Patrick Spray, Inovasi Deodorant dari Bintang Laut ala Mahasiswa Unair
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tak berhenti mencetak inovasi, tim mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan serta SIKIA Universitas Airlangga ( Unair ) mencetuskan ide deodorant spray berbahan dasar ekstrak bintang laut. Inovasi itu mereka namakan Patrick Spray.
Mereka berhasil meraih pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dari inovasi yang diciptakannya. Tim terdiri dari lima mahasiswa yaitu Mesy Indriani, Lalu Aldy Kurnia Aji, Adhi Candra Mukti, Putri Salma Nabila, dan Isac Muhamad Kahlil Gibran.
Baca juga: Menko PMK Serahkan Estafet Penyelenggaraan IOI 2023 ke Hungaria
Ketua Tim Mesy Indriani menjelaskan, pada dasarnya, konsep Patrick Spray itu sama seperti deodorant pada umumnya. Hanya saja, bahan yang digunakan merupakan bahan yang paling aman untuk dipakai di kulit manusia, yaitu ekstrak bintang laut.
Menurut Mesy dan tim, bintang laut sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan dasar deodorant spray. Hal itu karena bintang laut memiliki kandungan flavonoid sebagai antibakteri. Flavonoid itulah yang menjadi bahan utama produk ini.
Kandungan flavonoid dalam bintang laut, sambung Mesy, telah terbukti secara ilmiah merupakan yang paling aman digunakan di kulit manusia dengan kadar pH rentang 5–6. Lebih lanjut menurut mereka, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Maka dari itu, memproduksi deodorant spray juga termasuk ke dalam memanfaatkan kekayaan alam.
Dalam produksinya, Mesy menyebutkan bahwa satu bintang laut dapat menghasilkan lima sampai enam mililiter flavonoid. Pada awalnya, bintang laut akan direbus dan disuling sehingga menghasilkan cairan yang mengandung flavonoid dan zat-zat lainnya. Selanjutnya, cairan itu akan diekstrak beberapa kali hingga tersisa flavonoidnya saja
Baca juga: Ribuan Maba ITS Sukses Cetak Rekor MURI Konfigurasi Paper Mob Terbesar
Mesy menjelaskan, produk ini tentu tidak luput dari efek samping. Maka dari itu, ia dan tim memproduksi beberapa varian Patrick Spray dengan menyesuaikan kebutuhan kulit konsumen. Berbagai keunggulan tersebut kemudian membuat ia dan tim berharap produk Patrick Spray itu bisa bersaing dengan produk-produk populer lainnya.
“Produk ini diharapkan bisa bersaing dengan produk lainnya yang sudah memiliki nama besar,” ujar Mesy, dikutip dari laman resmi Unair, Senin (15/8/2022).
Selain itu, Mesy dan tim juga berharap produk ini dapat mengantarkan mereka melanjutkan perjalanan ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Adapun kini, ia dan tim telah menyelesaikan berbagai proses perancangan produk Patrick Spray itu dan sedang fokus kepada pemasaran dan penjualannya melalui akun instagram @patrickspray.deodorant.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
Mereka berhasil meraih pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dari inovasi yang diciptakannya. Tim terdiri dari lima mahasiswa yaitu Mesy Indriani, Lalu Aldy Kurnia Aji, Adhi Candra Mukti, Putri Salma Nabila, dan Isac Muhamad Kahlil Gibran.
Baca juga: Menko PMK Serahkan Estafet Penyelenggaraan IOI 2023 ke Hungaria
Ketua Tim Mesy Indriani menjelaskan, pada dasarnya, konsep Patrick Spray itu sama seperti deodorant pada umumnya. Hanya saja, bahan yang digunakan merupakan bahan yang paling aman untuk dipakai di kulit manusia, yaitu ekstrak bintang laut.
Menurut Mesy dan tim, bintang laut sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan dasar deodorant spray. Hal itu karena bintang laut memiliki kandungan flavonoid sebagai antibakteri. Flavonoid itulah yang menjadi bahan utama produk ini.
Kandungan flavonoid dalam bintang laut, sambung Mesy, telah terbukti secara ilmiah merupakan yang paling aman digunakan di kulit manusia dengan kadar pH rentang 5–6. Lebih lanjut menurut mereka, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Maka dari itu, memproduksi deodorant spray juga termasuk ke dalam memanfaatkan kekayaan alam.
Dalam produksinya, Mesy menyebutkan bahwa satu bintang laut dapat menghasilkan lima sampai enam mililiter flavonoid. Pada awalnya, bintang laut akan direbus dan disuling sehingga menghasilkan cairan yang mengandung flavonoid dan zat-zat lainnya. Selanjutnya, cairan itu akan diekstrak beberapa kali hingga tersisa flavonoidnya saja
Baca juga: Ribuan Maba ITS Sukses Cetak Rekor MURI Konfigurasi Paper Mob Terbesar
Mesy menjelaskan, produk ini tentu tidak luput dari efek samping. Maka dari itu, ia dan tim memproduksi beberapa varian Patrick Spray dengan menyesuaikan kebutuhan kulit konsumen. Berbagai keunggulan tersebut kemudian membuat ia dan tim berharap produk Patrick Spray itu bisa bersaing dengan produk-produk populer lainnya.
“Produk ini diharapkan bisa bersaing dengan produk lainnya yang sudah memiliki nama besar,” ujar Mesy, dikutip dari laman resmi Unair, Senin (15/8/2022).
Selain itu, Mesy dan tim juga berharap produk ini dapat mengantarkan mereka melanjutkan perjalanan ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Adapun kini, ia dan tim telah menyelesaikan berbagai proses perancangan produk Patrick Spray itu dan sedang fokus kepada pemasaran dan penjualannya melalui akun instagram @patrickspray.deodorant.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
(nnz)