IPB Kembangkan Beras Sorgum Kaya Manfaat, Ini Keunggulannya

Minggu, 31 Juli 2022 - 17:00 WIB
loading...
IPB Kembangkan Beras...
Inovator Sorice. IPB SORICE adalah varietas sorgum pangan dengan produktivitas tinggi. Foto/Humas IPB University.
A A A
JAKARTA - Tim peneliti dari IPB University telah mengembangkan varietas sorgum untuk pangan yang dapat membantu mengatasi masalah gizi ganda (MGG) di Indonesia. Kelima peneliti ini berasal dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University.

Tim peneliti ini terdiri dari Dr Desta Wirnas, Dr Trikoesoemaningtyas, Prof Didy Sopandie, Dr Siti Marwiyah, dan Erin Puspita Rini. Indonesia saat ini menghadapi masalah gizi ganda (MGG). Yaitu sebagian masyarakat mengalami kekurangan gizi (malnutrisi) yang menyebabkan gangguan pertumbuhan seperti stunting sedangkan sebagian masyarakat mengalami kelebihan gizi (over nutrition) yang menyebabkan obesitas dan berbagai penyakit degeneratif.

Menurut Rektor IPB University Prof Arif Satria, SORICE dapat membantu mengatasi MGG di Indonesia. “Saat ini sebagian masyarakat mengalami kekurangan gizi (malnutrisi) yang menyebabkan gangguan pertumbuhan seperti stunting. Sedangkan di sisi lain, sebagian masyarakat mengalami kelebihan gizi (over nutrition) yang menyebabkan obesitas dan berbagai penyakit degeneratif,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (31/7/2022).

Baca: Kisah Perjuangan Vivit, Mahasiswi UNY yang Dapat Kesempatan Belajar di Jerman

Ia menambahkan, sorgum merupakan tanaman biji-bijian (serealia) yang menghasilkan biji dengan kandungan karbohidrat yang setara padi, tetapi dengan berbagai keunggulan yang dapat menjadikannya karbohidrat sehat. Biji sorgum mengandung protein, vitamin B dan zat besi yang lebih tinggi dari beras.

"Dengan kelebihan ini harapannya, sorgum dapat membantu mengatasi masalah kekurangan zat gizi pada sebagian masyarakat Indonesia," tuturnya.

Kepala LPPM IPB University Dr Ernan Rustiadi mengungkapkan, inovasi hasil penelitian ini layak untuk langsung disebarluaskan ke khalayak, mengingat hasilnya yang sangat signifikan dan menjanjikan. Terlebih dalam situasi saat ini.

“Dunia saat ini sedang mengalami krisis pangan. Beberapa negara mengalami inflasi sangat tinggi. Indonesia sendiri harus bersyukur, lebih dari dua setengah tahun kita tidak mengimpor beras. Ini bagian dari keberhasilan negara kita,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dekan Fakultas Pertanian, Prof Suryo Wiyono menjelaskan varietas merupakan backbone dari teknologi produksi tanaman. Inovasi ini, menurutnya sangat penting bagi ketahanan dan program pangan, khususnya sorgum dan beras yang merupakan program pemerintah.

"Selamat kepada peneliti, semoga kontribusi para peneliti dosen di bidang pemuliaan, khususnya sorgum dan padi ini, makin mendapat tempat bagi inovatornya, IPB University dan tentunya ketahanan pangan di Indonesia," ujar Prof Suryo Wiyono.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2009 seconds (0.1#10.140)