendasi
Jonatan Christie dan...
Jonatan Christie dan Chico Wardoyo Tinggalkan Pelatnas, Pilih Jalur Profesional
Profil Revolusioner...
Profil Revolusioner India Mahatma Gandhi: Pemberontak yang Tak Pernah Meneriakkan Perang
4 Ayat Terakhir Surat...
4 Ayat Terakhir Surat Al Hasyr Arab, Latin dan Manfaatnya
Jonatan Christie dan...
Jonatan Christie dan Chico Aura Tinggalkan Pelatnas, PBSI: Ini Bukan Perpisahan
Perkuat Perekonomian...
Perkuat Perekonomian Daerah melalui Perayaan Waisak di Candi Borobudur
Prodia dan AdMedika...
Prodia dan AdMedika Kolaborasi Tingkatkan Digitalisasi Layanan Kesehatan
Berita Terkini
UUM dan Uhamka Perpanjang...
UUM dan Uhamka Perpanjang Kerja Sama Strategis Bidang Pendidikan
Daftar Gaji PPPK 2025...
Daftar Gaji PPPK 2025 Golongan 1 hingga 17, Cek Nominal Terbaru di Sini
Darunnajah Hadirkan...
Darunnajah Hadirkan Akademisi Dunia dalam ICOP 2025
4 Perbedaan PNS Pusat...
4 Perbedaan PNS Pusat dan Daerah, Gajinya Besaran Mana?
Libatkan BEM, Kemendiktisaintek...
Libatkan BEM, Kemendiktisaintek Luncurkan Program Mahasiswa Berdampak
5 Sekolah Kedinasan...
5 Sekolah Kedinasan Semi Militer untuk Jadi Calon PNS, Nomor 1 Ahli Intelijen
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved