Kisah Inspiratif M Rizal Alumnus Unair Raih Beasiswa LPDP di Cornell University AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mochammad Rizal adalah seorang Ahli Gizi di Indonesia sekaligus Alumnus S1 Gizi Universitas Airlangga (Unair) 2018. Ia juga dikenal sebagai selebgram yang kerap membagikan konten edukasi gizi di media sosialnya terutama Instagram.
Dikutip dari laman resmi Unair, Rabu (6/7/2022), saat ini ia sedang menempuh pendidikan S2 di Cornel University. Sosok yang dikenal melalui akun Instagaram @Rizalnutritionist ini mendapat beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan RI.
Saat ini ia sedang menjalani pendidikan Master in Nutrional Science dengan spesialisasi Human Nutrition Evidence for Policy Making atau pembuat kebijakan gizi.
Alasan ia mengambil jurusan tersebut karena menurutnya tidak akan berjalan optimal jika edukasi saja tanpa dukungan kebijakan.
"Semua harus jalan bareng-bareng dan punya visi yang sama buat nyelesain masalah gizi di Indonesia, termasuk kegemukan dan obesitas," kata Rizal seperti dikutip dari akun sosial medianya.
Awal cerita perjuangan mendapatkan LPDP, ia mengatakan pernah gagal berkali-kali. Dari masa menyiapkan berkas pendaftaran universitas maupun beasiswa.
Selanjutnya ia memutuskan kursus intensif tiga bulan sebelum berangkat ke Amerika Serikat. "Setelah dinyatakan lolos dan diterima pun masih lumayan struggle dan harus beradaptasi dengan berbagai macam perbedaan antara studi di Indonesia dan di USA," ucap pria kelahiran Jombang itu.
Meskipun telah lolos persyaratan bahasa, Rizal belum bisa langsung tune in perkuliahan. Ia harus beradaptasi beberapa bulan agar memahami penjelasan profesor.
“Tak hanya itu, saya juga harus settle dengan lingkungan sekitar. Seperti makanan, tempat ibadah, dan cuaca subtropis dengan suhu yang sangat ekstrim," ujarnya.
Beberapa tantangan yang dilewati sangat ia syukuri setelah mendapat beberapa penolakan beasiswa lain.
Selebgram dengan 115 ribu pengikut ini bercerita, Amerika Serikat merupakan salah satu negara teratas dalam pendidikan perguruan tinggi, dan Cornell University termasuk salah satu deretan kampus Ivy League yang terkenal dengan keberagaman mahasiswanya.
“Para profesornya banyak yang terlibat dalam program-program internasional seperti WHO, World Bank, UNICEF, dll. Hal ini tentu saja sangat bagus bagi saya sebagai mahasiswa, karena bisa mendapatkan eksposur dan pengalaman dari beliau-beliau," ujar Rizal.
Selanjutnya, Rizal yang tergabung dalam Sport Nutritionist Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur bercita-cita bisa berkontribusi di program-program gizi di Indonesia.
Tetapi bukan sebagai menteri kesehatan karena menurutnya cakupannya terlalu luas.
“Mungkin bisa terlibat di WHO, Nutrition International, Kementerian Kesehatan, Bappenas, atau yang semacamnya. Setelah itu saya ingin mengabdikan diri untuk mengajar," ujarnya.
Dikutip dari laman resmi Unair, Rabu (6/7/2022), saat ini ia sedang menempuh pendidikan S2 di Cornel University. Sosok yang dikenal melalui akun Instagaram @Rizalnutritionist ini mendapat beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan RI.
Saat ini ia sedang menjalani pendidikan Master in Nutrional Science dengan spesialisasi Human Nutrition Evidence for Policy Making atau pembuat kebijakan gizi.
Alasan ia mengambil jurusan tersebut karena menurutnya tidak akan berjalan optimal jika edukasi saja tanpa dukungan kebijakan.
"Semua harus jalan bareng-bareng dan punya visi yang sama buat nyelesain masalah gizi di Indonesia, termasuk kegemukan dan obesitas," kata Rizal seperti dikutip dari akun sosial medianya.
Awal cerita perjuangan mendapatkan LPDP, ia mengatakan pernah gagal berkali-kali. Dari masa menyiapkan berkas pendaftaran universitas maupun beasiswa.
Selanjutnya ia memutuskan kursus intensif tiga bulan sebelum berangkat ke Amerika Serikat. "Setelah dinyatakan lolos dan diterima pun masih lumayan struggle dan harus beradaptasi dengan berbagai macam perbedaan antara studi di Indonesia dan di USA," ucap pria kelahiran Jombang itu.
Meskipun telah lolos persyaratan bahasa, Rizal belum bisa langsung tune in perkuliahan. Ia harus beradaptasi beberapa bulan agar memahami penjelasan profesor.
“Tak hanya itu, saya juga harus settle dengan lingkungan sekitar. Seperti makanan, tempat ibadah, dan cuaca subtropis dengan suhu yang sangat ekstrim," ujarnya.
Beberapa tantangan yang dilewati sangat ia syukuri setelah mendapat beberapa penolakan beasiswa lain.
Selebgram dengan 115 ribu pengikut ini bercerita, Amerika Serikat merupakan salah satu negara teratas dalam pendidikan perguruan tinggi, dan Cornell University termasuk salah satu deretan kampus Ivy League yang terkenal dengan keberagaman mahasiswanya.
“Para profesornya banyak yang terlibat dalam program-program internasional seperti WHO, World Bank, UNICEF, dll. Hal ini tentu saja sangat bagus bagi saya sebagai mahasiswa, karena bisa mendapatkan eksposur dan pengalaman dari beliau-beliau," ujar Rizal.
Selanjutnya, Rizal yang tergabung dalam Sport Nutritionist Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur bercita-cita bisa berkontribusi di program-program gizi di Indonesia.
Tetapi bukan sebagai menteri kesehatan karena menurutnya cakupannya terlalu luas.
“Mungkin bisa terlibat di WHO, Nutrition International, Kementerian Kesehatan, Bappenas, atau yang semacamnya. Setelah itu saya ingin mengabdikan diri untuk mengajar," ujarnya.
(mpw)