Cerita Hesti, Putri Buruh Jahit yang Lulus Cum Laude dari UNY

Selasa, 28 Juni 2022 - 16:36 WIB
loading...
Cerita Hesti, Putri Buruh Jahit yang Lulus Cum Laude dari UNY
Mahasiswi UNY Hesti Wulandari bersama dengan orang tuanya. Foto/Tangkap layar laman UNY.
A A A
JAKARTA - Kisah inspiratif kali ini datang dari mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ). Hesti Wulandari yang merupakan anak dari orang tua yang berprofesi buruh jahit ini berhasil lulus dari UNY dengan predikat Cum Laude .

Ketika menjalani proses wisuda secara daring dari rumah kontrakannya di Dusun Kemanteren II Semawung, Bagelen, Purworejo, kedua orang tua Hesti yakni Agus Siswanto dan Mimin Jeminten tak kuasa menahan haru.

Mereka tidak hanya bisa membawa anaknya menempuh pendidikan tinggi hingga akhir, namun mereka juga patut bangga karena mahasiswi program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNY itu lulus dengan IPK 3,87 berpredikat Cum Laude.

Baca: Mahasiswi UNS Ini Tekuni Dunia Balap Rally, Beragam Prestasi Berhasil Diraih

Agus Siswanto berkisah, anak bungsunya sejak masih duduk di bangku SMK memang sudah dipersiapkan untuk studi lanjut dengan mengikuti les mata pelajaran.

“Awalnya anak saya ingin masuk ke STAN bagian pajak seperti kesukaannya, namun karena bukan rezekinya maka tidak diterima,” kata Agus, dikutip dari laman UNY, Selasa (28/6/2022). Akhirnya atas saran dari istrinya, Hesti mendaftar lewat jalur SBMPTN di UNY dan diterima.

Pada awalnya, biaya kuliah menjadi kerisauan Agus dan Mimin. Namun dengan adanya beasiswa Bidikmisi -yang sekarang dinamai KIP Kuliah- bagi siswa yang pandai namun dari keluarga kurang mampu, keluarga ini pun merasa tertolong.

Hesti Wulandari mengatakan, informasi Bidikmisi didapatkan dari para gurunya. Alumni SMKN 7 Purworejo itu mencari sendiri informasi tentang beasiswa ini karena mayoritas alumni sekolahnya memilih bekerja dan jarang yang menempuh studi lanjut.

Hesti juga mengurus sendiri surat-surat yang diperlukan hingga memperoleh akses beasiswa Bidikmisi. Gadis kelahiran 26 Januari 2002 tersebut memilih pendidikan akuntansi UNY sebagai pilihan pertama, kemudian Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Tidar Magelang.

Menurut Mimin Jeminten, dia memilihkan putri bungsunya di Pendidikan Akuntansi karena Hesti menyerahkan pada ibunya untuk memilihkan jurusan dalam SBMPTN.

“Dalam bayangan saya Pendidikan Akuntansi akan menjadi guru di SMK dimana mengajarkannya relatif lebih mudah karena siswanya sudah dewasa. Berbeda dengan mengajar sekolah di bawahnya seperti SMP atau SD,” ungkap Mimin.

Doa seorang ibu yang mujarab, Hesti pun diterima pada pilihan pertamanya di SBMPTN. Selama kuliah di UNY Hesti Wulandari juga aktif dalam beberapa unit kegiatan mahasiswa di antaranya UKM Rekayasa Teknologi, UKM Panahan, dan UKM Al Fatih Fakultas Ekonomi. “Indeks prestasi saya tertinggi pernah mencapai 4,00 saat semester 7,” katanya.

Hesti pun membagikan kiat untuk meraih indeks prestasi setinggi itu. Yakni selalu mengerjakan tugas, baik setelah kuliah atau di sela-sela waktu beraktivitas dalam UKM. Kemudian belajar dengan disiplin. Terutama saat mau ujian dan memperhatikan saat dosen mengajar di kelas.

Baca juga: Beasiswa LPDP Tahap 2 Dibuka 4 Juli 2022, Ini Link Pendaftarannya

Menurut orang tuanya, sejak kecil putri bungsu mereka memang sudah terlihat kepandaiannya sehingga diterima sekolah di SD pada usia 4,5 tahun. Pada usia semuda itu Hesti dapat mengikuti pembelajaran di SD dengan lancar bahkan selalu masuk 3 besar kelas.

Saat SMP Hesti juga masuk dalam peringkat 5 besar nilai EBTANAS di sekolahnya. Saat di bangku SMK, Hesti selalu menduduki peringkat pertama. Bahkan berhasil meraih nilai sempurna 100 pada nilai Ujian Nasional SMK mata pelajaran matematika.

Kedepannya, Hesti ingin studi lanjut S2 mengambil Magister Akuntansi melalui jalur beasiswa LPDP. Agus Siswanto dan Mimin Jeminten berharap agar cita-cita putri bungsunya tersebut dapat terlaksana karena sebagai buruh jahit mereka tidak mempunyai dana cukup sehingga mengandalkan pada beasiswa dari pemerintah.

“Jangan sampai anak kami hanya menjadi buruh seperti orang tuanya, harus lebih baik,” kata Agus Siswanto yang diamini istrinya. Kakak kandung Hesti, Oktavia Anggraini juga telah bergelar sarjana dari salah satu perguruan tinggi di Jakarta atas biaya sendiri dengan bekerja pada perusahaan kontraktor di Jakarta Timur.

Prestasi ini merupakan salah satu komitmen UNY dalam sustainable development goals pada bidang pendidikan bermutu, pengentasan kemiskinan, dan gender.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1964 seconds (0.1#10.140)