Literasi Digital Cegah Dampak Negatif Internet pada Generasi Muda

Jum'at, 12 Agustus 2022 - 20:45 WIB
loading...
Literasi Digital Cegah Dampak Negatif Internet pada Generasi Muda
Kegiatan Literasi Digital Cakap Berdigital, Harumkan Media Sosial di Kota Manado. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Kemenkominfo kembali menggelar kegiatan literasi digital di Manado, Sulawesi Utara yang dihadiri 800 peserta. Salah satu yang dibahas di acara ini ialah tentang pentingnya Gen Z memahami etika dan budaya digital.

Pada sesi talkshow dengan tema “Cakap Berdigital, Harumkan Media Sosial” hadir narasumber Ketua Umum GNLD Siberkreasi Yosi Mokalu dan Figur Publik Melaney Richardo yang membahas menjadi netizen yang cakap digital dan tips menjadi konten kreator yang positif di media sosial.

Yosi Mokalu mengajak para orang tua untuk menanamkan nilai moral dan etika pada Gen Z agar tidak mudah menyerap dampak negatif dari internet.

“Karena fasilitas teknologi ini terlalu banyak, kita harus menjaga pijakan kita dengan nilai-nilai. Itu jangan sampai lupa, nilai moral, berbicara soal identitas kita supaya ga gampang baper di media sosial," katanya, melalui siaran pers, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: 7 Kelebihan PPPK Dibanding PNS, Gajinya pun Bisa Lebih Besar

"Ini semua nilai-nilai termasuk ke dalam budaya digital yang juga menjadi salah satu pilar dalam literasi digital. Itulah yang menjadi alasan mengapa menguasai literasi digital itu sangat penting,” tambah Yosi Mokalu.

Selain Yosi Mokalu, Melaney Richardo pun menyampaikan, pentingnya masyarakat untuk cakap digital, khususnya Gen Z karena mereka hidup di zaman yang serba digital dan banyak dihabiskan dengan berinteraksi di ruang digital. Agar tidak merusak karakter mereka, tentu dibutuhkan aturan atau tata krama di ruang digital.

“Contohnya bisa kita liat dengan banyaknya cyberbullying dan sebagainya ya. Oleh karena itu, menjadi cakap digital sangat penting bagi generasi muda dan tentunya bagi bapak/ibu yang merupakan role model utama para anak-anak kita,” ujar Melaney Richardo.

Selain membahas tentang etika dan budaya berdigital, di sesi ini juga membahas bagaimana tips dan cara anak-anak muda Indonesia bisa berkarya di ruang digital menjadi kreator konten.

“Talenta dan kepedulian kita bisa menjadi awal atau motivasi kita untuk membuat konten. Intinya yang penting adik-adik konsisten dalam membuat konten. Ga papa kalau viewers atau likes nya dikit kan namanya baru mulai," ujar Yosi Mokalu.

"Semua youtuber handal pun juga mulanya punya viewers yang sedikit lalu karena mereka konsisten, seperti raisa, GAC, akhirnya mereka bisa terkenal seperti sekarang.” tambahnya.

Baca juga: Menuju Asesmen Nasional 2022, Ini Tugas Sekolah Agar ANBK Lancar

Kegiatan Literasi Digital “Cakap Berdigital, Harumkan Media Sosial” merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dengan target sebanyak 50 juta orang masyarakat Indonesia mendapatkan literasi di bidang digital hingga tahun 2024.

Ketua umum OASE Kabinet Indonesia Maju Tri Siswati saat membuka acara, menyampaikan, “IT menjadi kebutuhan setiap orang yang juga harus belajar bagaimana untuk bertanggung jawab dalam menggunakanya. Salah satu yang menjadi penyebab rusaknya generasi muda, ialah arus informasi yang datang begitu cepat sampai ke masing-masing orang dalam 24 jam," ujarnya.

"Tidak ada lagi batas-batas di mana informasi yang waktunya langsung bisa diserap berbagai pihak. Pesatnya kemajuan teknologi di segala bidang telah menjadi bagian dari kehidupan kita semua. Sebagai benteng pertahanan untuk terhindar dari bahaya arus informasi, yakni melalui literasi digital," pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1335 seconds (0.1#10.140)