Bapak-Ibu Harus Tahu, Ini Bedanya Anak Hiperaktif dan Aktif

Senin, 01 Agustus 2022 - 16:25 WIB
loading...
Bapak-Ibu Harus Tahu,...
Orang tua harus tahu beda antara anak hiperaktif dan atif. Foto/Dok/Humas UGM
A A A
JAKARTA - Para orang tua tentu kesulitan menghadapi perilaku anaknya yang berlari ke sana ke mari, tidak bisa diam. Lepas dari pengawasan sedikit saja, sang anak tiba-tiba bisa menghilang, tidak diketahui pergi ke mana.

Melihat perilaku anaknya tersebut, tidak heran para orang tua kemudian menduga anaknya mengalami hiperaktif. Perilaku hiperaktif tersebut memang patut diwaspadai, sebab perilaku itu dapat merugikan diri anak sendiri.



Bagi sang anak, hiperaktif dapat menyebabkan anak sulit untuk berkonsentrasi sehingga berisiko tinggi mengalami kegagalan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

Selain itu, hiperaktif juga berisko membuat anak gagal dalam mempertahankan pertemanan, bersosial dan lain sebagainya. Hal ini jelas bahwa hiperaktif dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

Namun, perlu orang tua ketahui anak yang tidak bisa diam belum tentu hiperaktif. Perilaku berlari ke sana ke mari belum tentu menandakan penyimpangan (hiperaktif), tetapi justru malah menunjukkan kenormalan (perilaku aktif).



Dokter spesialis anak Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Ristantio, M.Kes., Sp.A, mengatakan bahwa perilaku anak-anak memang seharusnya begitu yakni berlari ke sana ke mari. Malah ketika si anak hanya diam-diam saja, orang tua sepatutnya harus waspada.

“Tapi anak itu memang harus begitu (wajar jika berlari ke sana ke mari). (kalau) anak diam saja, (kita mesti waspada di mana) jangan-jangan kurang hormon tiroid atau mungkin anemia gitu,” tutur , dr. Ristantio dalam talkshow kesehatan ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ seperti dilansir dari laman resmi UGM, Senin (1/8/2022).

Memang sulit membedakan anak aktif dan hiperaktif. Oleh karena itu, dr. Ristantio kemudian menunjukkan salah satu cara untuk membedakannya. Dokter Ristantio mengatakan terdapat satu kata kunci yang membedakan anak aktif dengan hiperaktif, di mana anak-anak hiperaktif cenderung destructive/merusak sedang anak aktif tidak.

“Itu adalah cara “kasar” untuk mencurigai bahwa itu adalah suatu hiperaktif. Ini hanya (terjadi pada sebagian) kecil, sebagain besar bocah berlarian ke sana ke mari itu masih normal karena memang harus seperti itu,” jelas dr. Ristianto

Dokter Ristianto mencontohkan ketika anak hiperaktif mendapati gelas yang ada di atas meja, dia malah sengaja menyenggol agar jatuh dan pecah. Sedang anak aktif yang menyenggol benda tertentu dan berakibat pecah akan kaget, terdiam, dan merasa bersalah.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1744 seconds (0.1#10.140)