Kemendikbudristek Gencarkan Edukasi Turunkan Angka Balita Kurang Gizi
loading...

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Foto/Dok/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 mencatat, terdapat 24,4 persen Balita di Indonesia mengalami kekurangan gizi ( stunting ). Artinya, satu dari empat balita mengalami permasalahan gizi kronis.
Menanggapi hal itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggandeng PT. Abbott Products Indonesia mendukung program pendidikan kesehatan dan nutrisi dalam upaya penurunan stunting di Indonesia.
Baca juga: Ini Alasan Utama Kenapa Jurusan Kedokteran Banyak Peminatnya
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Muhammad Hasbi mengatakan, hal itu sesuai dengan program pemerintah yang telah menentukan target prevalensi stunting pada angka 14 persen di tahun 2024 mendatang.
Hasbi menambahkan, Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengukuran tumbuh-kembang secara teratur, intervensi gizi yang tepat, dan pemberdayaan institusi PAUD.
Menanggapi hal itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggandeng PT. Abbott Products Indonesia mendukung program pendidikan kesehatan dan nutrisi dalam upaya penurunan stunting di Indonesia.
Baca juga: Ini Alasan Utama Kenapa Jurusan Kedokteran Banyak Peminatnya
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Muhammad Hasbi mengatakan, hal itu sesuai dengan program pemerintah yang telah menentukan target prevalensi stunting pada angka 14 persen di tahun 2024 mendatang.
Hasbi menambahkan, Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengukuran tumbuh-kembang secara teratur, intervensi gizi yang tepat, dan pemberdayaan institusi PAUD.
Lihat Juga :