Jumlah Pendaftar PPDB 2022 Meningkat Drastis, SMKN Makin Diminati Siswa
loading...
A
A
A
BANDUNG - Bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri ( SMKN ) semakin diminati siswa di Jawa Barat. Hal ini terbukti dari jumlah siswa yang mendaftar ke SMKN di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 yang meningkat drastis.
Kepala Bidang Pengembangan SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Edy Purwanto, mengatakan pada PPDB 2022 jumlah siswa yang diterima di SMKN naik drastis hingga 8.401 siswa dibandingkan PPDB 2021.
"Dari 10 jalur di PPDB 2022 ini, pendaftar yang diterima ke SMKN sebanyak 112.325 siswa. Sedangkan pada 2021 lalu sebanyak 103.924 siswa. Artinya, ada selisih 8.401," ungkap Edy Purwanto, Selasa (19/7/2022).
Menurut dia, meningkatnya jumlah siswa yang mendaftar ke SMKN pada PPDB 2022 ini terjadi hampir di seluruh jalur pendaftaran.
Pada jalur Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tahun 2022 ini bertambah 34 siswa ketika pada 2021 terdapat 53 siswa yang diterima, sedangkan pada 2022 ada 87 siswa yang diterima.
Sementara untuk jalur Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) bertambah 750 siswa, dari 21.692 siswa pada 2021 menjadi 22.442 siswa pada 2022.
Kondisi serupa terjadi pada jalur Kondisi Tertentu yang bertambah 158 siswa jika dibandingkan 2021, yakni 615 siswa pada tahun ini dan 457 siswa pada tahun lalu.
"Yang terbanyak yaitu jalur Persiapan Kelas Industri yang bertambah 11.256 siswa pada PPDB 2022. Pada tahun lalu kan 18.956 siswa dan tahun ini ada 30.212 pendaftar yang diterima," paparnya.
Menurut Edy, terdapat beberapa faktor banyaknya siswa yang memilih bersekolah di SMKN pada PPDB 2022 ini. Selain SMK memiliki nilai tambah untuk pengembangan keahlian siswa, lulusan SMK pun kini tak berpikir untuk cepat mencari pekerjaan setelah lulus nanti.
"Justru hari ini bagaimana lulusan SMK di Jabar ini dapat menciptakan lapangan kerja di kemudian hari, jadi tidak hanya berbicara tentang bagaimana mencari kerja setelah lulus nanti," terangnya.
Diketahui, SMKN di Jabar sendiri hanya 288 sekolah. Kondisi tersebut diakui menjadi kendala mengingat tidak seluruh kabupaten/kota di Jabar memiliki jumlah SMKN yang banyak.
"Seperti di Cimahi, keahliannya memang macam-macam, tapi SMKN-nya hanya tiga, jadi otomatis penuh. Di Cirebon juga, di sana hanya ada dua SMK Negeri," katanya.
Sementara itu, Kepala SMKN 6 Bandung, Agus Rustiadin mengakui jika pendaftar di sekolahnya cenderung tidak pernah turun setiap tahunnya.
Bahkan, pada PPDB 2022, salah satu siswa yang akan mengenyam pendidikan di SMKN 6 Kota Bandung adalah putra dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi.
Menurut Agus, putra Kadisdik Jabar yang bernama Muhammad Ghatfan Ahyan Sabita itu mendaftar di jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
"Kalau sekolah itu kan siswanya dari berbagai kalangan. Yang cukup menjadi perhatian ini adalah putra dari Pak Kadisdik memilih sekolah di SMKN 6 (Kota Bandung). Ini suatu kebanggaan bagi kami, kan biasanya banyak yang ingin memilih ke sekolah favorit dan Ghaftan ternyata minat di teknik otomotif dan direstui juga oleh orangtuanya," kata Agus.
Kepala Bidang Pengembangan SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Edy Purwanto, mengatakan pada PPDB 2022 jumlah siswa yang diterima di SMKN naik drastis hingga 8.401 siswa dibandingkan PPDB 2021.
"Dari 10 jalur di PPDB 2022 ini, pendaftar yang diterima ke SMKN sebanyak 112.325 siswa. Sedangkan pada 2021 lalu sebanyak 103.924 siswa. Artinya, ada selisih 8.401," ungkap Edy Purwanto, Selasa (19/7/2022).
Menurut dia, meningkatnya jumlah siswa yang mendaftar ke SMKN pada PPDB 2022 ini terjadi hampir di seluruh jalur pendaftaran.
Pada jalur Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tahun 2022 ini bertambah 34 siswa ketika pada 2021 terdapat 53 siswa yang diterima, sedangkan pada 2022 ada 87 siswa yang diterima.
Sementara untuk jalur Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) bertambah 750 siswa, dari 21.692 siswa pada 2021 menjadi 22.442 siswa pada 2022.
Kondisi serupa terjadi pada jalur Kondisi Tertentu yang bertambah 158 siswa jika dibandingkan 2021, yakni 615 siswa pada tahun ini dan 457 siswa pada tahun lalu.
"Yang terbanyak yaitu jalur Persiapan Kelas Industri yang bertambah 11.256 siswa pada PPDB 2022. Pada tahun lalu kan 18.956 siswa dan tahun ini ada 30.212 pendaftar yang diterima," paparnya.
Menurut Edy, terdapat beberapa faktor banyaknya siswa yang memilih bersekolah di SMKN pada PPDB 2022 ini. Selain SMK memiliki nilai tambah untuk pengembangan keahlian siswa, lulusan SMK pun kini tak berpikir untuk cepat mencari pekerjaan setelah lulus nanti.
"Justru hari ini bagaimana lulusan SMK di Jabar ini dapat menciptakan lapangan kerja di kemudian hari, jadi tidak hanya berbicara tentang bagaimana mencari kerja setelah lulus nanti," terangnya.
Diketahui, SMKN di Jabar sendiri hanya 288 sekolah. Kondisi tersebut diakui menjadi kendala mengingat tidak seluruh kabupaten/kota di Jabar memiliki jumlah SMKN yang banyak.
"Seperti di Cimahi, keahliannya memang macam-macam, tapi SMKN-nya hanya tiga, jadi otomatis penuh. Di Cirebon juga, di sana hanya ada dua SMK Negeri," katanya.
Sementara itu, Kepala SMKN 6 Bandung, Agus Rustiadin mengakui jika pendaftar di sekolahnya cenderung tidak pernah turun setiap tahunnya.
Bahkan, pada PPDB 2022, salah satu siswa yang akan mengenyam pendidikan di SMKN 6 Kota Bandung adalah putra dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi.
Menurut Agus, putra Kadisdik Jabar yang bernama Muhammad Ghatfan Ahyan Sabita itu mendaftar di jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
"Kalau sekolah itu kan siswanya dari berbagai kalangan. Yang cukup menjadi perhatian ini adalah putra dari Pak Kadisdik memilih sekolah di SMKN 6 (Kota Bandung). Ini suatu kebanggaan bagi kami, kan biasanya banyak yang ingin memilih ke sekolah favorit dan Ghaftan ternyata minat di teknik otomotif dan direstui juga oleh orangtuanya," kata Agus.
(mpw)