Danone Indonesia dan Kemendikbudristek Kolaborasi Dukung Kampanye Sekolah Sehat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Danone Indonesia kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) mendukung program Revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui Sekolah Sehat untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas berkarakter.
Peluncuran tersebut, dihadiri oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim. Termasuk berbagai mitra yang terlibat termasuk Danone Indonesia untuk mendukung revitalisasi UKS di 12.450 sekolah sebagai upaya promosi kesehatan warga sekolah.
Nadiem Makarim menyatakan, dengan dimulainya kembali pembelajaran tatap muka, satuan pendidikan perlu memperhatikan kembali kondisi kesehatan anak.
"Sebab kami percaya bahwa syarat utama anak-anak bisa belajar dengan optimal, apalagi dengan merdeka, adalah kesehatan dan kecukupan gizi," kata Nadiem dalam keterangan pers, Jumat (26/8/2022).
Menurut Nadiem, ada tiga prioritas yang perlu dicapai melalui kampanye Sekolah Sehat, yaitu sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi. Sehat bergizi diperoleh dengan memberikan pemahaman gizi seimbang melalui Isi Piringku dengan pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang.
Selain itu, lanjut dia, menghindari atau meminimalisir konsumsi makanan cepat saji, makanan dan minuman yang berpemanis, berpengawet, kuang serat, tinggi gula, garam, dan lemak, serta dengan pembiasaan kantin sehat.
Untuk mewujudkan Revitalisasi UKS melalui Sekolah Sehat, ada 5 sasaran yang terlibat yaitu SD seluruh Indonesia, pendidik dan tenaga kependidikan, tim pembina dan pelaksana UKS, orang tua, serta masyarakat.
"Gerakan Sekolah Sehat akan dimulai dari jenjang SD untuk kemudian berkembang ke jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sederajat," terangnya.
Peluncuran tersebut, dihadiri oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim. Termasuk berbagai mitra yang terlibat termasuk Danone Indonesia untuk mendukung revitalisasi UKS di 12.450 sekolah sebagai upaya promosi kesehatan warga sekolah.
Nadiem Makarim menyatakan, dengan dimulainya kembali pembelajaran tatap muka, satuan pendidikan perlu memperhatikan kembali kondisi kesehatan anak.
"Sebab kami percaya bahwa syarat utama anak-anak bisa belajar dengan optimal, apalagi dengan merdeka, adalah kesehatan dan kecukupan gizi," kata Nadiem dalam keterangan pers, Jumat (26/8/2022).
Menurut Nadiem, ada tiga prioritas yang perlu dicapai melalui kampanye Sekolah Sehat, yaitu sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi. Sehat bergizi diperoleh dengan memberikan pemahaman gizi seimbang melalui Isi Piringku dengan pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang.
Selain itu, lanjut dia, menghindari atau meminimalisir konsumsi makanan cepat saji, makanan dan minuman yang berpemanis, berpengawet, kuang serat, tinggi gula, garam, dan lemak, serta dengan pembiasaan kantin sehat.
Untuk mewujudkan Revitalisasi UKS melalui Sekolah Sehat, ada 5 sasaran yang terlibat yaitu SD seluruh Indonesia, pendidik dan tenaga kependidikan, tim pembina dan pelaksana UKS, orang tua, serta masyarakat.
"Gerakan Sekolah Sehat akan dimulai dari jenjang SD untuk kemudian berkembang ke jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sederajat," terangnya.