Mahasiswa ITS Rancang Bantu.Ind, Aplikasi untuk Penyedia Jasa Harian
loading...
A
A
A
Dalam hal mekanisme transaksi antar pengguna dan partner, pengguna akan lebih dulu melihat tarif yang ditetapkan oleh partner. Jika dari pihak pengguna ingin mengubah tarif jasa yang ditetapkan, maka pengguna dapat berdiskusi dengan partner perihal tersebut. “Dengan adanya alur ini, diharapkan dapat membuat kesepakatan adil dan menguntungkan kedua pihak,” imbuhnya.
Adapun arti nama Bantu.Ind, yang jika dipecah terdapat dua kata. Yaitu Bantu yang artinya membantu, dan Ind yang berarti Indonesia. Maka secara harfiah, aplikasi ini memiliki arti ‘Membantu Indonesia’. Hal ini pun sejalan dengan tujuan perancangan aplikasi, yakni membantu pemasukan masyarakat pekerja Indonesia di masa pandemi.
Adi mengakui, Bantu.Ind masih perlu banyak pengembangan lebih lanjut. Hal ini meliputi aplikasi yang masih tahap prototipe, sehingga perlu adanya simulasi pemrograman agar terbukti dapat berfungsi dengan baik. “Kita masih mendalami bagaimana cara mengembangkan Bantu.Ind dalam sisi coding karena kurangnya keahlian tersebut,” ungkap Adi.
Terakhir, Adi menambahkan bahwa ia bersama rekan-rekannya yakni Bagas Paramarta Rofi’, Asyifa Darin Asia, Titus Vanadio, dan Henry Ageng Magrifan mempersiapkan prototipe aplikasi Bantu.Ind ini selama kurang dari dua bulan. Selain itu, melalui inovasi aplikasi Bantu.Ind, tim mahasiswa ini pun telah berhasil mendapatkan gelar Juara 2 dalam International Youth Business Competition 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), beberapa waktu lalu.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Cak Lontong, Komedian Lulusan ITS Ditunjuk Jadi Ketua Timses Pramono-Rano
Adapun arti nama Bantu.Ind, yang jika dipecah terdapat dua kata. Yaitu Bantu yang artinya membantu, dan Ind yang berarti Indonesia. Maka secara harfiah, aplikasi ini memiliki arti ‘Membantu Indonesia’. Hal ini pun sejalan dengan tujuan perancangan aplikasi, yakni membantu pemasukan masyarakat pekerja Indonesia di masa pandemi.
Adi mengakui, Bantu.Ind masih perlu banyak pengembangan lebih lanjut. Hal ini meliputi aplikasi yang masih tahap prototipe, sehingga perlu adanya simulasi pemrograman agar terbukti dapat berfungsi dengan baik. “Kita masih mendalami bagaimana cara mengembangkan Bantu.Ind dalam sisi coding karena kurangnya keahlian tersebut,” ungkap Adi.
Terakhir, Adi menambahkan bahwa ia bersama rekan-rekannya yakni Bagas Paramarta Rofi’, Asyifa Darin Asia, Titus Vanadio, dan Henry Ageng Magrifan mempersiapkan prototipe aplikasi Bantu.Ind ini selama kurang dari dua bulan. Selain itu, melalui inovasi aplikasi Bantu.Ind, tim mahasiswa ini pun telah berhasil mendapatkan gelar Juara 2 dalam International Youth Business Competition 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), beberapa waktu lalu.
Lihat Juga: Riwayat Pendidikan Cak Lontong, Komedian Lulusan ITS Ditunjuk Jadi Ketua Timses Pramono-Rano
(nnz)