Profil Mantan Rektor ITS Prof Mohammad Nuh, Pernah Menjadi Menkominfo dan Mendikbud
loading...
A
A
A
JAKARTA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah banyak melahirkan tokoh-tokoh penting di negeri ini. Salah satunya Prof Mohammad Nuh, mantan rektor ITS yang pernah dua kali menjabat sebagai menteri yang berbeda di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 17 Juni 1959. Rektor ITS periode 2003-2006 yang disebut sebagai rektor termuda ITS itu menyelesaikan studi sarjana di Jurusan Elektro ITS pada tahun 1983.
Dia kemudian melanjutkan studi jenjang Magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL), Montpellier, Prancis dengan beasiswa. Di perguruan tinggi yang sama pula ia pun meraih gelar Doktor atau S3.
Baca juga: Dua Guru Besar UI Raih Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang, Ini Profilnya
Anak ketiga dari 10 bersaudara ini mengawali kariernya sebagai dosen yang sesuai dengan jurusan kuliah yang ia ambil, yakni dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada 1984.
Dikutip dari laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, pada 1997, Mohammad Nuh diangkat menjadi Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS. Di masa kepemimpinannya, PENS menjadi rekanan Japan Industrial Cooperation Agency (JICA) sejak 1990.
Pada 15 Februari 2003, Mohammad Nuh diangkat sebagai Rektor ITS. Di tahun yang sama pula, dia menjadi guru besar (profesor) di bidang ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika.
Selain sebagai rektor, dia juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Sekretaris Yayasan Dana Sosial Al-Falah Surabaya, Anggota Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, dan Ketua Yayasan Pendidikan Al-Islah Surabaya.
Baca juga: Berusia 15 Tahun, Gadis Asal Tangerang Lolos Jadi Mahasiswa Termuda ITS
Suami dari drg. Layly Rahmawati ini tercatat pernah menjabat dua kali sebagai menteri di bidang yang berbeda ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden RI.
Pertama, ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Mohammad Nuh menjabat sebagai Menkominfo dengan masa kerja 9 Mei 2007-22 Oktober 2009.
Selanjutnya, Mohammad Nuh kembali dilantik menjadi Menteri Pendidikan Nasional dalam Kabinet Indonesia Bersatu II pada 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014.
Kiprahnya di Tanah Air tidak berhenti setelah tidak lagi menjadi menteri. Laman Dewan Pers menyebutkan, Mohammad Nuh menjabat sebagai Ketua Dewan Pers periode 2019-2022. Ia terpilih sebagai Anggota Dewan Pers sebagai wakil tokoh masyarakat.
Selain itu, Mohammad Nuh juga tercatat menjabat sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia periode 2021-2024. Anak dari pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya ini juga menjadi Komisaris Utama Bank Mega Syariah sejak Juni 2015. Ia juga menjabat Ketua MWA ITS masa bakti 2021-2026.
Lihat Juga: Jejak dan Riwayat Pendidikan Anies Baswedan, Mantan Mendikbud Era Jokowi yang Jadi Perhatian
Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 17 Juni 1959. Rektor ITS periode 2003-2006 yang disebut sebagai rektor termuda ITS itu menyelesaikan studi sarjana di Jurusan Elektro ITS pada tahun 1983.
Dia kemudian melanjutkan studi jenjang Magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL), Montpellier, Prancis dengan beasiswa. Di perguruan tinggi yang sama pula ia pun meraih gelar Doktor atau S3.
Baca juga: Dua Guru Besar UI Raih Penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang, Ini Profilnya
Anak ketiga dari 10 bersaudara ini mengawali kariernya sebagai dosen yang sesuai dengan jurusan kuliah yang ia ambil, yakni dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada 1984.
Dikutip dari laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, pada 1997, Mohammad Nuh diangkat menjadi Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS. Di masa kepemimpinannya, PENS menjadi rekanan Japan Industrial Cooperation Agency (JICA) sejak 1990.
Pada 15 Februari 2003, Mohammad Nuh diangkat sebagai Rektor ITS. Di tahun yang sama pula, dia menjadi guru besar (profesor) di bidang ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika.
Selain sebagai rektor, dia juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Sekretaris Yayasan Dana Sosial Al-Falah Surabaya, Anggota Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, dan Ketua Yayasan Pendidikan Al-Islah Surabaya.
Baca juga: Berusia 15 Tahun, Gadis Asal Tangerang Lolos Jadi Mahasiswa Termuda ITS
Suami dari drg. Layly Rahmawati ini tercatat pernah menjabat dua kali sebagai menteri di bidang yang berbeda ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden RI.
Pertama, ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Mohammad Nuh menjabat sebagai Menkominfo dengan masa kerja 9 Mei 2007-22 Oktober 2009.
Selanjutnya, Mohammad Nuh kembali dilantik menjadi Menteri Pendidikan Nasional dalam Kabinet Indonesia Bersatu II pada 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014.
Kiprahnya di Tanah Air tidak berhenti setelah tidak lagi menjadi menteri. Laman Dewan Pers menyebutkan, Mohammad Nuh menjabat sebagai Ketua Dewan Pers periode 2019-2022. Ia terpilih sebagai Anggota Dewan Pers sebagai wakil tokoh masyarakat.
Selain itu, Mohammad Nuh juga tercatat menjabat sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia periode 2021-2024. Anak dari pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya ini juga menjadi Komisaris Utama Bank Mega Syariah sejak Juni 2015. Ia juga menjabat Ketua MWA ITS masa bakti 2021-2026.
Lihat Juga: Jejak dan Riwayat Pendidikan Anies Baswedan, Mantan Mendikbud Era Jokowi yang Jadi Perhatian
(nnz)